Lala Noronha – NSW Local Woman Of The Year

1032
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Seorang perempuan asal Indonesia mendapat penghargaan sebagai NSW Local Woman of The Year 2020. Sebagai orang Indonesia, kami tentu ikut berbangga hati dan turut bersukacita atas pretasi yang diraih Lala Noronha. Sepak terjangnya di dunia kemanusiaan sehingga dianugerahi penghargaan dan latar belakang dirinya bisa disimak di bawah ini.  

Nama Lala Noronha tentu tidak sepopular Bunga Citra Lestari. Itu sebabnya, perlu “investigasi” kecil-kecilan untuk mengungkap siapa gerangan dirinya. Beruntung, Indomedia dikirimi beberapa sumber tentang perempuan kelahiran kota Bandung, Jawa Barat, oleh mereka yang merasakan dampak sepak terjangnya di kota tempatnya tinggal ini, Sydney, dan tentu saja sumber langsung dari Lala sendiri.

Dari Indonesia ke Jerman lalu Australia
Lala lahir dan menghabiskan masa remajanya di Indonesia. Usia 17 tahun, ia dan keluarganya pindah ke Jerman. Di tahun 1985, Lala datang ke Australia. Pilihannya untuk menetap for good di Benua Kangguru ini adalah secara geografis, letaknya lebih dekat ke Indonesia dan iklimnya.

Tak disangkal, meski berpindah-pindah benua, Indonesia menempati tempat khusus di hati Lala. “It is a country where I was born, it’s always going to be my “kampung halamanku”. Australia is a country where I live in and “kampung halaman” anak-anakku.”

Lala memiliki tiga anak dan dua cucu. Penting buat dirinya untuk dapat menjadi seorang role model bagi mereka. Secara khusus, Lala membesarkan mereka dengan nilai-nilai luhur, yaitu mampu mengasihi, menghormati, dan mengangkat derajat orang-orang “kecil”. 

Bekerja sebagai seorang general manager di Kogarah Storehouse, Lala tak asing dengan kegiatan amal karena tempat ia bekerja adalah sebuah welfare/crisis centre dan tentu saja, pengalaman panjang hidupnya yang selalu membantu orang lain. Kogarah Storehouse sendiri adalah sebuah gerakan misi dari Uniting Church

Kegiatan yang Melahirkan Penghargaan
Apa saja yang dilakukan Lala sehari-hari? 
Berikut paparannya:

• Mengelola dan membantu kegiatan-kegiatan, seperti wanita yang mengalami kekerasan domestik, makan siang bagi tunawisma dan jompo, program makanan darurat, dan lainnya.

• Mengalokasi tanggung jawab kepada para anggota.

• Memastikan bahwa semua kegiatan berlangsung sesuai dengan hukum dan aturan Kogarah Storehouse.

• Menyediakan dorongan dan dan motivasi bagi tim pekerja.

• Memastikan bahwa Kogarah Storehouse tidak menyimpang dari prinsip-prisip dasarnya, yaitu bekerja bagi kesejahteraan masyarakat/komunitas.

• Mengatur pertemuan-pertemuan komunitas dan pertemuan lainnya yang diperlukan.

Selain itu, Lala juga merumuskan bagaimana rencana-rencana yang sudah ada dijalankan dan menerapak strateginya. Bukan tugas yang mudah, bukan? Tapi, Lala selalu menjalankannya dengan sukacita.

Apa yang Lala rasakan saat diberitahu mendapat penghargaan yang membanggakan ini? “I am very proud that the fact is this is a first Australian Indonesian Woman who received this award. I am so bless that I am being recognised for my work and that people who are in need are being recognised as well.”

Ya, Lala tentu saja merasa senang, sangat diberkati, dan sangat dihargai. Baginya, penghargaan ini a very pleasant surprise. Lalu, apa ekspektasinya di masa depan sebagai orang yang beprestasi tinggi? “Tidak ada yang berubah. Saya tetaplah orang yang berupaya keras untuk tetap melanjutkan program-program bantuan, tetap bekerja keras, menolong orang yang membutuhkan. Khususnya di masa-masa saat ini di mana banyak orang yang memprioritaskan bayar tagihan di depan, dan beli makanan di belakang. Kami ada untuk membantu mereka,” tekad Lala.

Bekerja Bagi Kesejahteraan Orang Lain
Panitia Woman of the Year dari NSW Premier menghargai para wanita NSW yang bekerja dengan luar biasa di karir, bidang, dan hasrat yang dipilihnya; para pencapai luar biasa yang memberi kontribusi nyata bagi lokal NSW yang pencapaian-pencapaiannya membuat mereka menjadi panutan yang kuat bagi wanita lainnya.

Perjalanan Lala di Sydney dimulai saat ia bekerja sebagai pekerja Ethnic Welfare di Crossroad Community Care Centre di suburb Miranda dan mendirikan sebuah grup Indonesian Conversation English. Lala mendukung banyak orang Indonesia yang memiliki masalah dengan visa Australia/imigrasi dan berjuang berbicara dalam bahasa Inggris. Di bulan Juli 1990, Lala bekerja di layanan Burwood Community Welfare sebagai Manager on Specialist Migrant Placement.

Selain itu, ia juga menjadi inisiator pendirian Indonesian Welfare Association di tahun 1997 dan pernah juga menjadi anggota Multicultural Community Radio Association (MCRA). Lewat radio ini, Lala mendirikan Radio Kartini, suara perempuan Indonesia. Radio Kartini kini telah berganti nama menjadi Radio Duta Nusantara dan Radio Sangkakala. Masih di dunia penyiaran, Lala pernah menjabat sebagai produser eksekutif Radio SBS divisi Bahasa Indonesia sampai tahun 2000.

Resume Lala bertambah panjang saat ia bekerja untuk PBB sebagai Media Development Officer UNTAET (United Nations Administrations East Timor). Kegemarannya menolong orang mendorongnya mendirikan sebuah rumah yatim piatu bernama Fundasaun Hadomi Timor Oan di Timor Timur yang dimulai dari 30 anak. Kini, anak-anak itu umumnya telah lulus kuliah dan bekerja/tinggal di Eropa, Malaysia, dan Australia.

Di tahun 2006, beberapa anak-anak terkena penyakit, seperti jantung, meningitis, dan skoliosis. Lala harus memindahkan mereka ke Malaysia agar mendapat perawatan yang memadai, dikarenakan belum adanya fasilitas medis yang memadai di Timor Timur saat itu. Di Malaysia, saat menunggui anak-anak itu dirawat, Lala kembali mendirikan rumah yatim piatu yang dinamai Touch of Hope di Melaka. “Anak-anak itu sudah sehat kini, dan umumya mereka telah lulus kuliah dari Multi Media University Melaka,” kisah Lala.

Kogarah Storehouse
Saat ia kembali ke Sydney di tahun 2012, Lala bekerja di Junction Neighbourhood Centre sebagai Domestic Violence Community Educator. Dan, sejak 2015, Lala telah mengembangkan dan masih mengembangkan program-program Kogarah Storehouse.

Program-program Kogarah Storehouse yang ada saat ini adalah: 
1. Memberi belanjaan gratis Senin sampai Kamis jam 10 pagi – 3.30 sore
2. Minum teh gratis mulai jam 10 pagi
3. Community Lunch Rabu jam 12 – 1 siang
4. Membantu membayarkan tagihan-tagihan, seperti listrik, gas, air, dan Telstra.
5. Memberi pinjaman tanpa bunga (sampai $1500) yang dapat membantu memperbaiki mobil, perlengkapan dapur, membeli laptop untuk sekolah, biaya pengobatan dan perawatan gigi.
6. Play Group TinyToes, Women’s Health and Wellbeing dan “Finding My Way Forward”, sebuah program untuk perempuan yang mengalami kekerasan domestik.

Untuk informasi hubungi Kogarah Storehouse di 02 9587 5761.

Selamat buat Lala Noronha!!

[IM]

Previous articleGalang Dana Sambil Bernostalgia
Next articleLINDUNGI DIRI ANDA & ORANG LAIN