WIF 2016 Menghentak Sydney

1161
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Wonderful Indonesia Festival and Travel Fair 2016 berlangsung pada tanggal 30 April hingga 1 Mei 2016 lalu di Tumbalong Park, Darling Harbour, Sydney. Festival dan Travel Fair tersebut berhasil mendatangkan ribuan pengunjung yang datang silih berganti selama penyelenggaraan event tersebut, baik warga lokal Australia, warga Indonesia yang bermukim di Australia, maupun juga warga negara asing lainnya yang tengah berada di Sydney dan sekitarnya.

Festival dan Travel Fair ini diselenggarakan oleh NXF Media – sebuah perusahaan yang berbasis di Melbourne, Australia – selaku event organiser dan didukung oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia selaku sponsor utama, serta beberapa sponsor lainnya yaitu Garuda Indonesia, Inna Hotels Group, Indonesia Trade Promotion Centre Sydney, dan Next Frontier Pty Ltd. Selain itu penyelenggaraan Festival dan Travel Fair ini juga didukung oleh event partner yang sangat besar kontribusi terhadap kesuksesan penyelenggaraan event ini, yaitu Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sydney, Sydney Harbour Foreshore Authority, Australia Indonesia Youth Association, HelloBali dan Indomedia.

Hari pertama Festival dan Travel Fair didahului dengan parade yang menampilkan aneka ragam busana tradisional Indonesia dan Solo Batik Carnival, dari arah Cockle Bay Wharf ke Tumbalong Park serta diiringi oleh gamelan beleganjur yang menambah semarak suasana saat itu.

Setelah dilakukan prosesi pembukaan, acara Festival dipenuhi dengan berbagai atraksi seni dan budaya Indonesia, baik atraksi tradisional maupun kontemporer, seperti penampilan angklung, tari- tarian dari Aceh, Sumatra, dan Bali, juga penampilan penyanyi Ron E Jones yang merupakan warga Australia keturunan Indonesia. Tak kalah menariknya, hari pertama Festival juga menyuguhkan penampilan Callum Hann yang merupakan runner-up Australian Masterchef seri kedua yang memperagakan demo masak dengan menggunakan bahan-bahan khas Indonesia, pemenang My Kitchen Rule 2016 Tasia dan Gracia serta Justice Crew – kelompok musik terkenal Australia yang menjadi puncak penampilan acara pada hari pertama.

Hari kedua Festival juga tidak kalah menariknya. Selain tari-tarian dari Sulawesi, Kalimatan, dan Bali, juga ditampilkan kembali penampilan menarik dari Adelindo Angklung Adelaide, serta alunan musik yang asyik dari Ron E Jones. Tasia dan Gracia juga kembali menjumpai pengunjung Festival dan sekaligus melakukan meet and greet pada hari kedua tersebut. Festival menampilkan puncak acara dengan menampilkan Tompi dari Indonesia yang berhasil memukau ribuan pasang mata pengunjung di Tumbalong Park.

Hal yang menarik lainnya adalah presentasi dari Kylie Travers, seorang blogger ternama dan merupakan salah satu finalist the 2015 Young Australian of the Year untuk ACT, yang menyampaikan pengalamannya selama berkunjung ke Indonesia pada saat Gerhana Matahari Total di Luwuk beberapa waktu lalu. Dia menyampaikan bagaimana terkesannya dia bersama teman-temannya sesama blogger dari Australia dengan keramahan masyarakat di Luwuk dan Toraja, serta keindahan alam yang masih natural di lokasi yang mereka kunjungi.

wif-slide

Untuk Travel Fair, Kementerian Pariwisata membuka booth informasi destinasi wisata Indonesia. Konsulat Jenderal RI di Sydney serta Indonesian Trade Promotion Centre Sydney juga membuka booth bersama-sama dengan pelaku industri pariwisata dan travel, seperti Garuda Indonesia, Air Asia, Inna Hotels Group, Hanging Garden Ubud, Out and About With Kids, ACICIS (Australian Consortium for ‘In-Country’ Indonesian Studies), Pulo Cinta Resorts, Dive PlanIt, Bali VIP Wedding, Kylie Blogger, dan lain sebagainya.

Selama berlangsungnya Travel Fair, terlihat banyak sekali minat masyarakat Australia untuk mengetahui lebih lanjut mengenai daerah-daerah tujuan wisata di Indonesia, dengan mendatangi booth-booth informasi yang ada.

Selain itu, terdapat booth-booth makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia, yang dipadati oleh pengunjung Festival dan Travel Fair. Antrian panjang tidak menyurutkan animo pengunjung untuk mencoba berbagai hidangan yang ditawarkan, mulai dari makanan khas Padang, Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sate, Martabak, hingga Ice Cream.

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menyatakan kepuasannya dengan penyelenggaraan festival ini. Dia menyebut, bellow the line seperti ini penting untuk memperkuat branding Wonderful Indonesia di Australia. Pertama, untuk mempromosikan bebas Visa kunjungan ke Indonesia selama 30 hari, melalui pintu mana saja di Indonesia. “Ini penting, yang World Economic Forum sering menyebut Visa Facilitation dan International Openess,” kata Arief Yahya.

Kedua, memperkenalkan karya budaya Indonesia, seperti kuliner dan kesenian. Diplomasi budaya itu dahsyat. Thailand menggunakan kuliner sebagai alat promosi yang efektif. “Tidak ada salahnya kita melihat sukses Thailand kan? Makanan tradisional kita juga hebat dan berkarakter kok? Orang Australia juga cocok makanan kita? Lihat saja, mereka tak berhenti antri di counter masakan khas Indonesia,” ujar Arief Yahya.

Ketiga, target kenaikan wisman Australia cukup besar di 2016 ini. Tidak ada pilihan lain, harus lebih gencar, lebih agresif dan menemukan banyak trik untuk menarik orang ke Indonesia. “Termasuk mempromosikan destinasi baru,” kata dia.

Previous articleNSW Night Masquerade Ball
Next articlePembukaan Upgrade Rumah Sakit dan Reformasi Terbesar Atas Dewan Kota