Sejarah Pecinan Di Sydney

403
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Chinatown di Sydney merupakan sebuah destinasi yang sangat terkenal. Dari masakan
ala Cina yang otentik sampai ke toko-toko yang penuh dengan tawaran yang hebat, Chinatown adalah salah satu tempat favorit bagi para lokal maupun turis ketika mengunjungi Sydney CBD. Sejarahnya pun sangat menarik! 

Setiap kali aku ke Chinatown, rasanya tiba-tiba bukan di Sydney! Bahasa-bahasa yang didengar, warna-warna lampu yang penuh dengan merah, kuning, oranye, dan toko-toko yang ramai membuatku rasa seperti lagi berlibur ke negara Cina. Seru, deh! Tiap kali ke Chinatown dengan teman-teman, rasanya nggak bisa bosan. Selalu ada makanan yang pengen dicoba dan toko-toko antik yang pengen dikunjungi! 

Awalnya, area yang diketahui sebagai Chinatown adalah sekitar the Rocks. Dengan iringnya waktu,
ini pelan-pelan pindah ke Market Street di Darling Harbour. Malah area yang sekarang adalah Chinatown dulunya merupakan tempat penyimpanan bahan kayu. Namun, ketika pasar grosir yang menjual buah-buah dan sayur pindah ke Hay Street dan daerah kumuh di Surry Hills dibersihkan di sekitar tahun 1920-an, para migran dari Cina mulai membuka toko disana. Banyak dari mereka membuka restoran, supermarket kecil, dan tempat penginapan untuk para petani Cina yang datang untuk menjual hasil pertanian mereka.

Namun, banyak migran ilegal dari Cina juga masuk dan bertempat tinggal di atas toko-toko di sana. Pada masa itu, Australia memiliki policy “White Australia” yang membuat seluruh etnis Cina dilihat sebagai orang ilegal di Australia.

Lokasi Chinatown yang dekat laut juga menarik banyak bisnis gelap, termasuk penyelundupan candu. Maka, sebelum dinamakan “Chinatown” oleh pemerintah Sydney, area tersebut mendapat julukan “Sleazetown” oleh karena reputasinya yang kurang baik. Orang lokal tidak akan kesana untuk makan-makan, melainkan area itu mejadi sebuah ghetto bagi para migran Cina. Walaupun demikian, area itu sering dikunjungi oleh orang-orang Cina dari berbagai suburb lainnya di Sydney karena itulah satu-satunya tempat yang menjual rempah-rempah dari Cina untuk membuat masakan yang begitu dirindu oleh para imigran Cina.

Hanya setelah Perang Dunia ke-2, barulah area Chinatown diperbarui dan didukung oleh pemerintah Sydney. Di sekitar tahun 1970, area Chinatown mulai menurun karena pasar grosirnya dipindahkan ke Flemington dan banyak imigran Cina mulai pindah ke suburb lainnya. Dengan adanya policy baru agar Australia lebih inklusif terhadap masyarakat etnis asing, pemerintah Sydney (City of Sydney Council) mengangkat Chinatown sebagai tempat turis.

Dari situ, areanya diberi nama “Chinatown”. Mereka juga mendirikan sebuah pintu gerbang dengan pilar-pilar besar dan komplit dengan pagoda, singa besar yang terbuat dari batu, dan lentera-lentera. Di sekitar tahun 1980-an, Chinatown dijadikan sebuah pedestrian mall dimana banyak toko-tokonya hadap ke jalanan dengan trotoar yang besar. Semua tanah di area Chinatown dijadikan restoran, supermarket, atau toko suvenir.

Pada masa yang bersamaan, migran Cina yang pindah ke Sydney juga bertambah. Banyak dari mereka menjadi tertarik untuk buka toko di Chinatown. Pemerintah Sydney juga memperbaiki area Market City dan mendirikan Sussex Center, dan keduanya membantu Chinatown menjadi tambah menarik untuk para lokal dan turis. Selain menjalani marketing yang mendorong Chinatown sebagai pusat budaya dan pengalaman yang unik, pemerintah Sydney juga terus membuat banyak rencana untuk terus mengembangkan area Chinatown.

Sejak itu, banyak karya seni juga muncul di Chinatown – semuanya menceritakan berbagai pengalaman dari keturunan Cina yang sudah menganggap Sydney sebagai kotanya sendiri,
tetapi juga terus ingin memiliki hubungan dengan akar budaya mereka. Salah satunya adalah karya pohon getah yang dinamai Golden Water Mouth. Pohon tersebut memiliki daun-daun terbuat dari emas 23-karat dan air mengalir dari atas. Karya ini melambangkan kekayaan dan kehidupan, dan terletak di sudut Hay Street dan Sussex Street, menjadikannya sebuah pintu masuk yang sangat simbolik untuk Chinatown.

Selain itu, juga ada In Between Two Worlds, sebuah karya yang menempati jalanan dan tembok-tembok di gang-gang kecil di Little Hay Street, Factory Street dan Kimber Lane di Haymarket.
Karya oleh Jason Wing ini menggunakan banyak motif Aborigin dan Cina, dengan warna biru yang mencolok. Jalanan dan tembok-tembok di gang tersebut penuh dengan lukisan bunga-bunga biru, dan di antara tembok-tembok gang ada 30 figur “spirit” biru yang disinari pada malam hari. Karya ini mengambil inspirasi dari latar belakang Wing yang keturunan Aborigin dan Cina. Para pengunjung bisa menikmati dan mendalami simbol dari kehidupannya yang menjelajahi dua dunia yang terlihat berbeda tapi juga memiliki banyak kesamaan.

Walaupun ada banyak suburb lainnya di Sydney yang sekarang merupakan Chinatown sendiri, Chinatown yang di tengah kota tetap menjadi sebuah icon yang menarik perhatian turis dan lokal,
dan tetap menjadi tempat pertama yang paling nyaman bagi pengunjung dari Cina yang merasa tersesat di kota asing. Chinatown sekarang juga merupakan salah satu pusat perayaan Tahun Baru Imlek terbesar.

Ternyata, menarik juga yah sejarah Chinatown! Lain kali ke sana, coba cari berbagai karya tersebut! Pasti masih ada banyak masakan dan pengalaman yang unik terselip di toko-toko dan restoran-restoran di Chinatown, baik yang besar maupun yang kecil. Yuk, mari kita terus telusuri dan menikmati kota budaya kecil ini di tengah kota Sydney! [IM]

Previous articleNew Year, New Me
Next articleLegenda Barongsai