Perawatan kulit di zaman sekarang tidak mengenal latar belakang jenis kelamin. Kalau dulu hanya kaum Hawa yang terkenal senang merawat diri, sekarang Adam-Adam modern pun tak ingin ketinggalan untuk bersolek dengan melakukan sejumlah perawatan. Rutinitasnya pun tak berbeda. Mulai pemakaian skincare yang tepat untuk tiap-tiap jenis kulit, sampai rutinitas masker dan facial bulanan. Tapi, selain perawatan kulit wajah, ingatlah untuk melakukan perlindungan kulit yang tepat.
Banyak sekali perempuan maupun pria lupa, atau malas, memakai tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Padahal, penggunaan tabir surya adalah kewajiban, dan bukan hanya kebutuhan saat musim panas saja. Kita tetap perlu memakai tabir surya saat musim hujan. Tabir surya terbukti dapat melindungi sel-sel kulit dari kerusakan DNA mitokondria, imbas dari sinar UV. Ya, sinar ultraviolet (UV) adalah sinar tak tampak yang merupakan bagian energi yang berasal dari matahari.
Sinar UV dapat membakar mata, rambut, dan kulit jika bagian tubuh tidak dilindungi, atau jika kita terlalu banyak terkena sinar matahari. Bahaya dari sinar UV yang sering kita dengar salah satunya adalah rentan terkena kanker kulit. Namun, sebelum itu terjadi, kulit akan mengalami proses kerusakan secara bertahap, di antaranya adalah penuaan sebelum waktunya.
Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan tabir surya adalah melihat kandungan SPF yang ada di dalamnya. Untuk kulit perempuan Indonesia, SPF 15 sudah cukup untuk melindungi kulit dari paparan langsung sinar UV. Walaupun bentuknya menyerupai losion yang kita gunakan sehari-hari, namun cara pemakaiannya tentu berbeda.
Gunakan tabir surya sekitar 15-30 menit sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan. Cara ini berguna untuk memaksimalkan cara kerjanya. Menggunakan sunscreen kurang dari masa itu berakibat pada kulit tidak akan terlindungi secara maksimal. Inilah yang menyebabkan mengapa kulit jadi mudah terbakar atau iritasi walaupun sudah menggunakan tabir surya. [IM]