Roni Bachroni

586
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


‘Membidik Dunia Dengan Fashion Photography’
– Penulis: Aldo Sianturi

Indeks kesenimanan yang tinggi telah membawa Roni konsisten di lanskap bisnis fotografi selama lebih dari dua dekade. Namun di berbagai milestones yang terakumulasi dalam rentang waktu, ternyata masih banyak perihal menarik yang luput dibicarakan khalayak di luar industrinya.

Roni mengawali kariernya sebagai fotografer lepas yang membidik gebyar pesona karya disainer di fashion runway. Sejak awal, fokusnya bukan hanya tertuju ke barisan model yang melenggang semarak di catwalk, namun bagaimana menerjemahkan presentasi visual yang memaparkan warna, bentuk, disain, paternisasi dengan harmonis. Roni lulus di medan tersebut dan alhasil, dirinya pun kerap diminta untuk terlibat aktif di pergelaran lintas benua yang sarat dengan ilmu lapangan kelas dunia. 

Setelah mengantongi jam terbang tinggi, minatnya pun bertumbuh secara organik ke bidang yang jauh lebih luas. Pengagum Patrick Demarcelier dan Anie Lebovietz ini lantas dikenal luas sebagai langganan para fashion brand dalam memproduksi katalog produk yang menyangga komersialisasi bisnis. Tentunya eksposur ini merubah Roni menjadi pribadi yang memiliki budaya disiplin di tengah industri yang selalu menjadi pusat sorotan mata. Apalagi sepanjang karier dirinya harus bisa berkoordinasi dengan baik dengan para Fashion Stylist, Model, Wardrobe, Manajer Lokasi, Digital Imaging, Layouter dan banyak tim yang terlibat.

Sebagai seorang seniman yang idealis, Roni harus selalu mencari kompromi atas setiap kemitraan yang terjalin. Beruntung baginya untuk selalu berusaha memahami peran, mengelola emosi dan terlibat penuh di semua proses hulu ke hilir dengan para disainer fashion yang perfeksionis. Pria kelahiran tahun 1975 ini membocorkan 3 keutamaan dalam bermitra yaitu komunikatif, inovatif dan hasil akhir yang positif. Kesemua ini adalah investasi hubungan baik yang diaplikasikan dengan sepenuh hati tanpa batas waktu. 

Ada dua nama yang tidak akan pernah hilang dari daftar terima kasihnya yaitu Denny Wirawan dan Ichwan Toha. Kedua disainer ternama Indonesia ini punya andil besar memberikan kesempatan bagi Roni untuk mengarungi dunia fashion dengan multi perspektif. “Mereka berdua adalah orang yang tidak pernah kehabisan ide dan selalu punya inspirasi untuk merealisasikan mimpinya. Sikap tersebut sangat baik untuk diadopsi oleh semua insan kreatif,” tutur pemilik studio The One Photography ini.

Yang juga menarik dari Roni adalah atensi besarnya kepada budaya Indonesia yang mampu dibanggakan oleh publik internasional. Pengalamannya mengawal presentasi ‘heritage’ budaya Indonesia menjadi 

celah untuk dikembangkan sejalan dengan teknologi digital yang terjadi setiap saat bahkan metaverse yang kini mutlak menjadi elemen penting

di lanskap fashion. Dalam memastikan strategi besarnya terjadi maka Roni pun sedang sibuk membuka diri kepada Venture Capital.

 “Saya sedang mempersiapkan diri untuk menjadi Image Maker yang mampu mengangkat beragam nilai budaya. Pengalaman terbaru di Sumba, Nusa Tenggara Barat sangat membuka pikiran. Dunia wastra (kain tradisional) Indonesia memiliki makna dan filosofis tersendiri mulai dari simbol, dimensi warna, ukuran, dan bahan. Ini harus dioptimalkan dengan elemen lain di dunia fashion,” katanya penuh percaya diri. [IM]

Previous articlePRIA DAN KESEHATANNYA. Ayo, Lebih Proaktif!
Next articleUpdate Layanan Paspor KJRI Sydney