Ketika Teknologi Justru Mengancam Kesehatan

1384
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Ibarat pisau bermata dua, seperti itulah teknologi. Di satu sisi bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia, di sisi lain bisa juga mendatangkan mudarat, alias keburukan. Apalagi jika tidak digunakan sebagaimana mestinya. Kita tentu telah cukup banyak mendengar tentang beragam efek buruk yang timbul akibat penyalahgunaan teknologi. Mulai dari pencurian data, perampokan virtual, hingga bahkan penjualan manusia.

Namun tahukah Anda bahwa di luar semua kejahatan dunia maya itu, teknologi juga memegang peran penting dalam kesehatan, yang bahkan bisa mengancam jika tidak hati-hati saat “bercengkerama” dengannya. Kecelakaan lalu lintas, dalam hal ini adalah satunya, yang kerap kali terjadi akibat kelalaian manusia dalam menggunakan produk teknologi. Sebut saja ponsel pintar. Ya, asal tahu saja, berdasarkan riset yang dilakukan the National Safety Council di Amerika Serikat, diperkirakan 1 dari 4 kecelakaan mobil terjadi akibat penggunaan perangkat ini.

Nah, bahaya penggunaan ponsel pintar saat berkendara sendiri, seperti diungkapkan divisi humas polri, sebenarnya bukan pada cara pengemudi menggunakannya – dengan handsfree ataupun tidak, melainkan lebih kepada apa yang sedang dibicarakan saat itu. Kenapa bahaya? Karena pada saat berkendara sambil menggunakan ponsel itu, si pengemudi mau tidak mau akan memikirkan hal penting lainnya di luar aktivitas mengemudinya. Alhasil, konsentrasi pun pecah dan tidak fokus. Inilah yang menyebabkan kecelakaan.

Hal yang tak jauh berbeda berlaku untuk pejalan kaki. Dalam kasus ini, lantaran mereka cenderung menundukkan kepalanya saat berjalan sambil memainkan ponsel. Namun demikian, kecelakaan lalu lintas bukanlah satu-satunya bahaya yang mengancam kesehatan atau bahkan nyawa si pengguna produk teknologi, dalam hal ini ponsel pintar. Konon, terus menerus melihat ponsel, entah itu sekedar memantau media sosial, membalas pesan, browsing dan sebagainya, juga disebut-sebut bisa memicu depresi.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan Rowan University School of Osteopathic Medicine di Stratford, New Jersey, Amerika Serikat. Riset tersebut menyebutkan bahwa media sosial dan teknologi cenderung dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Belum lagi, menurunkan kualitas tidur, menyebabkan obesitas, dan mengakibatkan sakit leher. Percaya deh, pasti pegal jika kepala harus dipaksa melihat ponsel terus-terusan. [IM]

 

Previous articleJenggot dan Manfaatnya untuk Kesehatan, Beneran Ada?
Next articleCemas Wajar VS Cemas Berlebih