Tidur Bisa Obati Fobia

1219
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Memiliki ketakutan terhadap sesuatu adalah hal yang biasa, bahkan bisa dibilang wajar, dan hampir semua orang pasti pernah merasakannya. Yang tidak wajar adalah jika ketakutan itu lantas membuat seseorang selalu dilanda kecemasan secara berlebihan. Sebentar-sebentar takut, sebentar-sebentar panik, sebentar-sebentar khawatir. Kalau sudah begitu, bukan hanya dirinya saja yang nantinya akan dirugikan, tetapi juga orang lain yang ada di sekitarnya. Karena orang yang memiliki tingkat ketakutan seperti ini biasanya cenderung bertindak di luar batas. Nah, fobia kira-kira seperti itu.

Fobia atau berasal dari kata “fobi”, biasanya terjadi lantaran seseorang pernah mengalami kejadian yang menyebabkan ia merasakan ketakutan yang hebat yang disertai dengan perasaan malu, bersalah dan cemas jika hal yang ditakutkannya sampai terulang kembali. Fobia pada dasarnya adalah salah satu hal yang sulit disembuhkan. Meskipun saat ini ada beberapa cara yang diketahui bisa ditempuh untuk mengobatinya, sebut saja hipnoterapi, desentiasi sistematis, dan obat-obatan. Tapi, tahukah Anda bahwa ada sebuah penelitian di luar sana yang juga mengatakan bahwa fobia bisa disembuhkan dengan tidur?

Temuan itu terungkap setelah ada peneliti yang mengamati 66 orang wanita yang menderita Arachnofobia atau fobia terhadap laba-laba. Di sini para peserta dibagi menjadi 4 kelompok, yakni kelompok tidur, bangun, pagi, dan sore, yang kesemuanya diinstruksikan untuk melihat video laba-laba berdurasi 1 menit sebanyak 14 kali. Kelompok pagi dan sore yang berfungsi sebagai kelompok kontrol diminta menonton video selama 2 jam secara terpisah pada pagi dan sore hari, sementara kelompok tidur dan bangun diminta menonton video 12 jam secara terpisah setelah seharian terjaga atau tidur semalaman.

Hasilnya, temuan menunjukkan bahwa perempuan yang tidur 12 jam dalam semalam memiliki rasa takut, jijik, dan ketidaknyamanan yang lebih rendah ketimbang mereka yang terjaga. Tidur juga ternyata melindungi wanita dari munculnya rasa takut terhadap laba-laba baru. Berbanding terbalik dengan mereka yang terjaga, yang selain akan lebih takut ketika melihat laba-laba baru, juga akan berkeringat di bagian telapak tangan, mengalami rasa takut yang meningkat dan jijik.

Singkat kata, tidur memiliki efek yang positif bagi tubuh. Ini bisa dilihat dari pengakuan para partisipan yang masuk di kelompok tidur. Selain rasa takut berkurang, detak jantung mereka juga relatif lebih stabil dan tangan tidak terlalu berkeringat.

Previous articleHuawei Honor VR Camera – Kamera 360 Derajat
Next articleSatu suapan kecil sumpit sama dengan tubuh langsing?