The Amazing (And Tasty) Ramadan Nights Festival

377
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Selama bulan suci Ramadan, umat muslim berpuasa dari lepas subuh sampai maghrib. Begitu matahari terbenam, berbukalah mereka. Biasanya, di waktu iftar ini, anggota keluarga, sahabat, atau rekan kerja berkumpul untuk berbuka menyantap hidangan yang biasanya terdiri dari makanan ringan sampai berat dan kaya cita rasa. Di saat itulah, jalan-jalan kota Lakemba disemaraki Ramadhan Nights Festival, yang berlangsung dari 2 April sampai 1 Mei. Meriah, lezat, dan kenyang!

Lakemba menjadi pusat perhatian para Sydneysider sepanjang bulan puasa ini. Tak hanya mereka yang beragama Islam, hampir semua kalangan pun meramaikan festival makanan yang dua tahun belakangan ini “tutup warung” gegara pandemi. Berbondong-bondong orang memenuhi Haldon Street dan Railway Parade untuk mencicipi beragam sajian lezat yang umumnya menjadi menu berbuka puasa. Yang sangat menarik, pencetus festival ini hanya penjual jajanan barbekyu di salah satu jalan saja. Kini, Lakemba Ramadan Nights Festival telah diakui menjadi salah satu tempat terbaik di Australia untuk merayakan sebuah tradisi turun temurun.

Apa yang dimulai dari satu jalan, kini merambah ke beberapa jalan lain di sekitar, membuatnya menjadi parade makanan, yang secara khusus saat akhir minggu, dipadati begitu banyak orang. Diperkirakan, dalam rentang sebulan penyelenggaraannya, ratusan ribu orang telah mendatangi festival yang sangat ramai ini. Deru mesin kendaraan dan dentuman musik yang seolah seirama dengan semangat para penjual makanan yang menjajakan dagangannya. Semuanya menjanjikan hal yang sama: mine is the best!

Dari Cocos Island sampai Indonesia
Hmm, sekarang, mari kita jelajahi makanan apa saja yang bisa kita nikmati selepas maghrib. Roti jaring dan kari lentil dari Cocos Islands; martabak telur isi daging yang lezat dari Malaysia; haleem, rajanya kari dari Pakistan yang terdiri dari empat jenis kacang yang dimasak ala slow cooking dengan daging sapi lembut, lalu ditambahi daun ketumbar segar dan wangi, jahe, bawang goreng, dan jus lemon.

Jangan ketinggalan juga roti naan garing, burger onta (yap, kamu nggak salah baca), jus wortel, jalebi, dan masih banyak lainnya. Pokoknya, kapasitas perutmu akan menentukan seberapa banyak yang bisa kamu nikmati.

Salah satu makanan yang paling familiar buat Sydneysider adalah falalel, dan di sini ada “the best falafel in Lakemba” yang disiram dengan rempah Kashmir. Hmm…

Atau, silakan mencicipi sahlab, susu manis yang kental yang telah di-infuse dengan rosewater. Belum pernah tahu apa itu knafeh? Nah, kamu pasti nggak akan kecewa. Streychy dengan isi keju yang krimi lalu atasnya ditabur semolina, pistacio cincang, dan sirup.

Dari ujung-ke ujung, menengok tiap vendor makanan dan menikmati atmosfer malam Ramadan yang riuh rendah di Lakemba pasti nggak terasa sudah berjam-jam berada di sini. Jika kamu bercita-cita bertulang kuliner di negera-negara yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, cicipi saja dulu kuliner dari Bangladesh, Kepulauan Cook, Lebanon, Palestina, dan Siria di sini. Tentu saja, jika kangen dengan Tanah Air, kamu bisa melepas rindu dengan ‘menyikat’ sajian Indonesia yang tentunya tidak ketinggalan meramaikan Lakemba Ramadan Nights Festival. [IM]

Previous articleAUSTRALIA Indonesia AWARDS 2022
Next articleUnjuk Gigi di The Australian Auto Aftermarket Expo, Paviliun Indonesia Siap Mendulang Sukses