Travelling Back To Childhood

203
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Setelah mulai kerja, aku jadi sering merasa ingin jalan-jalan kembali ke masa kecil, yang nggak harus stres mikirin kerja, mikirin pajak, dll. Bisa main-main seenaknya, menikmati hobi, dan bisa lucu-lucuan tanpa mikirin pendapat orang lain. Gimana kalau ada cara untuk kembali ke masa kecil itu walaupun hanya sejenak?

Aku dibesarkan di Jakarta, tetapi sejak kuliah di Sydney, aku sekarang terus menetap di sini untuk kerja. Seringkali kangen dengan tempat-tempat di Indo yang memiliki banyak kenangan, tetapi sulit karena suasana di sini pun lumayan beda dengan Indo. Ketika kembali ke Jakarta, aku menemukan bahwa banyak tempat yang aku dulu sering kunjungi sudah tutup atau ganti menu atau kualitas tempatnya menurun. Gimana, dong? Ya, sudah, berarti harus cari cara lain untuk membangkitkan rasa nyaman dan fun dari masa kecil! 

Hobi-hobi
Masih inget nggak dengan hobi masa kecil? Menggambar, menulis, naik sepeda, naik skuter, berenang, dll.? Kapan terakhir kali kamu melakukan kegiatan favorit ini? Kalau sudah lama atau berpikir, “Ah, dulu suka, tapi sekarang nggak bisalah, terlalu kekanak-kanakan, terlalu sibuk sekarang”, mungkin ini tanda untuk kembali melakukannya – sekali aja juga nggak apa, just for fun! 

Aku dulu suka banget mewarnai, dan kadang juga suka menggambar. Aku inget sering merasa
I’m not good at drawing.” Jadi, akhirnya berhenti. Tetapi, beberapa kali aku coba lagi, just for fun, dan ternyata memang lumayan seru juga! Walaupun aku masih merasa bahwa gambaranku nggak gitu bagus, tetapi menggambar tanpa tekanan dan standar yang tinggi, dan hanya melakukannya untuk menikmatinya saja, menjadi sangat santai.

Aku juga memiliki beberapa buku anak-anak yang dulunya sangat menginspirasi tulisan dan ceritaku. Walaupun buku tersebut ceritanya seringkali lumayan simpel dan belum tentu canggih dalam penulisannya, tetapi kadang, bikin aku membacanya berulang kali. Terlihat aneh, sih, bagi orang lain. Sudah besar, kok, baca buku anak-anak. 

Buat aku, itulah salah satu aktivitas yang membantuku istirahat setelah capek menggunakan otak untuk kerja seharian. 

Coba, deh! Pilih salah satu hobi yang kamu dulu suka dan bisa dilakukan dalam 15 menit.
Jangan mikirin “but I’m not good at it” atau “hanya buat anak-anak”. Lakukan saja sendirian
dan nikmati nostalgia yang memberi rasa santai! 

Film-film Lama
Wah, kayaknya ini yang paling nostalgis, ya! Salah satu cara paling gampang untuk mengingatkan masa kecil dan kembali ke momen-momen yang riang itu! Dengan adanya Netflix, Youtube, Disney+, dll., gampang banget untuk menemukan film-film apa saja, bahkan yang lumayan tua juga! 

Ketika aku menonton kembali film-film animasi yang dulunya menjadi favorit, lucu, deh. Ada yang masih bagus banget, seperti beberapa film Disney yang tambah lucu ketika ditonton kembali setelah dewasa. Tetapi juga ada yang cringy haha. Dua-duanya membangkitkan rasa nostalgia yang sangat menyenangkan. 

Buat aku, paling seru menonton kembali dengan teman-teman atau adik dan sepupuku. Sesekali, ketika nggak gitu bisa bertemu dengan teman-teman pada masa COVID, aku dan adikku menginap di rumah sepupu, dan kami menemukan Winx Club di Netflix! Hahaha… 

Tiap malam kami menontonnya, dan kayaknya om dan tanteku bingung banget ketika kami jadi sering nyanyi lagu-lagu Winx dan berteriak, “BELIEVIX!” melulu hahaha. Seru banget! Dan, nggak malu juga karena ada teman yang sama gilanya. Seru!

Dress Up
Mungkin untuk orang kebanyakan, hobi ini langsung membuat kita merasa malu. Masak dandan dan berkostum seperti anak kecil? Enaknya di Australia, banyak komunitasku nggak malu untuk mengadakan sebuah pesta dengan tema-tema yang seru dan menggunakan kostum. Buat aku,
asal ada teman, aku nggak begitu malu ha ha ha. Bisa saling menertawakan dan be silly barengan.

Gerejaku pernah mengadakan makan malam dengan tema “Under the Sea”, dan aku memutuskan untuk membuat sebuah kostum dari jaket kuningku. Aku menjadi Flounder (ikan kuning sahabat
Ariel di The Little Mermaid) dan pacarku dress up sebagai Sebastian si kepiting! Seru banget, deh, membuat kostum kami bersama dan seru foto-foto di tempat!

Kadang, kita nggak harus dress up beneran. Memakai baju yang memiliki tema yang mirip dengan
film atau karakter favorit juga bisa menjadi aktivitas yang seru dalam rutin sehari-hari yang terasa membosankan. Contohnya, aku pernah memakai kaos ungu dengan rok yang memiliki bunga-bunga ungu, dan salah satu temanku mengatakan bahwa aku terlihat seperti Isabella dari Encanto!

Memorable Places
Walaupun kadang sulit untuk kembali ke tempat-tempat persis yang kita kunjungi pas kecil, tetap ada tempat-tempat yang bisa membangkitkan rasa yang mirip dengan tempat-tempat itu, seperti Timezone dan tempat bowling.

Buat aku, Kinokuniya Bookstore adalah salah satu tempat yang membuatku langsung merasa santai. Aku dulu sering menghabiskan waktu di Kinokuniya Plaza Senayan di Jakarta. Sayangnya, sekarang toko itu sudah tutup, tetapi di Grand Indonesia masih ada satu, dan di Sydney juga ada. Tiap kali ke toko buku Kinokuniya, aku langsung merasa lega. Aku bisa menghabiskan beberapa jam dan masih nggak mau pulang. Some things never change. 

Di Sydney juga ada beberapa toko Lego yang khusus menjual Lego! Ketika masuk ke dalamnya, rasanya seperti masuk ke toko mainan di Indo, di mana ada meja tengah penuh dengan Lego bricks dan bisa membangun apa pun yang kamu inginkan dalam toko. Selain merasa seperti kembali ke masa anak-anak dan bisa melepaskan beban kehidupan di pintu masuk toko, beberapa toko ini juga menawarkan sebuah produk yang unik: bisa pilih-pilih Lego brick sendiri! Mereka memberikan banyak opsi Lego brick dan kita bisa mengisi sebuah model dengan bricks yang kita mau! Dan, juga bisa membangun mini figure sendiri! 

Games
Paling terakhir adalah games! Kalau nggak bisa menemukan tempat-tempat nostalgis di Australia, jangan lupa ada banyak permainan yang bisa dimainkan! Nggak kalah serunya ketika keluarga kami mengeluarkan board games atau permainan tradisional seperti congklak yang aku kenal dari kecil. Apalagi ketika kita bisa mengajarkan sepupu-sepupuku yang lebih muda cara bermainnya.
Nostalgis dan passing on the tradition!

Lain kali ketika berkumpul dengan teman-teman di salah satu rumah teman, atau di sebuah taman, bisa juga membawa kapur dan main hopscotch, atau main lompat tali dan permainan tradisional lainnya! Awalnya mungkin terasa kikuk, tetapi setiap kali keluargaku melakukan ini, kami nggak pernah menyesalinya!

So, which one will you try first? Hidup sudah cukup penuh stres, jadi jangan terlalu membatasi diri sendiri, ya! Dari pengalamanku, ketika bisa melepaskan diri seperti anak kecil, jadinya bisa kembali sejenak ke masa kecil lagi! [IM]

Previous articleSebelum ‘Off We Go’!
Next articleStepping Into The Serenity Of Chinese Garden Of Friendship