Cinta Meski Pandemi

545
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Jika bulan Februari menjadi bulan kasih, itu adalah karena tanggal 14 yang dikenal sebagai hari Valentine. Nah, bulan ini, ayo kita kepoin beberapa
pasangan seputar valentine dan hubungan mereka selama pandemik ini!

Ada Prima yang telah menikah lama dengan dua anak mereka, Adrianne yang baru
saja menikah akhir tahun lalu, dan aku sendiri (halah) yang puji Tuhan sudah gak
jomblo selama beberapa tahun hehehe…

Ada pengaruhnya gak sih pandemik ini ke hubungan kamu?

#CieUdahJadian: Jujur iya dan tidak, sih, karena aku dan pacarku memang asalnya dari kota yang berbeda. Ketika lulus kuliah pun kami harus LDR. Cuma, dengan pandemik, jadi lebih sulit lagi untuk bertemu. Paling sedih, sih, ketika kami jadi nggak bisa graduation. Padahal, rencananya, kami akan datang ke graduation satu sama lain dan menghabiskan waktu
bareng di Sydney, kota di mana kami bertemu! Tapi, dengan adanya WFH, kita, malah jadi bisa teleponan dan kerja bareng seharian.
Jadi, ada sisi positifnya juga, sih.

#JustMarried: Pengaruhnya sebenarnya sangat positif karena wedding planning is probably our first major project together as a couple. Due to the postponing (twice),
kami benar-benar diuji dan jadi mempersiapkan hati lagi sebelum memasuki hubungan pernikahan. Misalnya, esensi pernikahan, bagaimana melihat Tuhan yang mengijinkan
ini terjadi, dan bagaimana trust Tuhan di tengah-tengah ketidakmengertian ini.

Kami disadarkan juga bahwa memang setiap hari butuh anugerah Tuhan – humans can plan all they want but God determines our path. We can choose to be angry or we can choose to trust Him who is good and grow to love Him more out of this. And also how
do we encourage one another during this time. I’m sure there will be plenty more challenges ahead – bagaimana sebagai couple bisa saling support dalam masa sulit,
dan bagaimana di dalam masa sulit tidak menjadi egois dan hanya memikirkan
masalah sendiri, tapi bisa terus mengasihi orang-orang di sekitar kami.
Overall, kami jadi belajar untuk jadi pasangan yang tidak egois dan berhati luas.

#OldMarriedCouple: Sejak awal pandemik berlangsung, saya kerja dari rumah setiap hari sehingga intensitas saya bertemu dengan istri menjadi sangat sering. Jadi, dalam
hal berkomunikasi lebih dimudahkan. Hal ini jugalah yang membuat kami jadi lebih
tahu kondisi atau rutinitas masing-masing di rumah.

Cerita dikit dong ide-ide kencan di masa pandemik!

#CieUdahJadian: Kalau aku paling sering nonton bareng, aja, sih. Jadi, kami video call, terus play movie-nya barengan. Romantis atau aneh, nih? Hehehe… Yang lucu kalau kami ada yang kecepetan atau mendadak ada yang lemot, jadi, harus di-pause dulu filmnya
dan saling nungguin! Ide-ide lain bisa masak bareng terus makan bareng sambil video call atau main online game, seperti Among Us.

Congrats for your wedding! Gimana, sih, wedding di masa pandemik?

#JustMarried: Thank you! Pernikahan
kami really downsized, dari yang awalnya mengundang 250-an orang menyusut ke
55 total. Umumnya mereka adalah keluarga
dan teman-teman dari luar negeri. Tapi, karena Covid-19 restriction, kami harus membatasi semuanya. Kami menggelar ibadah pernikahan di gereja lokal kami, tempat kami bertemu
dan bertumbuh jadi pasangan, dikelilingi
oleh orang-orang terkasih. It was simple yet beautiful! We are thankful for it. Orangtua mempelai pria nggak bisa datang karena penutupan perbatasan negara, jadi kami menggelar Zoom livestream (untuk orangtua dan teman-teman kami yang nggak bisa datang secara fisik). Acaranya sangat berarti, karena bertepatan dengan diijinkannya gereja boleh mengumpulkan lebih dari 20 orang untuk ibadah – the singing was powerful
– cried during the first hymn.

Waktu lockdown kan anak-anak harus di rumah terus, cerita sedikit dong
gimana suasananya di rumah?

#OldMarriedCouple: Keadaannya cukup campur aduk. Senang karena bisa meluangkan waktu untuk bisa sarapan, makan siang, atau jalan-jalan siang dengan keluarga di luar jam kerja, tetapi, di lain sisi juga suka ribet sendiri ketika harus rapat dengan klien di rumah dengan keadaan anak-anak yang suka ribut atau nangis.

Jadi, apa nih rencana valentine kamu di masa pandemik?
#CieUdahJadian: Valentine ini, pacarku mau ke Bandung (dari Jakarta).
Excited, sih, bisa ngabisin waktu bareng. Aku mau ajak dia kuliner Bandung
(mungkin via Grabfood hahaha); kwetiau siram, nasi goreng, martabak,
sop kaki sapi, baso tahu, dan lain-lain, siap-siap naikin berat badan. Kayaknya,
pandemik ini membuat kami semakin menghargai juga waktu ketika bisa bersama, ya.

#JustMarried: Nggak ada yang spesial banget, sih, karena rasanya tiap hari sudah Valentine (padahal belum ada rencana aja hahaha). Kami menccoba untuk sisihkan waktu to say things we appreciate in the other person–perhaps dinner with other couples?

#OldMarriedCouple: Hashtag-nya masih sama, #DiRumahAja. Rencananya mau
masakin istri, terus bisa makan bareng sama anak-anak. Setelahnya, main games
atau buat craft sama anak-anak.

Begitu lewat pandemik, ada rencana apa, nih, sama pacar kamu?

#CieUdahJadian: Kita pengen banget ke Sydney lagi! Sudah kangen banget
dengan kotanya, makanannya, dan pastinya teman-teman kami yang ada di sana.
Semoga bisa cepat berkunjung lagi ke Sydney!

#JustMarried: Wah, sebenarnya, kalau boleh jujur, ada satu yang belum benar-benar kesampaian. Salah satunya adalah honeymoon ke Jepang yang tertunda. Tapi, yang utama, pulang ke Indonesia untuk mengunjungi mertua dan juga keluarga besar yang belum sempat ketemu gara-gara travel ban. I really want to meet his family and also
share my gratitude during this whole thing–and just officially embracing one another
as a new family.

#OldMarriedCouple: Kami berencana pengen banget pulang ke Indonesia untuk berlibur. Buat kami, dibandingkan pergi ke negara lain, kami lebih pilih untuk ke Indonesia. Meluangkan waktu bareng dengan keluarga besar di Bali atau Pulau Seribu sepertinya menyenangkan. [IM]

Previous articlePusing Apa Sakit Kepala?
Next articleAustralia’s Romantic Wedding Destinations