Kikis Berat Badan dengan Kismis

1834
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Seribu satu cara menuju Roma. Pun demikian dengan diet. Tak sedikit dari mereka yang melakukannya semata demi penampilan, namun tak sedikit pula yang melakukannya demi alasan kesehatan. Apapun itu, sebenarnya sah-sah saja selama cara yang ditempuh sejalan dengan apa yang disarankan atau dianjurkan. Dalam artian, tidak serta merta tidak makan sehingga pada akhirnya bukannya membuat diri sendiri terlihat menarik dari segi penampilan, namun malah berujung pada memburuknya kesehatan. Tentu tak satupun dari kita menginginkannya, bukan?

Diet, pada dasarnya bisa ditempuh lewat berbagai cara, dan tak melulu mahal. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan buah-buahan yang ada di sekitar kita. Kismis, dalam hal ini adalah satu diantaranya, yang digadang-gadang mampu menurunkan berat badan secara efektif. Apa alasannya?

Berasal dari buah anggur (hijau dan merah) yang dikeringkan, baik dengan bantuan sinar matahari ataupun dipanggang di dalam oven, kismis sejatinya bisa dimakan baik langsung maupun dicampurkan dalam kue dan masakan. Meskipun kismis diolah dari Anggur dan membuat ukurannya lebih kecil, namun nutrisi yang terkandung di dalamnya justru jauh lebih banyak.

Hasil Anggur yang dikeringkan ini mengandung 60% frutoksa dan 40% glukosa yang menjadi sebab rasa manisnya. Sementara kandungan utamanya adalah karbohidrat, mineral dan vitamin. Kismis juga memiliki kandungan antioksidan yang tidak dimiliki oleh buah kering lainnya dan bagus untuk dikonsumsi saat diet karena menghasilkan asam lemak dan tokoferol. Selain antioksidan, kismis juga kaya akan serat, zat besi dan potasium.

Sebuah studi yang dilakukan oleh California Raisin Marketing Board menghubungkan antara berat badan dengan makan kismis. Penelitian dilakukan selama tiga bulan, dengan melibatkan 26 responden laki-laki dan perempuan yang memiliki berat badan normal dan berusia rata-rata 8-11 tahun. Secara acak, beberapa anak ditugaskan untuk makan kismis dan sebagian anak diminta untuk mengkonsumsi camilan lainnya, seperti keripik kentang, kue cokelat dan buah. Lengkap dengan menu sarapan yang sama.

Hasilnya, mereka yang mengkonsumsi kismis merasa jenuh saat disuruh makan. Berbanding terbalik dengan mereka yang mengkonsumsi camilan selain kismis, yang justru memiliki nafsu makan lebih besar.

Dari sini, bisa dilihat bahwa kismis memberikan jumlah kalori lebih sedikit dibandingkan makanan lainnya. Selain itu kismis juga memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mereka yang diberi camilan kismis masih merasa kenyang saat menikmati menu makanannya. Lain halnya dengan mereka yang makan keripik kentang dan kue cokelat. Nah, tertarik untuk mencoba?

Previous articleBANDA NEIRA, Serpihan Sejarah di Maluku
Next articleDIET PALEO: DIET ALA MANUSIA GUA