Dalam rangka mempromosikan perkembangan iklim investasi di Indonesia kepada para pelaku bisnis di Australia, Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC) Sydney bersama Indonesian Diaspora Network (IDN) Australia dan dengan didukung oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney telah menyelenggarakan kegiatan End-of-Year Investment and Business Networking Event pada tanggal 2 Desember 2022 di Sydney CBD, Australia.
Kegiatan ini merupakan kegiatan penutup dari rangkaian promosi investasi yang diselenggarakan
IIPC Sydney sepanjang tahun 2022 dalam rangka memberikan update kepada para pelaku usaha di Australia terkait peluang berinvestasi di Indonesia dan perbaikan iklim investasi yang terus diupayakan oleh Pemerintah.
Kepala IIPC Sydney, Haryo Yudho Sedewo, menekankan reformasi perijinan yang telah dilakukan Pemerintah dan menyampaikan peran IIPC Sydney dalam memfasilitasi pelaku bisnis Australia yang ingin berinvestasi di Indonesia.
“IIPC Sydney siap untuk membagikan informasi terkait proyek-proyek investasi yang siap ditawarkan. Selain itu, IIPC juga memberikan asistensi perijinan dan prosedur investasi untuk perusahaan Australia yang akan mulai membangun bisnis di Indonesia”, pungkas Haryo.
Haryo juga menyampaikan bahwa ini adalah pertama kalinya IIPC Sydney bekerja sama dengan IDN Australia untuk mempromosikan investasi Indonesia. Kerja sama ini dilakukan guna menjangkau lebih banyak komunitas di Australia.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh pembicara tamu, Wakil Ketua MPR RI sekaligus Anggota DPR RI Komisi III, Arsul Sani di sela-sela kunjungan kerjanya ke Sydney dan Melbourne. “Pemerintah konsisten melakukan reformasi perijinan dan peraturan untuk memperbaiki iklim berinvestasi di Indonesia, di antaranya adalah dengan diterbitkannya Omnibus Law yang membantu terciptanya kemudahan berinvestasi di Indonesia”, ujar Arsul.
Menurut Presiden Indonesia Diaspora Network (IDN) Australia, Hendra Wijaya, kegiatan promosi investasi Indonesia di Australia semakin penting untuk dilakukan untuk memanfaatkan momentum kesepakatan kerjasama yang telah ada.
“Berlakunya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) sejak 5 Juli 2020 dapat membuka potensi kerjasama bilateral, serta mendorong kerjasama ekonomi antar bisnis, komunitas, dan individu untuk kedua negara. Selain itu, kesepakatan kerja sama antara KADIN dan Business Council of Australia yang ditandatangani di sela-sela B20 Summit pada 14 November 2022 lalu juga dapat membantu mendorong peningkatan perdagangan dan investasi, serta peluang ekonomi di kedua negara,” ujar Hendra.
Pada periode Januari hingga September 2022, Australia merupakan investor terbesar ke-11 bagi Indonesia dengan nilai realisasi investasi sebesar USD 344,4 juta pada 787 proyek. Proyek-proyek investasi utama Australia di Indonesia adalah pertambangan; jasa lainnya; hotel dan restoran; perdagangan dan reparasi; serta perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.
Kegiatan ini dihadiri oleh pelaku bisnis Indonesia dan Australia, serta perwakilan berbagai asosiasi bisnis di Australia, termasuk Asian Australian Business Council, Australian India Business Council, Australia China Economic Trade and Culture Association, Temasek Club NSW, Indonesia Community Council, dan CEO Indonesia Australia. Dalam kegiatan ini juga dibagikan buku Indonesia Investment Guide dan flyers proyek-proyek potensial di Indonesia. [IM]