Di mana-mana, Mixue terdengar kencang. Toko yang menjual es krim dan bubble tea ini telah menjadi sebuah tren yang meluas di sekitar Asia Tenggara, dan akhirnya sampai Sydney juga!
Seperti ketika Chatime atau Xing Fu Tang buka, antrian di toko-toko Mixue panjangnya minta ampun. Apa ya yang membuat Mixue begitu populer? Apakah ia sungguh layak dijadikan tren? Dan, apa bedanya dengan gerai lainnya yang serupa?
The Phenomenon
Dari bulan lalu, aku dengar bahwa Mixue telah buka di Indonesia dan telah menjadi fenomena tersendiri karena ngetop dan banyak banget gerainya. Menurut teman-temanku di Indo, Mixue tiba-tiba bisa ditemukan di mana-mana, baik di mal maupun di toko pinggir jalan. Banyak yang bilang enak banget. Ada juga yang bilang kesannya murahan – apalagi kalau impresi pertama adalah Mixue yang berada di ruko Jalan Sabang.
Setelah sekian lama mendengar tentang fenomena ini dan melihat antrian yang begitu panjang di cabang yang barusan buka di World Square Sydney, akhirnya rasa penasaranku pun menang. Minggu lalu, aku membawa adikku dan pasanganku untuk mencoba.
Kami mengunjungi cabang di Sydney pada hari Selasa, sekitar jam 4 sore, dan untungnya antriannya sudah nggak terlalu panjang. Kami mengantri selama sekitar 12 menit – not bad sih, apalagi dibanding antrian yang jauh lebih panjang pada hari Sabtu siang (sekitar jam 1 sampai 2-an, setelah jam makan siang).
Awalnya, aku kira Mixue hanyalah menjual es krim susu. Namun, aku juga dengar bahwa mereka juga menjual lemonade dan bubble tea. Jujur, aku sempet bingung juga karena belum pernah dengar sebuah gerai yang menjual ketiga minuman itu sebagai produk utama. Aku pun tambah kaget ketika melihat menu Mixue yang lebih bervariasi lagi. Selain ketiga produk itu, Mixue juga menjual semacam milkshake dan berbagai macam teh dingin dengan topping foam.
Setelah berusaha beberapa lama untuk memilih menu, kami memutuskan untuk mencoba produk signature mereka: Signature King Cone, Strawberry Shake-Shake, Mango Pomelo Taro, dan Pearl Milk Tea. Sayangnya, Mango Pomelo Taro tidak ada. Jadilah kami menggantinya dengan Fresh Lemonade. Kami memutuskan untuk order semuanya dengan level es dan gula yang normal, agar bisa tahu rasa standarnya seperti apa.
Our Reviews
Signature King Cone (5/5 stars)
Es krim susu terpopuler mereka ternyata benar-benar besar secara ukuran! Dibanding es krim susu McDonald’s di Sydney yang harga $1, Signature King Cone Mixue dua kali lebih besar, dengan harga $2 dan juga memiliki rasa yang lebih kaya dibanding Maccas.
Citarasa susunya lebih kuat daripada rasa gula, dan cone-nya sangat panjang dan tinggi. Cone ini terasa manis meski nggak terlalu. Sempurna, deh, ketika dimakan dengan es krim susun. Yang istimewa, cone-nya sangat garing dan nggak melempem sama sekali terkena es susu!
Fresh Lemonade (4/5 stars)
Fresh lemonade menjadi salah satu menu yang memiliki review amat-sangat tinggi di Sydney. Jadi, kami penasaran… Hanya lemonade, lho, apakah benar-benar seenak itu? Dan ternyata, IYA!
Rasanya sungguh-sungguh sangat segar, nggak ada rasa lemon buatan, dan bahkan dikasih irisan lemon di dalamnya juga. Jadi, para pelanggan bisa memerasnya lagi kalau ingin menambah rasa lemon atau menambah tingkat keasaman di minumannya sesuai selera. Kami sangat menyukai citarasanya yang homemade.
Buat aku dan adikku yang dibesarkan dengan homemade lemonade di Jakarta, minuman ini bernilai nostalgia tinggi.
Ukuran gelas yang dipakai juga lumayan besar, dan harganya hanyalah $3.60. Cocok untuk menemani hari-hari panas (seperti yang sering terjadi di Sydney di musim panas dan peralihan ini). Buat aku dan adikku, tingkat kemanisannya pun pas.
Namun, bagi yang kurang suka manis-manis atau nggak biasa dengan tingkat kemanisan yang tinggi (seperti pasanganku), kadar gula yang normal bisa terasa terlalu manis. Jadi, kalau takut kemanisan, kami rekomendasi untuk minta “less sugar” ketika pesan Fresh Lemonade.
Strawberry Shake-Shake (5/5 stars)
Minuman ala milkshake ini surprisingly melebihi ekspektasi! Rasa susunya sangat fresh dan nggak di “watered down”, mirip seperti rasa es krim susu mereka. Selain itu, rasa stroberi di minuman ini juga segar banget, dan yang pasti nggak terasa seperti rasa stroberi esens yang sering ditemukan di berbagai minuman kaleng atau susu yang memiliki rasa tambahan.
Mixue juga menambahkan banyak potongan stroberi yang sepertinya direndam dalam gula. Potongan stroberi terasa fresh dan agak lembut, menjadikannya topping yang sangat memuaskan untuk dikunyah sambil menyeruput milkshake-nya.
Walaupun rasanya menyerupai sesuatu yang dibuat di sebuah home café, keseimbangan antara susu, stroberi dan kesegarannya membuat kami nggak bisa berhenti meminumnya.
Dari semua yang kami coba di Mixue, Strawberry Shake-Shake berhasil menjadi pilihan terfavorit bagi kami bertiga. Harganya juga sangat terjangkau, $3.60 untuk satu gelas, dan isinya sangat memuaskan. Pada hari yang panas atau setelah bekerja seharian dan perlu sesuatu untuk refreshing. Ya, daripada beli soft drink, mending beli Strawberry Shake-Shake Mixue!
Pearl Milk Tea (4/5 stars)
Ketika kami mencoba Pearl Milk Tea Mixue, pikiran pertama adalah versi mereka beda dengan gerai bubble tea lainnya. Perbedaan yang paling besar adalah rasa tehnya.
Mixue Pearl Milk Tea memiliki rasa yang lebih sederhana dibanding lainnya, seperti Chatime, ShareTea, dan Tea Express. Seringnya, gerai tersebut memiliki rasa yang sangat kompleks, mulai dari base tea yang bisa beraneka-ragam (seperti oolong, jasmine, dll.) sampe ke topping-nya. Mixue hanya memiliki satu base milk tea, dan pilihan-pilihan lainnya di menu mereka hanya beda di topping.
Walaupun sederhana, sekali lagi rasa tehnya kuat dan fresh, dan sama dengan rasa susunya. Pearls-nya juga sangat enak, bahkan bisa dibilang lebih enak dibanding gerai lainnya karena teksturnya yang sangat lembut tetapi tetap kenyal. Pearls-nya juga nggak terlalu kecil, jadi pas untuk dikunyah.
Pearl Milk Tea Mixue sedikit lebih mahal dibanding minuman mereka lainnya, dengan harga $4.20 per gelas. Namun, dengan ukuran gelas yang sekitar 2/3 lebih besar dibandingkan gelas gerai bubble tea lainnya, harga ini jadi lumayan standar. Ukuran yang lebih kecil juga membuatnya lebih nyaman karena nggak bikin kenyang.
Seringkali, setelah makan, mulut ini ingin yang manis, seperti bobba, tapi karena gelasnya terlalu besar, malah jadi kekenyangan banget, deh (siapa, nih, yang bisa relate hihihi). Mixue Pearl Milk Tea juga menjadi sebuah pilihan bubble tea saat bujet harus ketat, atau hanya mau mengunyah bobba tanpa menghabiskan minimum $7 di minuman.
Secara keseluruhan, Mixue is definitely worth a try! Mereka ternyata lumayan berbeda dengan gerai bubble tea lainnya, bukan hanya dari sisi harga dan menunya, tetapi juga dari sisi rasa. Semua minuman yang kami coba memiliki rasa yang lumayan simple, juga harga yang sangat terjangkau dan rasa yang homey inilah yang membuat kami ingin balik lagi. Gerai bobba lainnya akan tetap menjadi sebuah treat atau luxury item untuk kami, tetapi Mixue telah memenangkan hati kami sebagai sebuah gerai yang bisa dikunjungi kapan saja… for a cup of fresh comfort. [IM]