Salat Eid bersama ribuan muslim asal Indonesia, Konjen RI Sydney ajak pertebal persatuan dan toleransi

503
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, bersama ribuan masyarakat melaksanakan Salat Idulfitri 1444 Hijriah, di Diamond Venue-Canterburry, Bankstown (22/4/2023).

Dalam sambutannya, Vedi mengatakan dengan telah berlalunya Ramadan, sekiranya kita terus dapat menjaga keimanan dan ketakwaan, “Hendaknya kita dapat terus bersemangat dalam memelihara dan mempertahankan nilai ketakwaan,” ucap Vedi.

Vedi mengajak jemaah menggunakan momentum Idulfitri kali ini untuk mempertebal sikap toleransi dan rasa kasih sayang, memperkuat tali persaudaraan dan memelihara rasa persatuan. “Mari kita jadikan Idulfitri kali ini sebagai momentum untuk mempertebal sikap toleransi dan kasih sayang, memperkuat tali persaudaraan dan memelihara rasa persatuan” ucap Vedi.

Vedi juga mengucapkan terima kasih dan penghargaannya kepada Centre for Islamic Dakwah and Education (CIDE) dan semua pihak terlibat yang telah memfasilitasi terselenggara salat Idulfitri 1444H.

Khatib Ustaz Dr. Agus Setiawan, Lc. MA dalam khotbah Idulfitri menyampaikan bahwa bulan Ramadan sejatinya merupakan bulan pendidikan dan pelatihan dan bukanlah merupakan bulan ujian. Untuk itu, perlunya terus mempertahankan nilai keberkahan pada bulan Ramadan yang nanti akan termanifestasikan kehidupan sehari-hari, yaitu semangat dalam menjauhi dosa, mempertahankan nilai kejujuran, dan semangat kebersamaan dan persatuan.

“Dosa membuat hati tidak tenang, membuat hubungan antara keluarga tidak tenteram dan lainnya. Maka dari itu bertaubatlah dan beristighfarlah kepada Allah SWT” demikian dituturkan oleh Uztaz Agus.

“Dan tidaklah turun sebuah musibah melainkan karena dosa, dan tidaklah diangkat sebuah musibah karena taubat dan istighfar kepada Allah SWT”, lanjutnya mengutip Hadist Nabi.

“Sementara kejujuran merupakan syarat penting dan mutlak dalam hubungan kita dengan manusia, dalam bermasyarakat dan berbangsa” sambung Ustaz Agus.

Pada poin terakhir mengenai semangat kebersamaan dan persatuan, Ustaz Agus mengatakan bahwa persatuan merupakan kekuatan yang besar setelah kekuatan iman kepada Allah SWT.

Kegiatan Salat Idulfitri terlaksana atas inisiatif Centre for Islamic Dakwah and Education (CIDE) New South Wales bersama beberapa organisasi komunitas muslim Indonesia lainnya.

CIDE merupakan salah satu organisasi muslim Indonesia terbesar di Australia. Presiden CIDE, Herman Rahman, mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan antusias masyarakat pada pelaksanaan Salat Idulfitri kali ini. “CIDE mengikuti keputusan Australia National Imam Council (ANIC) yang menetapkan Idulfitri jatuh pada tanggal 22 April 2023″, imbuhnya.

Tanggal Idulfitri yang berbeda di berbagai belahan dunia juga terjadi di Australia. Namun sama sekali tidak menjadi permasalahan. Yudi, salah satu jemaah yang ikut Idulfitri pada tanggal 21 April 2023, tidak mempermasalahkan perbedaan tersebut, yang terpenting adalah kita dapat menjaga persatuan. Dirinya juga mengatakan, perbedaan hari raya adalah hal biasa seraya berharap perbedaan dapat menjadi rahmat dan penguat tali silaturahmi. “Perbedaan itu justru sebuah berkah dan rahmat bagi kita semua,” ujarnya.

Sementara, Nabila yang sudah dua tahun bermukim di Sydney, Australia menyatakan kegembiraannya bisa mengikuti salat Idulfitri di Sydney. “Saya sudah dua tahun berturut turut bisa ikut salat Eid di Sydney, dan saya mengagumi sikap toleransi di tengah kehidupan yang plural di Australia” katanya singkat.

Pendapat lain diutarakan oleh Alisha, mahasiswi asal Indonesia. “Momen yang sangat indah bisa berjumpa dengan sesama komunitas Indonesia dalam salat Eid di Sydney” ujarnya.

Selain Salat Idulfitri yang diselenggarakan oleh CIDE, beberapa komunitas muslim Australia lainnya juga melaksanakan Salat Eid di tempat berbeda pada tanggal 21 dan 22 April 2023.

Berdasarkan sensus tahun 2021, jumlah umat muslim di Australia sudah mencapai lebih dari 813.000 orang. Angka tersebut berdasarkan sensus 2021 Austrlia Bureau of Statistics (ABS). Sebanyak 3,2% penduduk Australia adalah umat Muslim. Dari 813.392 umat muslim di Australia tersebut, 42,9% merupakan penduduk New South Wales.

Meski komunitas muslim asal Indonesia kecil dibanding komunitas negara lain, tapi kuat dan sangat terhubung dengan komunitas lainnya di Australia. [IM]

Previous articleThe Passion Of Yenli Taniwan
Next articleAcara Tempo Doeloe