oleh, dan hasil buruan Boxing Day kemarin, kini saatnya kita beramal!
Ternyata, banyak sekali kegiatan relawan atau amal yang dapat kita lakukan di Australia. Mulai dari acara-acara tahunan seperti Vivid Sydney, acara kampus yang diadakan PPIA, Soup Kitchens, sampai yang paling sederhana: mendonasikan barang ke toko amalnya Red Cross. Modalnya juga nggak banyak, yaitu keinginan, waktu, dan tenaga! Manfaatnya pun banyak. Selain beramal, kita juga punya penngalaman untuk memilah-miih kembali barang kita suaya lebih ringkas. Yuks!
Berikut ini beberapa pengalaman kegiatan yang pernah aku ikuti langsung dan beberapa rekomendasi lain yang bisa kita sama-sama coba di tahun 2020 ini:
1. Jadi Relawan in Sydney Writers Festival
Salah satu hal yang menyenangkan di kota Sydney adalah banyaknya acara dan festival yang berlangsung setiap tahunnya. Kabar baiknya, acara-acara ini seringkali menerima relawan. Manfaatnya banyak, mulai dari bisa ikut acaranya dengan gratis, mendapat kenalan baru, mendapat pengalaman tambahan untuk ditaruh di CV, dan juga menambah pengetahuan baru. Bahkan, kalian juga bisa mendapat gift bag, diskon, atau keuntungan lainnya. Jadi, tahun ini, carilah acara yang sesuai dengan minat kalian dan daftar sebagai relawan! Kalau kalian masih seorang pelajar, boleh juga bergabung dengan komunitas PPIA di Universitas kalian atau relawan di acara PPIA.
Karena aku tertarik dengan tulis-menulis, aku sempat mendaftar untuk menjadi relawa di Sydney Writers Festival. Caranya cukup mudah, cari saja di Google dan biasanya akan langsung keluar page khusus untuk pendaftarannya atau kontak yang bisa dihubungi. Setelah mengisi formulir dan diseleksi, aku diterima dengan syarat mengikuti orientasi yang menjelaskan tugas-tugas dan keseluruhan acara di festival ini. Tugas yang diberikan beragam sesuai peran yang kita setuju untuk lakukan. Misalnya, dulu aku sempat menjadi usher, admin, juga pengumpul uang di bus festival! Kita bisa mengajukan jumlah roster dan waktu yang cocok untuk kita dan akan disesuaikan. Selain itu, aku mendapat tote bag berisi majalah-majalah, dua novel, teh dalam kemasan indah, dan diskon yang dapat dipakai di gift stores. (bonus: bisa foto bareng sama penulis yang kita suka!)
2. Sumbang ke (dan beli dari) Red Cross Charity Shop
Ayo, siapa yang merasa “nggak enak hati” setelah belanja banyak di musim liburan alias musim diskon ini? Kalau kalian memiliki banyak barang yang sudah tidak dipakai, sumbangkan saja ke toko amal seperti punyanya Red Cross Shop di daerah kalian. Caranya mudah sekali. Bawa saja barang ke sana dan mereka akan menyambut dengan ramah dan terbuka. Tentunya, jangan memberi barang yang sudah tidak layak pakai, ya! Nah, selain menyumbang, kita bisa juga membeli dari toko amal itu. Selain hasilnya diberikan kepada yang membutuhkan, ramah untuk lingkungan, harganya juga murah, lho. Tipnya, kalau pergi belanja ke toko amal di daerah elit, seringkali barang-barangnya high branded, tapi dijual dengan harga murah.
3. Mementor di Kampus
Salah satu kegiatan lain bagi yang masih pelajar adalah menjadi mentor di kampus kalian. Aku sendiri pernah menjadi mentee dan mentor di Macquarie University. Sebagai mentee (orang yang dimentor), aku merasa sangat tertolong. Mentorku membantu jawab pertanyaan, memberi saran, bahkan menjadi salah satu teman terbaikku kini. Sebagai mentor, meskipun deg-degan banget, aku juga belajar banyak skill baru, mulai dari cara berkomunikasi sampai mendapat banyak fakta-fakta unik tentang kampus. Bahkan ada student services yang aku baru tahu setelah menjadi seorang mentor!
4. Lainnya
Selain beberapa hal tersebut, masih banyak lagi volunteering dan charity yang bisa kalian ikuti. Misalnya, Soup Kitchen atau mengumpulkan donasi bersama teman-teman. Jadi, nggak ada alasan lagi, ya. Buka mata dan telinga lebar-lebar karena banyak, lho, yang membutuhkan pertolongan kita. Dan, seringkali mereka adalah orang-orang terdekat kita. [IM]