The Sailor Woman Ika Permatasari-Olsen

628
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Berlayar mungkin tak pernah terlintas sebelumnya. Seiring waktu berjalan, kini Ika hanya mau berlayar sejauh mungkin. Angin dan ombak telah meraba hati untuk hanyut mengarungi samudera tanpa batas. Semoga banyak orang yang ikut menikmati perjalanan panjangnya.

Saat berbicara dengan Ika, posisinya sedang di kabin, berlayar di tengah lautan Yunani bersama pasangan sehidup sematinya. Jaringan internet yang prima tidak mengganggu obrolan virtual kami. Saya yang berada di daratan merasa tidak berjarak meski dirinya sedang di yacht sepanjang
17 meter. Ika sangat aktif di Twitter melalui akun @janedoeisliving membagi pengalaman sehari-hari hidup di kapal.

Ika menjelaskan dengan luwes beragam pengalaman yang dilaluinya selama hampir
5 tahun belakangan. “Kami sudah mengeksplorasi lautan sejak tahun 2018 di Barcelona, Malorca, Corsica, Sardinia jauh sebelum pandemi berlangsung. Hidup seperti ini adalah pilihan kami berdua, memilih hidup penuh tantangan,” ucapnya membuka kisah yang jarang dilakukan para pasangan di Indonesia.

Dirinya juga saya dapati ternyata seorang praktisi IT dalam posisi C-Level di perusahaan yang berinduk di Singapura. Melalui negosiasi paket kerja, Ika mendapatkan kesempatan untuk bekerja darimana saja. Dengan tanggung jawab yang diembannya, kita dapat membayangkan bagaimana dirinya mengisi hari dengan urusan pekerjaan dan banyak hal normal lainnya, seperti memasak, mengurus kapal, mengisi bahan bakar, mengecek kondisi lampu dan angin melalui beragam aplikasi diantaranya Navily.

“Berlayar adalah sebuah format meditasi yang baik bagi saya. Saya dapat menguasai ketakutan yang saya miliki, menjadi diri sendiri dan selangkah ke seberang. Saya juga rutin menulis jurnal sebagai pengingat navigasi dari setiap koordinat yang dilalui. Saya mencoba bersahabat dengan kemaritiman,” tutur perempuan asal Pasuruan, Jawa Timur ini sejujurnya.

Baginya, semua orang juga bisa seperti dirinya. Namun tidak semua pengalaman yang dilalui menyenangkan selama ini, terbilang banyak juga kisah menegangkan, menghadapi badai dan gelombang pasang samudera luas. Mereka berjuang keras dalam menguasai situasi dan keselamatan diri. Berbekal pengetahuan teknis berlayar, semua ketakutan dapat terkendali dengan aksi yang terukur.

Perempuan kelahiran 3 September 1992 ini cukup puas mengarungi dan menikmati destinasi teritori perairan Norwegia. Dirinya belum mau membayangkan kerepotan ketika berpindah samudera dalam waktu dekat. Saat ini persiapan yang terjadi antara dirinya dan pasangan adalah bagaimana melewati akhir tahun 2022 untuk menjadi memori yang bermakna. [IM]

Previous articleDefinisi: Pahlawan Masa Kini
Next articleEric Chang, Seniman Green Wall