Karya-Karya Sastra Australia Yang Kamu Wajib Baca

824
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Sebagai seseorang yang gemar membaca, aku baru menyadari saratnya koleksi
literatur Australia di rak bukuku. Jadi, dalam rangka International Literacy Day tanggal
8 September, yuk kita sama-sama melihat beberapa rekomendasi buku oleh pengarang dari Australia yang wajib masuk ke to-read-list kita!

1. Mary Poppins oleh P.L. Travers
Kita mulai dari judul yang tentunya sudah tidak asing, ya. Ternyata, kisah klasik tentang seorang nanny yang luar biasa ini ditulis oleh seorang pengarang dari Queensland, lho. Awalnya adalah seri buku anak-anak, kisah yang unik dan menyenangkan ini menarik perhatian Disney dan menjadikannya film, lalu kemudian di adaptasi menjadi sebuah drama musikal Broadway juga.

2. The Harp in The South oleh Ruth Park
Berlatarkan Surry Hills di tahun 1940-an, novel ini menceritakan kehidupan keluarga yang penuh nostalgia. Diisi dengan masalah-masalah sosial dan haru biru kehidupan, buku ini dianggap sebagai sebuah Australian Classic.

 

3. My Place oleh Sally Morgan
Sally Morgan sedang berkunjung ke tempat lahir neneknya ketika
ia menemukan kalau ia adalah keturunan aboriginal Australia.
Dari sanalah dimulai buku autobiografi yang menyingkapkan diskriminasi yang ada di masa itu.

 

4. Big Little Lies oleh Liane Moriarty
Buku yang menjadi serial TV “Pretty Little Liars” ini juga
merupakan karya seorang dari Negara Kangguru. Kisah yang
bak sinetron ini disukai banyak orang karena tokoh-tokohnya
yang hidup dan menarik.

 

5. Hey Mum, What’s a Half-Caste? oleh Lorraine McGee-Sippel
Sebuah memoar tentang pencarian identitas, buku ini menceritakan kekayaan sejarah Australia, budaya suku asli, dan juga psikologi. Membahas kejadian “the lost generation” yang seringkali dianggap tabu, buku ini dinominasikan di Australian Book Industry Award pada tahun 2010.

 

6. Still Lucky oleh Rebecca Huntley
Buku non-fiksi ini membuat para pembacanya merenungkan
betapa kita masih begitu ‘beruntung’ di tengah banyaknya masalah
dan keresahan di jaman ini. Lalu, sang penulis pun dengan berani membahas isu-isu kontroversial seperti pencari suaka, kesenjangan upah, dan lain-lain.

 

7. Stealth Raiders oleh Lucas Jordan
Berlatar perang dunia pertama di tahun 1918, buku ini menceritakan sekelompok tentara kelas rendah Australia yang melaksanakan misi-misi untuk menjatuhkan lawan. Diambil dari kisah nyata dari hasil wawancara maupun dari dokumen-dokumen resmi, Lucas Jordan menyatukan cerita ini dengan lugas.

 

8. The Rosie Project oleh Graeme Simpson
Jika novel-novel yang disebutkan sebelumnya memang cukup berat, yang satu ini manis dan sangat menghibur. Menceritakan kisah komedi romantis seorang profesor genetika yang sulit bergaul, novel ini memenangkan beberapa penghargaan pula.

 

9. Mattie oleh Sheila Hunter
Seorang anak berumur 12 tahun dikirim ke Australia selama 7 tahun sebagai hukuman atas kejahatannya. Di sana, dia bertemu dengan seorang narapidana lainnya yang mengubah hidupnya. Sebagai negara di mana para narapidana diasingkan, kisah seperti ini membuka mata akan realita sejarah Australia.

 

10. The Eye of The Storm oleh Patrick White
Ditulis oleh Patrick White, seorang Australia pertama yang diberikan Nobel Prize in Literature untuk buku The Eye of The Storm, meski karya-karya sebelumnya pun telah dikenal secara internasional. Buku ini merupakan buku fiksi yang penuh dengan teknik narasi, prosa indah, dan humor. Menceritakan tentang Elizabeth Hunter, seorang wanita yang menjadi kepala keluarga dan bagaimana momen-momen terakhirnya bersama orang yang mengasihinya… upon her deathbed.

Hayo, dari buku-buku tersebut di atas, mana saja yang sudah kalian baca dan yang mana yang ingin kalian baca? Jangan lupa mendaftar di local library kalian, ya, untuk mengakses dan mengeksplor buku-buku sastra Australia lainnya. [IM]

Previous articleCek Kesehatan Untuk Pria
Next articlePROMISED LAND, TASMANIA