Nasihat Untuk Masa Lalu

593
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Kalau bisa putar balik waktu, saran apa yang akan kamu berikan kepada
dirimu sendiri di awal tahun 2020?

Awal tahun telah tiba kembali. Menarik betapa kita sering membicarakan tentang
waktu, seolah waktu adalah sesuatu yang berulang. “Sudah Januari lagi”,
“Tiap malam, kan, ketemu”, “Wah, sudah musim kemarau lagi, ya!”

Memang, waktu itu tampak seperti sebuah siklus; sesuatu yang berulang. Waktu juga sesuatu yang mengalir, yang tidak bisa diulang. Inilah yang membuat kita melupakan
yang telah terjadi. Peristiwa tersebut ada di waktu yang sudah lalu dan ketika kita menemukan peristiwa yang sama di waktu yang berbeda, seringkali kita telah
melupakan apa yang terjadi, melupakan pelajaran-pelajaran yang telah kita dapatkan.

Tentunya kita pun sudah tahu kalau pandemi yang muncul di tahun 2019 itu bukanlah pandemi pertama yang dialami bumi kita ini. Sayangnya, belum tentu kalau pandemi ini adalah yang terakhir. Nah, di artikel ini, aku mau mengumpulkan beberapa nasihat untuk menghadapi pandemi. Nasihatnya dari para pakar, lho, yaitu dari kita-kita yang telah melewati pandemi ini! Hehehe…

Jangan Panik, Tetap Tenang
Saat pertama dikabarkan adanya kemungkinan lockdown, ada kepanikan massa, terutama orang-orang memborong kebutuhan pokok hingga terjadi kurang stok. Salah satu barang yang “langka” adalah tisu toilet. Masih ingat, kan, adanya video di media sosial dan berita yang menunjukan orang-orang berantem rebutan tisu? Bikin geleng-geleng kepala rasanya. Padahal, pemerintah sendiri memastikan bahwa supermarket akan tetap buka. Ingatlah kalau kepanikan akan membawa lebih banyak kepanikan. Jadi, tetap tenang, ya.

Hargai yang Kita Punya
Banyak batasan yang diberikan di kala pandemi untuk menjaga satu sama lain.
Tahun lalu, kita dibatasi pelarangan perjalanan, lockdown, dan jaga jarak. Di tengah-tengah keterbatasan itu, justru kita bisa melihat hal-hal yang kita masih miliki dan semakin menghargainya. Setelah pandemi ini berlalu, banyak yang menyadari betapa berharganya kesempatan untuk bisa memeluk, berkumpul, dan merayakan sesuatu bersama orang-orang yang kita kasihi. Kiranya kita bisa mengingat hal itu terus, tanpa harus ada pandemi berikutnya, ya.

Work with What You Have
Selain menyadari hal-hal yang masih kita miliki, lebih lagi banyak juga yang menemukan kesempatan dalam keadaan ini. Contohnya diriku sendiri. Aku dan adikku jadi belajar masak sendiri di apartemen, bahkan sekarang adikku mulai berjualan makanan online.
Kita bisa melihat betapa beragam dan banyaknya kreativitas orang, bahkan ada perusahaan-perusahaan yang menyadari kalau ternyata usaha mereka bisa dilakukan
dari rumah. Seperti Twitter yang kini memperbolehkan karyawannya WFH, meski sudah lewat masa pandemi!

Hirup Udara Segar!
Salah satu hal yang paling dikangeni di masa lockdown adalah alam dan jalan-jalan. Banyak yang memberi solusi seperti virtual travel, yang pastinya tidak sama dengan berada di suatu tempat secara fisik, bukan? Maka, baiknya kita bisa menghargai dan benar-benar menikmati saat travelling. Bukan hanya itu, ini pun teguran untuk kita
bisa lebih menjaga alam dan lingkungan. Masak, sih, air dan udara hanya bisa bersih
saat pandemi aja? Sedih juga kalau sampah yang berserakan di area wisata hanya
bisa dikurangi dengan adanya penyakit mendunia.

Lakukan Bagian Kita!
Akhirnya, tip dan saran terbaik adalah untuk melakukan bagian kita masing-masing dengan sebaik mungkin. Seperti yang kita saksikan, para dokter dan suster yang bekerja keras harus didukung, bukan hanya dengan uang kita, juga dengan melakukan bagian
kita untuk diam di rumah dan mencegah semakin merebaknya virus. Taati perintah yang diberikan, taati arahan yang dibuat untuk kebaikan semua orang. Just love other people as you love yourself. We’re in this together, and we can only go through this together. [IM]

Ini ada beberapa nasihat tambahan dari teman-teman Indomedia,
semoga kalian pun bisa mencatat nasihat kalian pada diri sendiri,
agar bisa tetap diingat di kemudian hari.

1. Rosalind: Let’s be more grateful and try to give our best because
we could not turn back those precious moments and chances!

2. Alvin:
Beli saham banyak di bulan Maret.

 


3. B. G.:
Have fun in Indonesia! just because you go back there
for good, doesn’t mean you will have the same life like you did
before you went to Australia. Believe that everything will turn out
okay, be kind to yourself, make this journey the best one yet.

4. Kenvin:
Pakai waktumu dengan bijak.

 


5. Lidya:
Peluk erat ”keluargamu dan orang” terdekatmu. Apa pun yang terjadi
di depan nanti, harus tetap semangat dan hadapi dengan sabar. Semua akan
indah pada waktu-Nya.

6. I.S:
Enjoy little things in life and enjoy the outdoors a bit more.
As you pretty much locked inside your home.

 

7. J.Y: Spend more time and energy wisely. A lot of uncertainties happened this
year dan terkadang kita jadi buru-buru dan tidak mengerjakannya dengan baik.
If I can focus more on a particular task and complete it, then it will be much,
much better!

8. Cody dan Grace: Have faith that there is a way, don’t rush, be patient.

9. Rara: Don’t let fear stop you from growing. Keep praying.

10. Angel: Don’t be so hard on yourself.

11. Melody: Cherish every face to face moment you spend with
your families back in Indo as one will never know when will the
next time be, it might be as soon as 1 month, but it might be
as long as 3 or 5 years; worst case is there won’t be next time. [IM]

 

Previous articleAha! Kutemukan Jurusan Kuliah Yang Sempurna
Next articleSkye Suites: Seperti Pulang Ke Rumah … Mewah