Konjen RI: Jadikan Al-Qur’an sebagai tuntunan dalam menjalani kehidupan
Memperingati malam ke-17 Ramadan 1444 Hijriah, KJRI Sydney menyelenggarakan perayaan Nuzulul Quran, dengan tema “Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup Bagi Manusia”. (8/4/2023).
Perayaan yang digelar di aula KJRI ini mengundang perwakilan dari tokoh masyarakat dan diaspora Indonesia di New South Wales (NSW) dan perwakilan masyarakat lainnya. Diantara yang hadir adalah perwakilan dari Center Of Islamic Da’wah (CIDE), Forum Islamic Study and Information (FISI), Indonesian Islamic Women Association, Ashabul Khafi Islamic Center, Surau Sydney, Indonesian Community Council (ICC), Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS), Indonesian Diaspora Network (IDN) NSW, Iqro Foundation, Human Initiative dan perwakilan Pemuda yang tergabung dalam Organisasi Pelajar Islam di NSW.
Konsul Jenderal RI, Vedi Kurnia Buana menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat dan diaspora Indonesia di NSW dan berterima kasih atas kehadiran para undangan.
“Kepada segenap undangan, atas nama Konsulat Jendral RI di Sydney, saya mengucapkan terima kasih atas kehadirannya dalam rangka memperingati malam Nuzulul Qur’an di KJRI Sydney” ujar Konjen Vedi pada sambutannya.
Selanjutnya, Konjen Vedi menuturkan momentum Nuzulul Qur’an ini hendaknya dapat mengingatkan kita kembali kepada pentingnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia dan meningkatkan keimanan kita terhadap Al-Qur’an.
“Peristiwa Nuzulul Qur”an adalah peristiwa dahsyat”, lanjutnya “Andai Al-Qur’an ini kami turunkan di atas gunung, kamu (Muhammad) pasti menyaksikan gunung itu tunduk dan pecah berkeping-keping karena takut kepada Allah. Perumpamaan itu kami buat untuk manusia agar mereka mau berfikir,” ucap Konjen Vedi mengutip QS al-Hasyr 59: 21.
Lebih jauh Konjen Vedi berpesan, hendaknya kita menjadikan Al-Qur’an tidak hanya sebagai bacaan, tapi jauh lebih dari itu yaitu menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam melaksanakan tugas keseharian dalam segala aspek kehidupan.
Selaras hal tersebut, Ustazd Buya Ilham Lc, MA dalam tausyiahnya memaparkan, bahwasannya mengingatkan diri kita tentang pentingnya membaca dan memaknai Al-Qur’an tidak hanya pada momentum Nuzulul Qur’an, namun hendaknya dilakukan setiap hari. “Al-Qur’an, sebagai pegangan umat Islam telah mengeluarkan kita dari kegelapan,” imbuhnya.
“Kegelapan yang menghampiri dan menyelimuti kita terjadi karena kita terkungkung oleh hawa nafsu dan kita terus mengikutinya, memuaskan diri dengan memperturutkan syahwat semata,” demikian diuraikan oleh Buya Ilham.
Diakhir tausyiah Buya Ilham mengajak semua yang hadir untuk terus dapat berinteraksi dengan Al-Qur’an. Menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari keseharian kita untuk dapat memperoleh keimanan yang sempurna terhadap Al-Qur’an dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Dengan kehadiran masyarakat dan diaspora Indonesa dari berbagai lapisan masyarakat, acara malam Nuzulul Quran ini terasa semakin hikmat dengan lantunan Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ahmed Abdul Rauf, santri dari CIDE College, Mountdruitt, Northwest, NSW.
Salah satu undangan yang hadir, Herman Rahman, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya peringatan malam Nuzulul Al-Qur’an oleh KJRI sydney, sekaligus berharap semoga segenap yang hadir senantiasa dapat terus meneladani dan menghidupkan nilai dan makna Al-Qur’an, sehingga kita mampu meraih keseimbangan dan kedamaian hidup. [IM]