Ketika Indonesia Merdeka, Australia…

493
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Ketika Indonesia Merdeka, Australia Bersorak
Ketika Tanah Air bernyanyi dengan mata haru dan dada membusung bangga, tak jauh negeri yang kita tempati saat ini pun bersorak merayakan. Hanya dua hari sebelum 17 Agustus adalah kemenangan Sekutu di Pasifik atau sering disebut Victory over Japan (VJ) Day. Bebas dari perang dan bebas dari penjajah. Momen Jepang menyerah menjadi momen signifikan bagi kemerdekaan Indonesia dan beberapa negara lainnya di Asia seperti Korea dan India. Terlepas dari naik turunnya hubungan Australia dan Indonesia, tetangga kita ini adalah salah satu negara pertama yang menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia loh.

Ketika Indonesia Merdeka, Australia Mendukung
Di tanggal 23 September 1945, para pekerja pelabuhan menolak untuk bekerja di kapal-kapal milik Belanda untuk menunjukan support bagi kemerdekaan Indonesia. Protes ini mencegah kapal Belanda yang hendak meninggalkan port di Sydney, Melbourne, Brisbane dan Fremantle untuk menuju ke Indonesia. Kumpulan kapal yang terhambat di Australia selama periode 1945-1949 ini disebut the Black Armada. Black Armada atau Armada Hitam ini mencapai total 559 kapal termasuk, kapal selam, tankers, troopships, dan lain-lain. Meskipun Belanda mengakunya kalau kapal-kapal tersebut membawa makanan dan bantuan bagi Indonesia untuk melawan tentara Jepang yang masih tersisa. Namun terlihat dari penolakan Belanda untuk mengakui kemerdekaan Indonesia kalau mereka hendak mengambil kembali wilayah penjajahan mereka dulu.

Ketika Indonesia Merdeka, Australia Mewakili
Sebenarnya, empat minggu sebelumnya, perwakilan dari Australia datang ke Indonesia untuk menemui Presiden Soekarno, namun karena rakyat Indonesia masih waswas terhadap kedatangan asing dan siap melawan prajurit Belanda yang kembali, kedatangan mereka tidak diterima. Perwakilan Australia ini dialihkan ke Singapura. Namun seiring berjalannya waktu, terutama setelah kejadian black armada, Indonesia mulai mempercayai negara tetangganya ini. Bahkan, Presiden Soekarno sendiri memilih Australia untuk mewakili Indonesia di diskusi PBB yang pada akhirnya membawa semua negara untuk mengakui kenegaraan kita. Australia juga mensponsori keanggotaan Indonesia di PBB bersama dengan India.

Ketika Indonesia Merdeka, Australia Diuntungkan
Tak terasa sudah 77 tahun sejak kemerdekaan dan jauh lebih lama lagi sejak hubungan Australia dan Indonesia pertama kali tercatat. Sejak saat itu kedua negara ini sudah saling membantu dan bekerja sama dalam banyak situasi, seperti dalam pasar bebas maupun saat adanya ancaman terorisme. Baik secara politik maupun di bidang-bidang lain seperti pendidikan, turisme, dan pertukaran budaya, kedua negara diuntungkan.

Tak jarang juga kedua negara yang berbeda dalam ideologi ini seringkali bergesekan bahkan bertentangan. Bahkan sebuah survey di tahun 2006 menemukan kalau rakyat umum di Australia memiliki pandangan negatif terhadap pemerintahan Indonesia yang di kontrol militer dan kemungkinan adanya teroris berbasis agama dari Indonesia, pandangan yang mungkin muncul dari serangan bom di Australian Embassy dua tahun sebelumnya. Namun, 68% survey responden yang sama menyatakan kalau hubungan antar kedua negara ini tetap sangat penting.

Untuk mereparasi pandangan yang salah akan satu sama lain, pertukaran pelajar, turisme dan budaya menjadi begitu penting. Dengan Australian Government’s New Colombo Plan yang membuka jalan bagi para mahasiswa Australia untuk melakukan study abroad dan internship di Asia Pasifik, semakin banyak anak muda yang mengalami langsung negara Indonesia. Secara turisme sudah jelas banyak orang Australia yang memilih Bali sebagai destinasinya. Tentu tantangannya adalah membawa mereka keluar dari Bali dan mengunjungi kota-kota lain di Indonesia. Semoga hubungan baik antar kedua negara ini terus berjalan seraya kita diingatkan oleh sejarah hubungan kita di bulan kemerdekaan ini! [IM]

Previous articleThe Natural Beauty of Oatley
Next articlePadstow Food Bazaar Festival