Movie vs Reality: Forbidden Love

1373
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Banyaknya sinetron, drama korea dan film yang menggambarkan kehidupan kita sehari-hari membuatku jadi bertanya-tanya. Apakah industri hiburan membuat kisah yang lebih sehari-hari, ataukah hidup kita yang sebenarnya dramatis? Biasanya di bulan Februari ini keluarlah kisah-kisah cinta yang menyentuh hati, menularkan tawa, ataupun membuka luka lama. Berhubung tema besar kita bulan ini seputaran Cinta Terlarang yang seringkali membuat hati miris, aku jadi penasaran, nih. Apa benar itu yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari juga? Well, apakah itu terjadi dalam kehidupan kalian?

Untuk artikel ini, aku mengumpulkan kisah cinta terlarang dari berbagai film, drama, sinetron, komik maupun novel. Banyak kisah diceritakan dengan latar belakang zaman yang berbeda dan beberapa kisah yang “anti-mainstream” memiliki alur cerita yang tidak terduga. Namun, kurang lebih inilah hasil sintesaku.

1. The Meeting
Film: Kisah dimulai dengan pertemuan. Mereka sudah jatuh cinta atau mulai saling tertarik. Mereka mungkin menyadari latar belakang yang berbeda dan mulai mencegah diri untuk jatuh cinta, namun tidak bisa. Tokoh utama perempuan dan tokoh utama laki-laki kemudian tidak bisa menahan cinta itu, lalu mereka pun memutuskan untuk menjalankan hubungan diam-diam.

Kenyataan: Ada dua permulaan dalam pertemuan dua orang yang akan menjalin hubungan terlarang ini. Pertama, kita sudah tahu kalau orang yang kita tertarik ini akan di-blacklist oleh orangtua/keluarga/lingkungan kita, dan kedua, kita tidak tahu sama sekali. Kita mencoba untuk berteman saja dan seringkali ini sangat bisa dilakukan dalam kehidupan nyata.

2. The Relationship
Film: Hubungan rahasia ini berjalan dengan mendebarkan dan ber… api-api. Tokoh perempuan dan laki-laki seolah bisa kehilangan satu sama lain kapan saja dan benar-benar memanfaatkan waktu mereka berdua. Penonton diajak mengikuti hubungan mereka yang penuh cinta dan diajak untuk merasa kalau mereka harus (and I mean harus) berakhir bersama. Hubungan mereka tampak sempurna meski dihantui rasa takut ketahuan.

Kenyataan: Hubungan “main belakang” ini penuh rahasia dan meski menegangkan, banyak momen yang mengecewakan. Banyak hal yang tidak bisa dilakukan dan ketika melihat pasangan lain yang bisa jalan bareng keluarga satu sama lain dan bisa pos foto di Instagram, seringkali kita miris. “seandainya hubungan kita kayak gitu”. Masalah rahasia ini ditambah dengan masalah hubungan biasa. This is a painful fact, but backstreet relationship is full of tears. Meski begitu, seringkali hubungan backstreet membuat kita lebih menghargai waktu berdua.

3. The Family
Film: The worst has happened. Their family (or anyone who opposes their relationship) finds out. Hubungan yang seolah bisa berjalan hancur tiba-tiba. Klimaks telah tiba. Pilih keluarga atau pilih kekasih? Ancaman diberikan, hukum sosial dilontarkan. Air mata dan patah hati tampak bukan hanya di tokoh namun juga pada penonton. Mereka mungkin terpisah untuk sementara, menciptakan jarak antara cinta.

Kenyataan: Keluargamu mulai curiga, teman-temanmu bertanya-tanya, dan perlahan-lahan kamu menyadari kalau hubungan kalian sudah terbongkar. Beberapa orang yang terus-terang dan dekat denganmu akan menasihati kamu baik-baik. Keluargamu mengajakmu bicara dan terkadang dapat berakhir dengan adu mulut. Air mata dan patah hati, dua orang yang bingung harus berbuat apa.

4. The Ending
Film: Kebanyakan kisah menunjukkan cinta yang terus bertahan dan dua orang yang mengorbankan segalanya demi satu sama lain. Tak jarang juga kisah yang berakhir dengan tragis. Dua kisah paling legendaris berakhir demikian, you know what I’m talking about… Romeo and Juliet dan Titanic. Tears alert! Beberapa menampilkan perubahan sikap orang-orang di sekitar mereka dan akhirnya bahagia.

Kenyataan: Let me ask you, siapa di antara kalian yang akan memilih pacar kalian dibanding keluarga? That’s a really hard question for some. Banyak juga orangtua yang membiarkan dengan pikiran “toh belum tentu menikah”. Namun, banyak juga yang terpaksa mengakhiri hubungan mereka. Satu hal yang perlu diingat. It is not the end of your story. Jika film berakhir saat hubungan berakhir, tidak begitu dengan kehidupan. Life goes on for the worst or the best. Meski rasanya sakit, kalian akan melalui ini. Ingatlah kalau kalian masih punya orang-orang yang mencintai kalian.

Satu hal yang aku personally ingin nasihatkan bagi kalian yang menjalani hubungan terlarang seperti di atas, cobalah bicarakan. Cari tahu mengapa dilarang, siapa tahu dengan komunikasi, salah paham dan stigma dapat diluruskan. Jika tidak bisa, sabarlah dan ingatlah: this is not the end of your story. [IM]

Previous articleBerenang Jadi Pilihan
Next articleRare Disease: Broken-Heart Syndrome