Beragam Instrumen Investasi

858
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Tertarik untuk investasi? Ini adalah tulisan kedua tentang belajar investasi yang sangat berguna. Untuk menyegarkan kembali, bolehlah kalian buka artikel indomedia 101 “Yakin mau investasi? Passive Income 101” di bulan November lalu.

Pasar Uang, Pasar Modal, Pasar Saham, Pasar Valuta Asing, Pasar Segar, Farmers Market… Lho? Hahaha jika kamu bingung dengan istilah tersebut, kamu tidak sendiri! Kecuali dua terakhir, pasar tersebut adalah contoh instrumen investasi. Di artikel kali ini, kita memelajari beberapa instrumen investasi yang ada. 

Gaji Tidak Berkurang, Hanya…

Mari kita bayangkan seseorang bernama Adi. Ketika Adi menerima gaji, ia membeli camilan kesukaannya di dekat stasiun. Mumpung baru gajian dan sedang banyak diskon, dia pergi ke Westfield untuk membeli sepatu yang sudah lama dia incar. Dalam perjalanan, Adi melihat promo bubble tea. Tergiur, ia membeli segelas bubble tea dengan ekstra bubble karena, wellwhy not? Setelah membeli sepatu, Adi bertemu teman-temannya untuk dinner di salah satu korean barbeque.

Sesampainya di rumah, Adi teringat untuk mengirim uang ke keluarganya di Indonesia. By the time he went to bed, gajinya sudah berkurang banyak. Gaji itu sebetulnya tidak hilang. Adi telah menukar uangnya dengan camilan, bubble tea, sepatu, dan makan malam. Ia pun telah memindahkan uangnya dari rekening pribadinya di Australia ke rekening keluarganya di Indonesia.

Setiap harinya kita membuat pilihan dan transaksi dari uang atau aset kita ke aset yang lain. Salah satunya adalah untuk berinvestasi atau membeli sesuatu untuk kebutuhan di masa depan. Nah, dalam investasi pun kita bisa memilih tempat di mana kita bisa menaruh aset kita. Tempat tersebut adalah instrumen investasi.

Inilah beberapa instrumen investasi dengan pro dan kontranya, dari yang klasik sampai yang terbaru!

1. Investasi Logam Mulia
Emas adalah salah satu instrumen investasi yang sudah digunakan sejak masa nenek moyang kita. Emas adalah pilihan yang bisa dibilang cukup stabil dan aman. Selain itu, emas juga memiliki rupa yang beragam mulai dari batangan atau dalam bentuk perhiasan sehingga bisa dijadikan hadiah pula *ehem* cincin pernikahan *ehem*. Tapi, karena berupa benda fisik, ada risiko hilang. Lalu banyak pula penipu yang menarget calon pembeli emas awam.

2. Investasi Deposito
Pilihan klasik lainnya, deposito ini mirip dengan tabungan dengan keamanan yang tinggi. Banyak bank yang menawarkan deposito dengan suku bunga yang beragam tetapi secara rata-rata tidak terlalu besar. Kelemahannya adalah deposito tidak bisa dicairkan dengan cepat karena memiliki perjanjian jangka waktu tertentu.

3. Investasi Properti
Secara umum, nilai properti atau tanah pasti akan meningkat, kecuali jika ada krisis ekonomi atau kejadian tertentu di lingkungannya. Namun, investasi ini memiliki barrier yang cukup tinggi karena besarnya jumlah modal yang dibutuhkan dan persyaratan lainnya. Tetapi, beberapa pakar berpendapat kalau keadaan investasi properti kurang prospektif dibandingkan beberapa tahun bahkan dekade lalu. Pilihan lainnya adalah pembelian properti untuk dijadikan bisnis, misalnya disewakan. Tetapi kita akan bahas ini lebih lanjut di poin terakhir!

4. Saham
Meskipun saham terdengar abstrak, sebenarnya saham memiliki bentuk fisiknya juga, yaitu berupa surat berharga yang menjadi tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham biasanya bisa diperjualbelikan dengan cukup mudah jika perusahaan itu sudah IPO/Go-public alias membuka kepemilikannya bagi umum.

Saham merupakan salah satu investasi yang high risk-high reward, di mana seseorang bisa mendapat keuntungan misalnya 5 kali lipat, lalu kehilangannya bisa dalam waktu sehari! Jadi, pastikan untuk melakukan riset dan membeli saham yang cocok dengan kalian. Lalu di saat suatu perusahaan bagi dividen, kalian pun bisa mendapatkannnya sesuai proporsi saham kalian. Beberapa istilah yang bisa kalian cari sebagai keywords adalah Blue Chip, IHSG, Technical Analysis.

5. Reksa Dana
Jika saham seperti ke pasar dan memilih sayur yang bagus untuk dimasak, reksa dana itu seperti ke restauran dan membeli masakan yang sudah jadi, di mana terdapat berbagai sayur yang telah diolah oleh pakarnya, yaitu sang koki. Nah, reksa dana ini adalah instrumen investasi yang cukup beginner friendly, tergolong aman dan secara umum mendapatkan hasil lebih banyak dibandingkan deposito. 

Jadi, ketika membeli unit reksa dana, kita seperti menaruh uang pada seorang Manajer Investasi yang akan menjualbelikan uang kalian ke berbagai saham. Manajer Investasi ini menggunakan know-how dan knowledge-nya untuk bisa menghasilkan keuntungan bagi kita. Tapi, karena kita pun harus membagi hasil ke dia, hasilnya mungkin tidak setinggi saham yang langsung kita pilih. Kalau aku pribadi menyarankan untuk membagi dana kalian sebagian besar ke reksa dana yang cukup aman dan sebagian kecilnya baru digunakan untuk mencoba “main saham”. Pasalnya, biarpun rugi asal tidak seberapa.

6. Obligasi
Instrumen ini bisa disebut juga sebagai surat utang. Jika saham itu membeli surat berharga untuk memiliki kepemilikan, surat utang atau obligasi ini hanya seolah meminjamkan uang saja untuk kemudian dikembalikan dengan suku bunga tertentu. Obligasi bisa dikeluarkan oleh perusahaan maupun pemerintah. Surat utang ini bisa diperjualbelikan dengan cukup cepat dengan resiko sedang minus jika seperti masa covid kemarin, tapi jika ditunggu waktunya harusnya tidak sampai rugi terus. Banyak yang berpendapat kalau obligasi yang paling aman adalah yang dikeluarkan oleh pemerintah karena pemerintah akan selalu memiliki dana cadangan untuk membayarkan utang-utangnya.

7. Peer to Peer Lending
P2P lending ini adalah salah satu instrumen yang lagi naik daun. Pada dasarnya, P2P ini mirip obligasi, yaitu kita meminjamkan sejumlah uang kepada pihak yang membutuhkan, baik itu perusahaan ataupun individu. Banyak platform yang menyediakan pinjaman/peminjam, baik pada peminjam atau investor. Misalnya, ada yang menghubungkan UMKM atau pengrajin-pengrajin di pelosok dengan peminjam dana. 

Ada juga yang menghubungkan pribadi-pribadi yang butuh uang untuk membeli sesuatu, ada juga yang menghubungkan perusahaan-perusahaan besar. Bedanya, P2P ini benar-benar baru bisa ditarik saat peminjam mengembalikan dananya beserta suku bunganya. Tentu ada penjamin dan harus banget memastikan adanya asuransi atau sistem penagihan dana yang terpercaya dari platform P2P yang kalian pilih, tetapi memang masih ada resiko uang pinjam tidak kembali.

8. Valuta Asing
Sederhananya, dalam instrumen investasi ini, kalian menukar mata uang atau menukar uang dengan uang! Tentu kita bisa ingat dengan keinginan untuk menukar rupiah ke AUD saat nilai AUD nya hanya 10.000 (atau bahkan 9.000 aminnn), dibandingkan saat nilainya di atas 12.000! Umumnya, sih, investasi valuta asing ini membeli mata uang asing saat nilainya rendah dengan harapan bisa ditukar kembali saat nilainya tinggi. Istilah lainnya adalah trading forex. Investasi ini cukup beresiko dan harus dipantau secara berkala, terutama di masa pandemik seperti ini!

9. Cryptocurrency
Nah, ini, nih, rising star dalam dunia investasi. Pada dasarnya, mata uang kripto adalah mata uang digital. Seperti valuta asing, kalian membelinya saat rendah dan menjualnya saat tinggi. Jenis mata uang kripto pun beragam ya, jadi pastikan kalian menggunakan platform yang terpercaya. Karena masih baru dan sedikit abstrak, pasar kripto ini cukup labil dengan kenaikan maupun penurunan yang drastis!

10. Bisnis
Yup, sebenarnya, berbisnis adalah investasi, lho! Berbisnis adalah dasar dari suatu perusahaan yang akhirnya IPO dan memperjualbelikan sahamnya. Banyak kaum muda yang lupa kalau berbisnis pun merupakan suatu investasi karena banyaknya instrumen lain yang menggiurkan.

Berbisnis itu kita mengambil modal dan menukarnya dengan nilai untuk dijualbelikan kepada pelanggan dan akhirnya mendapat keuntungan darinya. High Risk dan High Reward iya. Tapi, bisnis itu bergantung pada kerja keras kita juga untuk mendapat keuntungan lebih tinggi, cukup berbeda dengan instrumen lainnya. Dikombinasikan aja, yuk! Keuntungan bisnisnya bisa ditaruh sebagian untuk inves di instrumen lainnya. 

0Ingat, hal terpenting bagi pemula adalah don’t put your eggs in one basket! Penting sekali untuk berdiversifikasi, menggunakan beragam instrumen yang ada. [IM]

Previous articleBeberapa Pertanyaan Yang Menyelamatkan
Next articleIN DEFENSE OF CHRISTMAS TRADITIONS