Siapa yang tak menginginkan tinggal di dalam sebuah rumah yang bersih. Bahkan boleh dibilang, rumah yang bersih adalah dambaan banyak orang. Bukan cuma karena alasan kenyamanan, rumah yang bersih juga dipercaya sangat berkaitan dengan kesehatan yang lebih baik. Yep, sampai ada sebuah penelitian yang menyatakan sebaliknya. Menurut sebuah penelitian terbaru yang dipimpin oleh Profesor Mel Greaves, rumah yang terlalu bersih ternyata bisa menjadi pemicu kanker bagi anak lho. Loh, kok bisa?
Prof. Greaves telah melakukan penelitian pada penyakit Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) selama 30 tahun terakhir. Menurutnya, penyakit ini bisa dicegah asalkan anak-anak sudah dibiasakan untuk melakukan hal-hal yang kotor sejak tahun-tahun pertama kehidupannya. Ini erat hubungannya dengan sistem kekebalan tubuh si anak, yang dipercaya dapat berkembang dengan maksimal. Nah, kekebalan tubuh yang kuat di awal kehidupan inilah yang nantinya menjadi senjata terbaik untuk mengurangi terjadinya risiko penyakit tersebut.
Namun demikian, yang terjadi di lingkungan adalah sebaliknya. Tak sedikit orang tua masa kini yang memiliki kekhawatiran berlebih dengan benda-benda kotor. Apapun itu, entah itu kotoran, debu dan lainnya, termasuk yang ada di dalam rumah. Karenanya, mereka pun sebisa mungkin membuat rumah menjadi sangat bersih. Nah, hal ini ternyata bisa membuat sistem kekebalan tubuh anak tidak terlalu kuat hingga akhirnya berimbas pada meningkatnya risiko terkena penyakit berbahaya, termasuk kanker leukemia ALL.
Leukimia jenis ALL sendiri merupakan sejenis kanker kanker darah yang mempengaruhi sel-sel darah putih yang masih muda. Sel-sel tersebut berkembang dalam kondisi yang terkendali di dalam sumsum tulang. Perkembangan tersebut menghambat produksi sel-sel darah normal. Anak-anak yang mengidap ALL rentan terhadap anemia, infeksi kambuhan, mudah memar dan berdarah karena sumsum tulang mereka tidak memproduksi cukup sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
ALL adalah kanker yang paling umum diderita anak-anak. Setiap tahun, setidaknya sekitar 30-40 dari 1 juta anak terdiagnosa penyakit ini. Dan dari setiap 3 anak yang mengidap kanker, 1 akan mengidap ALL.