Cemas Wajar VS Cemas Berlebih

2557
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Dikit-dikit cemas, apa-apa cemas… Pernah didera rasa cemas berlebihan? Kalau belum, teruslah baca, karena siapa tahu Anda tidak menyadari telah dilanda kecemasan. Ketahui ukuran cemas normal untuk menolak cemas lebay (berlebihan, maksudnya).

Rasa cemas merupakan emosi yang pasti pernah dialami oleh setiap orang. Banyak orang yang merasa cemas, misalnya saat sedang menghadapi masalah tertentu. Contoh, orang akan merasa cemas sebelum mengerjakan ujian. Cemas saat bermasalah di tempat kerja. Cemas saat harus mengambil keputusan yang penting. Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal yang wajar saja. Lumrah merasa cemas saat menghadapi sebuah situasi di luar kendali kita.

Kalau sudah dianggap bagian hidup yang wajar sebagai reaksi yang normal terhadap stres, lantas bagaimana dengan kecemasan yang tak normal? Secara normal, kecemasan merupakan respon biologis yang menandakan kita memahami akan adanya bahaya dan ancaman. Fungsi biologis tersebut meliputi detak jantung yang berdetak kencang, sulit bernapas, gemetar pada tangan dan kaki yang kadang disertai dengan keringat.

Namun Anda perlu tahu bahwa kecemasan berbeda dengan gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang melibatkan rasa takut dan kekhawatiran yang berlebihan dan mengganggu. Kecemasan berlebihan merupakan gangguan kecemasan tingkat berat di mana seseorang kerap mengalami kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan secara terus menerus.

Seiring berjalannya waktu, gangguan kecemasan ini bisa bertambah parah dan memberi dampak buruk terhadap kehidupan seseorang, seperti terganggunya aktivitas sehari-hari, menurunnya kinerja atau kemampuan belajar, dan bahkan dapat memperburuk hubungan pribadi seseorang. Gangguan kecemasan atau dalam bahasa Inggris disebut anxiety disorder adalah salah satu bentuk stres yang dialami baik secara fisik, emosional, maupun sudut pandang mereka terhadap lingkungan sekitar. Kecemasan yang berkaitan tentang apa yang akan terjadi di masa depan atau merasa bersalah karena hal yang dikhawatirkan menjadi gangguan stres yang berbahaya.

Jika kecemasan normal membantu kita untuk tetap fokus dan waspada pada hal-hal tertentu, berbeda dengan kecemasan berlebih di mana keadaan emosional seseorang menjadi tidak stabil. Gangguan kecemasan akan mengganggu seseorang untuk menyelesaikan tugasnya dan bahkan membuat orang kehilangan kebahagiaan dalam hidupnya.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab gangguan kecemasan, seperti faktor genetika, biokimia otak, dan tingkat stres yang tinggi. Faktor genetika dijelaskan sebagai salah satu penyebab anxiety disorder karena seseorang yang memiliki anggota keluarga yang memiliki anxiety disorder berisiko lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki “warisan” gangguan kecemasan. Faktor tersebut dipengaruhi oleh gen yang memengaruhi perkembangan otak secara kimia dan keadaan neurotransmitter. Perlu diingat juga bahwa tidak semua gangguan kecemasan dikarenakan faktor keturunan.

Faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah kejadian traumatis pada masa kecil yang membuat anak yang tumbuh dewasa merasa masih takut untuk menjalani hal-hal tertentu. Anak yang sering pindah tempat tinggal juga terkadang menjadi pemicu kecemasan karena perlu adaptasi dan mengenal hal-hal baru sebagai transisi besar dalam hidup. Pendidikan masa kanak-kanak juga berperan dalam perkembangan gangguan kecemasan. Anak yang diajarkan mengenai sesuatu yang berbahaya akan direkam dalam memorinya dan membuat anak merasa takut saat menghadapi sesuatu.

JENIS-JENIS GANGGUAN KECEMASAN

Gangguan kecemasan ini bisa datang secara tiba-tiba dalam hidup kita. Kadang kecemasan ini membuat kita dapat memikirkan malapetaka atau firasat yang entah datangnya dari mana, seolah-olah seperti muncul begitu saja. Ada berbagai jenis gangguan kecemasan yang memiliki beberapa gejala yang berbeda, namun sebenarnya mereka memiliki ciri umum yang hampir sama. Ciri tersebut adalah kecemasan yang intens, yang tidak sesuai dengan kondisi tertentu akan memengaruhi kebahagiaan seseorang. Berikut beberapa jenis gangguan kecemasan:

Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan kecemasan yang dihasilkan karena memiliki obsesi yang tinggi. Orang dengan gangguan ini memiliki pemikiran yang berlebihan dan mencoba melakukan tindakan berulang-ulang (kompulsif) untuk mengurangi kecemasan itu.

Fobia
Merupakan tipe gangguan kecemasan yang takut pada hal tertentu, pada sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya. Ini adalah ketakutan intens yang biasanya berkaitan dengan ketinggian, hewan tertentu seperti anjing, atau takut terbang menggunakan pesawat. Fobia biasanya membuat orang tersebut menghindari apa yang ditakutinya.

Kecemasan Sosial
Berupa gangguan kecemasan yang dipicu oleh situasi sosial seperti berbicara di depan orang yang ditakutinya. Ini terkadang membuat orang akan membisu secara selektif pada orang-orang tertentu karena mereka takut untuk berbicara.

Serangan Panik
Kecemasan pada jenis ini terjadi tanpa alasan yang jelas. Pada serangan panik ini biasanya ditemui gejala fisik seperti sesak napas, pusing, kesemutan, mati rasa, dan jantung berdebar tidak karuan.

Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
Ini merupakan jenis gangguan kecemasan dari pengalaman masa lalu yang traumatis. Kecemasan ini biasanya terjadi karena ingatan masa lalu, mimpi buruk atau mengalami hal yang mirip dengan kejadian yang pernah membuatnya trauma.

 

ATASI DENGAN INI!

Minum Teh Hijau
Teh hijau mengandung zat L-theanine yang merupakan bagian dari asam amino. Zat ini bermanfaat untuk membuat tubuh dan perasaan rileks. Teh diminum guna membuat perasaan tenang dan santai, terlebih lagi dalam keadaan hangat. Teh hijau memiliki kandungan theanine lebih tinggi daripada jenis teh lainnya.

Mandi Air Hangat
Mandi air hangat memberikan efek melepaskan ketegangan otot-otot tubuh dan menyegarkan pikiran sehingga jauh dari stres. Rasa kecemasan pun juga akan menghilang dan tubuh Anda terasa lebih ringan. Mandi air hangat sebelum tidur malam, juga akan memberikan kualitas tidur yang baik untuk tubuh dan pikiran.

Olahraga Rutin
Olahraga menjadikan tubuh dan pikiran menjadi segar dan sehat. Lakukan olahraga secara rutin, minimal 30 menit setiap hari. Olahraga membantu meregangkan dan mengencangkan otot-otot tubuh sehingga siap beraktivitas. Olahraga membuat sirkulasi tubuh menjadi lebih lancar sehingga menghilangkan semua penat pada pikiran dan menghilangkan kecemasan. Lakukan olahraga yang ringan seperti jogging, berenang, atau lainnya. [IM]

Previous articleKetika Teknologi Justru Mengancam Kesehatan
Next articlePirelli P Zero Sound – Speaker Nirkabel ala Formula 1