Air Minum, Lebih Sehat Kemasan Atau Direbus?

858
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Di Indonesia, air minum belum  seperti di Australia yang bisa langsung diminum dari keran (potable). Orang dihadapkan dengan pilihan air kemasan atau air minum yang direbus.
Nah, di antara dua air minum ini, mana, sih, yang lebih sehat?

Sebagian besar masyarakat di Indonesia mengonsumsi air yang berasal dari keran yang kemudian direbus di atas api atau dengan kettle. Banyak orang meyakini bahwa dengan merebus air dapat membunuh kuman atau bakteri dalam air, sehingga layak untuk diminum. Di sisi lain, buat orang yang hidupnya serba praktis, mengkonsumsi air mineral kemasan dianggap lebih sehat meski harus beli.

Meskipun lebih mahal, pembeli air mineral dalam kemasan baik botol maupun galon terus meningkat. Tapi, menurut Healthline (22/2/2023), air kemasan malah memberikan dampak buruk bagi lingkungan  karena jumlah sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan.

Dilema itu membuat orang pada akhirnya bertanya-tanya, apakah air keran lebih baik untuk dikonsumsi agar dapat mengurangi dampak buruk konsumsi air minum kemasan. Dan, pertanyaan sejuta dollarnya adalah mana yang lebih baik dan sehat, apakah air minum dalam kemasan atau air minum yang direbus? 

Sebelum kita mengetahui bagus mana air rebus atau air mineral, pahami perbedaan kedua jenis air minum ini, yang mungkin bisa menjadi pertimbangan sebelum menentukan mana yang lebih sehat dari jenis air minum ini.

Air Kemasan
Air minum botolan umumnya berasal dari sumber air bawah tanah dan telah mendapat label aman dan izin edar dari lembaga pengawas makanan dan minuman, serta obat. Di Amerika Serikat, air kemasan ini harus disetujui oleh FDA.

Meskipun banyak orang menilai dan yakin bahwa air mineral dalam kemasan lebih aman serta lebih enak rasanya dibandingkan air ledeng, ada banyak kekhawatiran akan dampak yang dapat ditimbulkan olehnya, misalnya keamanan dan dampak lingkungan. 

Di Amerika Serikat, produksi air kemasan menggunakan 1,8 miliar kilogram plastik di tahun 2016 saja. Adapun energi yang dibutuhkan jauh lebih besar untuk menghasilkan jumlah itu, yaitu setara dengan 64 juta barel minyak. Selain itu, hanya 20 persen botol plastik yang dapat didaur ulang. Di sinilah masalah besarnya, karena botol plastik telah terbukti dapat melepaskan racun  saat terdegradasi. 

Air mineral juga berpotensi mengandung mikroplastik.  Pada beberapa produk air mineral, mungkin dapat mengandung  potongan plastik yang sangat kecil yang disebut dengan mikroplastik.

Bahkan, beberapa penelitian pada hewan dan studi lainnya seperti yang dipublikasikan di jurnal Scientific Report menunjukkan, mikroplastik menjadi bahan kimia yang dapat mengganggu fungsi endokrin. Selain itu, efek buruk mikroplastik bagi kesehatan juga dapat meningkatkan peradangan. Jika terus menumpuk seiring waktu, ia dapat memengaruhi fungsi organ, seperti hati, ginjal, dan usus.

Air Rebusan
Air minum rebusan dari keran air ledeng berasal dari sumur, danau, atau waduk, yang biasanya melewati instalasi pengolahan air sebelum dialirkan ke rumah. Masalah yang dihadapi oleh jenis air ledeng yang dikonsumsi sebagai air minum sehari-hari adalah rentan terkontaminasi.

Di daerah tertentu mungkin saja air ini dapat terkontaminasi oleh paparan racun seperti polutan industri atau bakteri dari limpasan pertanian. Selain itu, pipa ledeng tua dapat menyebabkan kontaminasi timbal, serta bencana alam seperti banjir juga dapat menjadi faktor penyebab kontaminasi yang berpotensi mencemari sistem air publik untuk sementara.

Juaranya?
Secara keseluruhan, baik air keran yang direbus maupun air kemasan dianggap sebagai cara yang baik untuk mencukupi kebutuhan air dalam tubuh, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Namun, air keran umumnya menjadi pilihan terbaik karena sama amannya dengan air mineral kemasan. Selain itu, harganya jauh lebih murah dan memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih rendah.

Sementara, dalam kondisi tertentu, air kemasan mungkin memang lebih baik, terutama jika persediaan air minum terkontaminasi. Nah, berarti, kita harus bijak serta mengedukasi diri dengan baik dalam memilih air minum sehari-hari. [IM]

Previous articleBaxter Luncurkan Kampanye Global ‘Memulai Kembali’
Next articleMengedit Kembali Karya-Karya Roald Dahl