Jadi, mau curhat dikit, nih. Aku dan adikku baru saja pindahan ke apartemen baru (rent tentunya, bukan beli). Karena baru pertama kali, aku tidak tahu kalau ternyata prosesnya ribet juga! Aku kira prosesnya, tuh, pertama cari apartemen di portal sewa, lalu book inspection, lihat-lihat sampai ketemu yang cocok, lalu tinggal bilang ke agennya kalau kita mau, tanda tangan kontrak, bayar, pindahan besoknya, dan hidup bahagia selama-lamanya. Tapi, ternyata, prosesnya nggak seteratur itu! Seandainya aku tahu hal-hal itu sebelumnya, mungkin aku takkan terlalu terkejut ataupun kebingungan. So, here are some overview of the process for you.
Langkah 1: Riset
Mencari tempat yang tepat di antara banyaknya apartemen di Sydney mungkin terasa seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Tapi, dengan spesifiknya kebutuhan kita, justru lebih seperti mencari sebatang jerami di Hyde Park! Untungnya, ada bantuan dari aplikasi-aplikasi, seperti realestate.au, domain.com, dan rent.com.au. Aplikasi tersebut cukup mudah digunakan: masukkan pilihan kita di filter sampai keluar hasil lebih sesuai atau mendekati kebutuhan kita.
Tips dariku: masukkan suburbs di sekitarnya untuk pilihan yang lebih banyak; kunjungi situs agen dan pembangun apartemen langsung. Keuntungannya adalah “bocoran” apartemen-apartemen yang masih “unlisted”.
Langkah 2: Inspeksi
Setelah menemukan apartemen yang cocok, kontak agennya lewat surel atau nomor telepon. Biasanya, di aplikasi atau situsnya sudah dicantumkan semua kontak. Bahkan, ada situs yang agennya langsung dapat dikontak dengan cara memencet tombol “Contact Agent” (like magic! Haha). Di beberapa kasus, sudah tersedia jadwal inspeksi dan, karenanya, kita bisa langsung datang. Tapi, umumnya, sih, janjian dulu dengan agennya.
Here’s the fun part: kita bisa langsung lihat-lihat tempatnya, foto-foto, dan rekam. Tapi, jangan langsung bawa barang kalian terus menetap di sana, lho, ya. Not there yet.
Hal-hal yang perlu kalian perhatikan (dan tanyakan) saat inspeksi adalah:
– Keamanan tempat (ingat, safety comes first). Riset juga tentang keamanan daerahnya dan akses ke kamar.
– Fasilitas yang tersedia (dan yang tidak). Apakah ada AC? Apakah ada mesin cuci dan pengering? Apakah ada kulkas? Kompornya seperti apa? Hal ini dilakukan bukan supaya kita harus sewa tempat yang fasilitasnya lengkap, tapi lebih pada pertimbangan saja apa yang harus dibeli.
– Ini tips dari pamanku: lihat juga apakah banyak atau sedikit yang datang inspeksi. Kalau banyak, cepat-cepat apply dan taruh deposit. Kalau sedikit, bisa nawar harga sewa! Hahaha… tak tahu, ya, benar tidak, tapi masuk akal juga, sih. Anyway, it’s a good thing to be friendly with the agent, karena dialah yang akan menghubungkan kita dengan pemiliknya.
Langkah 3: Ajukan Permohonan
Nah, bagian ini, nih, yang aku tidak tahu sebelumnya. Jadi, setelah kita memilih apartemen yang kita suka dan mengajukan permohonan sewa, sekarang giliran pemilik rumah yang menyeleksi calon penyewa (serasa ajang cari jodoh, deh). Jadi, kita akan diminta mengisi formulir dan mengumpulkan berbagai dokumen, seperti paspor, rekening bank, tanda pengenal, dll., (totalnya harus 100 poin dan tiap-tiap dokumen ada kasta poinnya. Don’t worry, semua informasi itu akan diberikan ketika kita ajukan permohonan. Setelah diajukan, agen akan mengabarkan si pemilik untuk diseleksi.
Salah satu hal yang aku temui adalah fakta bahwa umumnya, pemilik tempat kurang suka memberikan sewa kepada pelajar. I don’t know why! Maksudku, memang sih kita berantakan, ingin menghemat dengan tinggal banyakan di apartemen yang melebihi kapasitas, ceroboh (kadang-kadang), dan kalau libur inginnya dapat diskon karena mudik. Oke, mungkin aku bisa lihat alasannya sedikit (hahaha…). Anyway, kami menjumpai kesulitan di bagian ini, yaitu mulai dari dicuekin, “digantungin”, sampai “di-php-in” (udah kayak pacaran aja, deh, sama agen). Tapi, akhirnya kami dapat juga apartemennya. Yassss!
P.S: beberapa hal yang langsung dapat membuat pengajuan sewa kita mendapat tempat di hati si pemilik, yaitu bayar di muka, bayar langsung beberapa bulan, ambil sewa panjang (12 bulan), atau nangis-nangis ke agennya (just kidding, jangan lakukan yang terakhir itu!).
Langkah 3: Pindah
Jika pengajuan sewa sudah diterima, langkah berikutnya sebelum pindah adalah pembayaran dan tanda tangan kontrak. Langkah ini sangat krusial untuk negosiasi. Pastikan jangka waktu sewa sudah benar. Pastikan juga kalau kalian tidak disuruh membayar untuk pembersihan apartemen sebelum pindah (biasanya apartemen akan dibersihkan dulu sebelum penyewa yang baru masuk). Di bawah ini ada tautan dari Fair Trading yang wajib dibaca sebelum tanda tangan kontrak (bahkan dari sebelumnya): https://www.fairtrading.nsw.gov.au/__data/assets/pdf_file/0004/382126/FTR72_New_tenant_checklist.pdf
Ada beberapa hal teknis juga yang harus kita lakukan berikutnya, seperti mengkonfirmasi keadaan tempat sewa (pastikan kalian cek semuanya dan laporkan yang rusak/kurang lewat bukti foto, sehingga di akhir masa kontrak bukan dikira kita yang melakukan. Lalu, kita juga harus mengurus soal bayar listrik dan air (biasanya tagihan datang per 3 bulan. Tapi, ada juga yang sebulanan. Biaya ini akan dibagi rata dengan penyewa lain (jika ada). Agen akan mengirimkan tagihan ini secara terpisah dengan bukti tagihan dari perusahaan listrik, air, dan gas. Kita cukup membayar via agen saja.
Jika semua urusan dokumen sudah beres, giliran kita ke bagian yang paling capeknya: pindahan. Tidak ada cara instan untuk ini, tapi beberapa jasa yang bisa membantu adalah IKEA, Binglee, Kmart, dll., dan yang terbaik: jasa delivery dan pemasangan oleh teman-teman kalian (hahaha makasih, ya, gengs). Have fun while doing it, be creative with the rules of no nailing the walls. Menurutku, pindahan (dan menata) adalah langkah yang meski melelahkan akan membuat kita semakin sayang dan nyaman di ruang asing yang akan menjadi tempat tinggal sementara ini.
[IM/Natasha]