Pekik MERDEKA di Pinggiran Kota Sydney

525
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Pekik “MERDEKA” menggema di ruangan lobby Leumeah High School yang berada di pinggiran daerah metropolitan Sydney, tepatnya di Kotamadya Campbelltown. Suhu yang dingin sekitar 15 derajat celsius tidak mengurangi hangatnya suasana.

Di Minggu pagi itu, 20 Agustus 2022, sekelompok kecil komunitas Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77. Acara 17-an ini dihelat oleh Sekolah Indonesia Pelangi (Pelangi Indonesia School) dan Gerakan Pemuda Indonesia Australia (GPIA).

Sekolah Pelangi mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia untuk anak-anak keturunan Indonesia yang lahir dan besar di Sydney. Dipimpin oleh Epy DJulianti, Sekolah Pelangi berdiri sejak tahun 2011 dan berada di tiga lokasi: Campbelltown, Kogarah, dan Wollongong. 

Acara diawali dengan nyanyian Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dipimpin oleh Meilanie Buitenzorgy. Lanjut dengan lagu heroik zaman perjuangan Hari Merdeka. Gustinia Dauner dari group Indo Care memimpin pembacaan lima butir sila Pancasila. Selanjutnya teks Proklamasi dilafalkan dengan bahasa Indonesia yang terpatah-patah oleh Nathaniel Chandra, seorang siswa kelas 4 sekolah dasar.

Ridwan Budiman, ketua GPIA, mengatakan bahwa GPIA adalah organisasi yang mempromosikan
nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945 dan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan peringatan hari kemerdekaan adalah salah satu media untuk mewujudkan misi tersebut.

“Di tengah keberagaman, satu hal yang menyatukan kita saat ini: Merah-Putih. Rasa kebangsaan bukan soal hitam di atas putih. Itu menyangkut asal-usul, memori, dan hati. Rasa yang perlu diteruskan ke generasi berikutnya”, demikian pidato singkat Zulfan Tadjoeddin, dosen studi pembangunan di Western Sydney University.

Rangkaian acara formal peringatan hari kemerdekaan dipimpin dan dikoordinasikan oleh Epy Djulianti. “Hari ini, anak-anak kita menambah satu kosa kata, merdeka”, kata Epy bersemangat.
Epy menjelaskan bahwa Sekolah Pelangi adalah salah satu inisiatif dari Indonesian Australian Family Association of NSW Incorpotated (IAFA NSW Inc.).

Setelah rangkaian acara formal, seperti ditunggu-tunggu semua orang, momen 17-an ini diisi dengan keseruan berbagai lomba. Serangkaian lomba khas Indonesia dan khas momen 17-an. Ada lomba makan kerupuk, lomba membawa kelereng, memasukan pensil ke botol, dan aneka lomba lainnya.

Lomba menjadi tambah meriah dengan beragam hadiah yang telah disiapkan oleh panitia.
Acara diakhiri dengan makan bersama dengan menu utama mie bakso, lengkap dengan
penganan khas Indonesia lainnya, dan aneka minuman.

Melalui momen 17-an, “suasana” Indonesia telah betul-betul hadir di pinggiran kota Sydney di penghujung musim dingin. Suasana MERDEKA. [IM]

——————————————-

Penulis: Zulfan Tadjoeddin (Dosen Studi pembangunan di Western Sydney University)

Previous articleBincang bincang IWINA bersama Bapak Boy Dharmawan – Yoen Yahya 
Next articlePiknik Kemerdekaan Minang Saiyo Sydney 2022