Komunitas Indonesia Tampil Memukau Di National Multicultural Festival Canberra

241
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


National Multicultural Festival (NMF) adalah acara tahunan yang diadakan di Canberra, ACT. Sempat terhenti pelaksanaannya karena covid, dan kini masyarakat dengan sangat antusias ikut meramaikan festival yang kembali diadakan tahun ini.

Pada tanggal 19 Februari 2023 berlokasi di Glebe Park, Akuna Street, ditengah kota Canberra, festival yang sudah ke 25 kali ini digelar. Dan tahun ini, komunitas Indonesia menjadi salah satu yang ikut merayakan festival Budaya tersebut dengan menghadirkan kesenian “fusion”.

BBBI NSW (Balai Budaya Bahasa Indonesia di New South Wales) tidak melewatkan kesempatan ini. Sisca Poeradiredja selaku Ketua Bidang Kesenian BBBI NSW sekaligus sebagai kurator dan showcase leader melibatkan 40 orang musisi dan penari dalam menampilkan rangkaian acara yang dikurasi khusus untuk NMF tahun ini. Membawahi team dengan jumlah besar bukan hal yang mudah dan tentunya butuh kerja keras. Jauh hari persiapan yang rinci dan matang sudah dilakukan. Suka duka dan kendala yang dihadapi terbayar dengan suksesnya acara yang ditampilkan.

Dalam festival ini, Sisca yang juga sebagai pimpinan Group Tari Srikandi menggandeng group Gamelan UNSW Balinese Gamelan Ensemble Suwitra Jaya pimpinan Bapak Manolete Mora. Ide kolaborasi ini semakin menunjukkan kekayaan dan indahnya budaya Indonesia serta berhasil menarik perhatian masyarakat yang hadir di festival. Kesuksesan acara ini juga tidak lepas dari dukungan Konsul Jenderal RI Sydney Bapak Vedi Kurnia Buana beserta semua jajarannya di KJRI Sydney. Beliau menyambut hangat keikutsertaan BBBI NSW dalam mempromosikan seni dan budaya Indonesia.

Tahun ini BBBI NSW menggelar “Music and Dance of Asia” yaitu perpaduan seni musik dan budaya yang terhubung dengan Jalur Rempah yaitu Indonesia, India dan China, dengan tujuan untuk menunjukkan semangat saling menghargai dan menghormati budaya dan adat istiadat antar negara ini, yang sejak jaman nenek moyang kita budayanya telah saling berinteraksi dan berkolaborasi.

Rangkaian acara “Music and Dance of Asia” ditampilkan dalam dua sesi, yaitu pagi dan siang.

Pada sesi pagi hari, BBBI NSW menyelenggarakan tiga workshop bagi pengunjung. Salah satunya yaitu instrumen musik India yang dibawakan oleh Maharshi (alat Tabla) dan Satvik (alat Mandolin) dengan mengajak penonton berpartisipasi bernyanyi bersama diiringi tepuk tangan dan tari India.

Sesi siang dibuka oleh penampilan group Angklung DWP Canberra pimpinan ibu Marcia Gustiananda (isteri Dubes RI, Bapak Dr.Siswo Pramono) yang berhasil mengajak banyak pengunjung ikut menyanyikan lagu Waltzing Matilda, dan You Are My Sunshine secara meriah dalam iringan angklung yang merdu dan harmonis. 

Sebelumnya ada juga workshop Gamelan Bali yang dibawakan oleh UNSW Gamelan Suwitra Jaya, School of Arts and Media (Faculty of Arts and Science NSW) yang dibentuk tahun 2013. 25 musisi gamelan ini dipimpin oleh Bapak Manoleta Mora yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Australia. Bapak Manoleta membawakan workshop dengan hangat dan interaktif sehingga peserta dari berbagai usia semangat untuk ikut.

Tari Bali yang dibawakan Sisca dari Srikandi Dance juga berkolaborasi dengan group tari Sadhanalaya yang dibawakan oleh Vanaja dan Suhasini. Perpaduan kostum dan gerakan Tari Bali dan India yang begitu lincah, energik dan megah diiringi background musik perpaduan Bali dan India berhasil memukau penonton dan ikut menggoyang-goyangkan badan.

Suasana semakin hangat dan meriah ketika Heni Pearson, instruktur Zumba dan koreographer yang sudah 25 tahun menekuni bidangnya serta menjabat sebagai Manager Goulburn Multicultural Centre menampilkan gerakan tarian yang sedang viral saat ini “OJO DIBANDINGKAN”yang diikuti semua penonton. Ada juga penampilan tari Tor-Tor yang dibawakan oleh penari dari Srikandi Dance Group. Pertunjukkan ditutup oleh penampilan tari tradisional pulau Bali dari Sisca dan Nyoman.

Negara Indonesia sudah dikenal memiliki keanekaragaman budaya dan kekayaan bahasanya. Saat keanekaragaman itu bersatu, yang muncul adalah perpaduan yang sangat indah. Sudah selayaknya kita sebagai bangsa Indonesia bangga dan wajib menjaga keberadaan budaya Indonesia di mata dunia.

Chair BBBI NSW Kesty Pringgoharjono dalam kata sambutannya memberikan sedikit ulasan singkat tentang fasilitas Digital Smart Library yang difasilitasi oleh BBBI NSW bagi semua anggotanya. Ada banyak buku, majalah (seperti Gatra, Intisari, Bobo) bilingual maupun dalam bahasa Indonesia yang dapat dibaca. Dengan berbagai topik, seperti tentang angklung, tari-tarian dan daerah asal tarian tersebut. Fasilitas ini gratis untuk anggota BBBI NSW di seluruh Australia.

Dengan membangkitkan budaya membaca akan menghasilkan generasi yang semakin maju dan bermartabat. “Today a reader, tomorrow a leader, road to success.” Penting sekali untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia untuk menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya inspirasi, kreativitas dan semangat kolaboratif di dunia internasional.

Selamat untuk tim BBBI NSW, terutama Sisca beserta teamnya yang telah bekerja keras ikut mensukseskan National Multicultural Festival 2023 di ACT. Semoga dimasa mendatang akan lebih sering menampilkan kegiatan seperti ini dengan merangkul semua group kesenian Indonesia yang ada di Australia.

Yuk, ikuti terus juga berita terkini melalui IG BBBI NSW: @bbbi.nsw [IM]

Oleh Yoen Yahya

Previous articleKurulung Angklung Membuai Penonton di National Multicultural Festival Canberra
Next articleProduk Konstruksi Indonesia Mencuri Perhatian Masyarakat Australia