Aktifkan Ke-4 Senyawa Kimia Otak Kita Ini!
Mari kenalan dengan Dopamin, Serotonin, Endorfin, dan Oksitosin.
Dan, silahkan akrab dengan mereka. Dijamin bahagia, deh!
Makanan favorit, berdekatan dengan orang yang kita sayang, atau mendapatkan gaji pertama mungkin bisa membuat kita bahagia. Namun, apa sebetulnya yang membuat
kita bisa merasakan sensasi kebiasaan dalam otak? Otak kita memiliki empat senyawa kimia berbeda yang bisa membuat kita merasakan kebahagiaan. Keempat senyawa
kimia ini bekerja dengan cara berbeda. Dengan memahami cara kerja keempat senyawa ini, kita dapat memaksimalkannya dengan baik. Mengapa kita bahagia ketika mendapatkan likes di Instagram dan mengapa olahraga membuat stres berkurang, senyawa kimia otak kita yang pegang kendali.
Dopamin
Dopamin merupakan senyawa kimia otak yang membuat kita merasa senang setelah menyelesaikan tugas kecil. Misalnya, ketika seseorang menyukai pos kita di Instagram, atau kita memenangkan satu level dari permainan Candy Crush, kita akan merasakan kebahagiaan dari senyawa dopamin.
Efek dari dopamin bisa memotivasi tubuh kita untuk meraih tujuan yang besar, selangkah demi selangkah. Tanpa dopamin, manusia purba tidak akan pernah memiliki motivasi untuk memburu mamalia besar dan mendapat manfaat dari upaya menginvestasikan
untuk tujuan jangka panjang. Dopamin ikut membantu kita menyelesaikan daftar tugas atau memotivasi untuk memulai kebiasaan baru.
Meskipun begitu, dopamin menjadi masalah nyata karena sifatnya yang adiktif.
Efek buruk dopamin erat kaitannya dengan kebiasaan buruk berkaitan dengan media sosial. Lebih buruk lagi, efek dopamin cepat berlalu. Ini bukanlah jenis kebahagiaan
jangka panjang yang bisa kita nikmati dan hanya menjadi selingan dalam keseharian kita.
Aktifkan Dopamin dengan makan protein, kurangin makan makanan yang tinggi lemak jenuh, konsumsi probiotik, sering olahraga, tidur yang cukup, dengerin musik, meditasi.
Oksitosin
Oksitosin sering kali disebut sebagai ‘obat pelukan’ karena senyawa ini dilepaskan oleh otak selama kontak fisik dengan orang lain. Oksitosin juga merupakan perasaan di balik cinta, persahabatan, atau kepercayaan yang mendalam. Manusia adalah makhluk sosial dan oksitosin adalah salah satu alasan utamanya.
Senyawa satu ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membuat kita menjadi pemecah masalah yang lebih baik. Oksitosin juga membuat kita lebih tahan terhadap kualitas dopamin yang membuat ketagihan. Tidak seperti dopamin, yang sebagian besar bertanggung jawab atas kepuasan instan, oksitosin memberi kita perasaan tenang dan aman yang bertahan lama.
Lantas, bagaimana cara kita mengaktifkan senyawa kimia satu ini? Interaksi sosial yang positif cenderung menjadi cara terbaik untuk meningkatkan produksi hormon oksitosin. Selain itu, bekerja sama dengan orang lain, makan bersama, memberi hadiah, terbuka secara emosional, memberikan perhatian penuh saat mendengarkan seseorang, dan pelukan panjang, juga dapat memicu pelepasan oksitosin.
Hal yang luar biasa tentang oksitosin, senyawa ini sering kali bekerja dalam dua cara. Misalnya, sebuah pelukan panjang dapat memberikan oksitosin untuk kita sekaligus
orang yang kita peluk. Senyawa ini dapat membantu kita melawan stres, meningkatkan hubungan, dan mendorong emosi positif yang bertahan lama. Tidak heran kalau ada
yang mengatakan bahwa obat dari kesedihan adalah pelukan yang hangat, bukan?
Serotonin
Dari keempat senyawa lainnya, serotonin punya peran yang unik. Serotonin adalah senyawa kimia otak yang fungsinya sangat berbeda dari dua sebelumnya. Serotonin berperan dalam dinamika kebanggaan, kesetiaan, dan status. Saat kita merasakan pencapaian atau pengakuan dari orang lain, kita mengalami efek serotonin. Ini bisa
dari menerima ijazah, melewati garis finish dalam perlombaan, atau dihargai atas
kerja keras di kantor. Serotonin juga bisa menciptakan emosi positif yang kuat.
Menariknya, serotonin dapat membantu membangun kedua sisi dinamika sosial.
Serotonin adalah yang memotivasi seorang pemimpin untuk unggul dan menumbuhkan pengaruhnya, untuk memenangkan penghargaan dan menjadi populer di berita. Tetapi serotonin juga memaksa pengikutnya untuk bekerja dengan baik, sehingga mereka tidak mengecewakan pemimpin, orang tua, atau guru mereka dan berprestasi dalam hidup.
Tidak mengherankan, ketika seseorang menerima penghargaan, orang pertama yang mereka ucapkan terima kasih adalah orang tua mereka, pelatih, atasan atau Tuhan.
Kita akan berterimakasih kepada siapa pun yang kita rasa memberikan dukungan dan perlindungan yang dibutuhkan untuk mencapai apa yang kita capai. Ketika orang lain menawarkan kita perlindungan dan dukungan, serotonin membuat kita merasa bertanggung jawab kepada mereka.
Di samping memberikan pengaruh untuk kebanggaan, status, dan kesetiaan, serotonin juga berperan dalam banyak sistem penting dalam tubuh kita. Serotonin diyakini mempengaruhi pencernaan, pertumbuhan tulang, dan bahkan perkembangan organ.
Hal ini juga berkaitan erat dengan pertumbuhan kita dari kecil menuju dewasa.
Selain sinar terang (matahari), makanan berikut juga dapat membantu membuat
serotonin kita meningkat kadarnya, lho. Makanan sumber serotonin adalah telur,
keju, nanas, tahu, salmon, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan daging ayam kalkun.
Endorfin
Endorfin pada dasarnya dilepaskan sebagai respons terhadap rasa sakit. Mereka
membantu kita mendorong tubuh kita melampaui tingkat kenyamanan mereka dan bertahan ketika kita mungkin ingin menyerah. Setelah kita menghilangkan rasa sakit
yang kita rasakan, endorfin bisa membuat kita merasa seperti melayang atau bahkan merasakan perasaan santai yang menyenangkan.
Mandi air dingin yang membekukan di pagi hari, misalnya, dapat memberi kita dorongan besar endorfin, jika kita dapat menahan satu atau dua menit ketidaknyamanan fisik. Bahkan, ketika kita tertawa hingga perut kesakitan, hal ini bisa membuat otak melepaskan endorfin. Kontraksi otot perut adalah ‘rasa sakit’ yang cukup untuk melepaskan beberapa endorfin perasaan nyaman ke dalam tubuh Anda.
Di samping itu, endorfin adalah alasan mengapa olahraga sering disarankan untuk membantu mengatasi stres. Itulah alasan mengapa memulai rutinitas gym dapat membantu kita rileks setelah hari yang melelahkan di tempat kerja. Jadi, badan
pegal-pegal atau kaki terasa ngilu setelah olahraga bukan hal yang percuma,
karena ada kebahagiaan yang bisa kita rasakan setelahnya. [IM]