Khutbah Idulfitri 1445 H, di Sydney, Australia: Puasa membentuk Pribadi yang Taqwa

431
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Sydney – Centre for Islamic Dakwah and Eduction (CIDE) New South Wales, didukung oleh KJRI Sydney dan elemen komunitas Islam Indonesia menggelar salat Idulfitri 1445 H di Diamond Venue, Punchbowl, pada hari Rabu (10/04/2024). Bertindak sebagai Imam, Al Hafiz, Ust. Al Muzzakir Abdurrahman, Lc, sementara Khatib Ust. Dr. Rahmawan Oktavianto, Lc, MA.

Hadir dalam salat Eid tersebut yaitu berbagai organisasi komunitas Islam Indonesia, WNI serta masyarakat dan diaspora Indonesia yang bermukim di Sydney. Hadir pula Vedi Kurnia Buana, Konsul Jenderal RI Sydney beserta keluarga dan jajaran staf KJRI serta Herman Rahman, Presiden CIDE, NSW. Tidak kurang dari dua ribu jamaah yang hadir mengikut salat Eid yang digelar tersebut.

Dalam sambutannya Konsul Jenderal RI, Vedi Kurnia Buana menyampaikan bahwa sesungguhnya makna Idulfitri melampaui dari sekadar kembalinya kepada kebersihan spiritual, tapi menandai kemenangan besar yang diperoleh setelah menjalani ibadah puasa Ramadan.

Selama puasa Ramadan, umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas yang dilarang dari fajar hingga terbenamnya matahari. Karena itu perayaan Idulfitri bukan hanya tentang kegembiraan, tetapi juga tentang refleksi mendalam akan perjalanan spiritual yang telah dilalui. ” Idulfitri tidak hanya sebatas kemenangan dan kegembiraan, tapi sebuah refleksi mendalam perjalanan spritual” ujarnya.

Lebih jauh Vedi mengajak untuk menjadikan Idulfitri sebagai sebuah momentum untuk memperkuat tali persaudaraan, solidaritas, dan kasih sayang sesama umat manusia. “Perayaan tersebut tidak hanya diisi dengan doa-doa, salat, dan dzikir, tetapi juga dengan berbagi kebahagiaan dan keberkahan kepada yang membutuhkan. Hal ini direfleksikan dalam kewajiban zakat fitrah, zakat mal, infaq/shodaqoh dan silaturrahmi serta tolong-menolong, dan empati dalam Islam” lanjutnya.

Vedi juga menyampaikan rasa bangganya terhadap komunitas dan diaspora muslim Indonesia di Sydney. ” Saya turut berbangga dengan akhlak dan perilaku yang telah ditunjukkan oleh komunitas dan diaspora muslim Indonesia di Australia khususnya NSW. Semuanya telah memberikan citra dan warna tersendiri bagi komunitas lainnya. Dan ini tentunya dapat terus kita pupuk dalam menjalani kehidupan kita ditengah kehidupan multikultural di Australia” katanya.

Vedi juga memanfaatkan kesempatan tersebut menyampaikan ucapan selamat Idulfitri 1445H kepada seluruh jamaah dan masyarakat serta diaspora Indonesia.

Ust. Dr. Rahmawan Oktavianto, Lc, MA Dalam khutbahnya menyampaikan bahwa kita diwajibkan berpuasa oleh Allah SWT dengan tujuan utamanya adalah menjadi manusia yang bertaqwa dengan sesungguhnya yaitu ketaqwaan yang tidak hanya terlihat oleh kasat mata, namun lebih dari yaitu ketaqwaan dari hati. “Ketaqwaan yang sesungguhnya adalah ketaqwaan yang tidak hanya terlihat oleh mata, namun juga dari dalam hati dan bathin” ujar Ust. Rahmawan.

Lebih jauh Ust. Rahmawan mengurai bahwa ketaqwaan haruslah dimiliki selama kita hidup di dunia. Namun pertanyaan selanjutnya, sudahkan kita berupaya untuk menjadi hamba yang taqwa dengan menjalankan perintah Allah dan mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan menjauhi setiap apa yang dilarang. Jika belum, maka jangan-jangan ibadah kita tidak diterima oleh Allah SWT. Lalu, kalau dengan ibadah puasa kita tidak mampu menjadikan kita hamba yang bertaqwa, dengan ibadah apa lagi untuk membangun dan meningkatkan ketaqwaan. Kalau taqwa itu belum juga melekat, maka jangan jangan puasa kita tidak diterima oleh Allah SWT.

“Banyak orang berpuasa, namun tidak membekas sehingga taqwa tersebut belum dicapainya. Tanda-tanda ketidak taqwaan pada diri seseorang dapat terlihat dari lisan yang tidak benar (bohong dan dusta), munafik dan ingkar janji. Allah menghendaki kita bertaqwa tidaklah karena Allah bermaksud mengambil keuntungan dari kita, tapi semata mata karena Allah menyayangi kita, Allah ingin memberikan apa yang menjadi permintaan dan keinginan kita” kata Ust.Rahmawan.

Dalam penutup khutbahnya Ust. Rahmawan mengajak jamaah untuk dapat melakukan ibadah yang berterusan (terus menerus), jangan menjauh dari komunitas yang seiman dengan kita dan perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT agar kita diberi petunjuk dan jalan untuk tidak melanggar apa yang dilarangNya. [IM]

Previous articleAcara IBS di bulan April 2024
Next articleHalal Bihalal Idulfitri 1445 H KJRI Sydney, Konjen RI Ajak Diaspora Perkuat Tali Silaturahmi dan Persatuan