Yova Gracia: Aktris, Koki, dan Pelancong

36
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Seorang aktris di Indonesia dan koki di Australia. Si cantik ini memulai kariernya di Jakarta sebagai seorang aktris sebelum memutuskan untuk pindah ke Australia dan memulai kehidupan baru. Wanita 34 tahun ini gemar travelling dan mencoba makanan-makanan baru. Mari kita dengar ceritanya! 

Halo, Kak Yova! Boleh cerita sedikit mengapa memilih untuk pindah ke Australia dan sekarang kesibukan sehari-hari Kak Yova apa saja?
Halo! Lima tahun yang lalu aku memutuskan untuk pindah ke Sydney karena kehidupan di Australia lebih stabil, mentally and financially. Aku sekarang di sini kerja sebagai chef di restoran Jepang di Macquarie. 

Bagaimana pengalaman Kak Yova sebagai seorang koki?
Apa yang paling menyenangkan dan menyebalkan tentang pekerjaan ini?
Menurutku, pengalaman sebagai juru masak/koki sangat menyenangkan karena kita bisa mengeksplorasi berbagai jenis makanan. Yang paling menyenangkan lagi adalah bekerja with a team, not an individual. Sedangkan yang paling tidak menyenangkannya adalah sering sekarang tangan lebih banyak “tattoo”… (RED-bekas luka akibat memasak).

Aku dengar Kak Yova dulu pernah jadi aktris di Indonesia? Bisa ceritakan pengalaman Kakak sebagai aktris? Dan, apa yang membuat Kakak memutuskan untuk meninggalkannya dan masuk ke bidang lain?
Pengalaman sebagai seorang pemain seni peran sangatlah menyenangkan karena dari sana aku membangun rasa percaya diri dan memiliki banyak relasi. Berawal dari mamaku yang mendorongku berakting karena mungkin melihat aku anak yang tidak terlalu percaya diri. Mama pun berinisiatif untuk mendaftarkanku ke dunia teater dan seni peran. Akhirnya, saya terdaftar di Sanggar Ananda yang saat itu berlokasi di Gelora Bung Karno pintu 9. 

Sebagai seorang pekerja seni, aku mengawalinya dari peran figuran yang hanya menjadi bayangan di depan layar calon mertua atau hanya sekadar lewat. Sejak tahun 2005, aku memulai menjadi seorang figuran, dan mulai memberanikan diri untuk ikut casting bersama teman-teman sanggar.

Lalu, di tahun 2010, aku dipercayakan oleh salah satu rumah produksi untuk berakting di FTV pertamaku. Lawan mainku saat itu adalah Metta Permadi dan Ridho Azis.

Yang membuatku kemudian mengambil bidang/jalur lain adalah karena aku pikir aku sudah merasa cukup, dan ingin untuk mengambil pengalaman lain. Selain itu, aku sadar bahwa dunia seni peran selalu dinamis. Aku rasa dengan keputusanku untuk istirahat sejenak dari dunia seni peran ada baiknya untuk kesehatan fisik.

Apakah Kakak masih tertarik dengan dunia akting dan mengapa?
Yes! Aku masih sangat tertarik karena dalam dunia seni peran aku dapat mengeskpresikan perasaan melalui bahasa tubuh atau cerita di dalamnya. Salah satu tokoh paling berkesan yang pernah kuperankan adalah di film The Teacher. Di film itu, aku menjadi seorang guru yang protektif terhadap anak-anak muridnya, terutama dari salah satu rekan guru yang juga bandar narkoba. Film itu dibuat saat dunia pendidikan di Indonesia sedang tidak terlalu baik. Film itu juga menjelaskan bahwa bukan hanya orang tua di rumah yang dapat melindungi anak-anak; peran guru dalam melindungi anak-anak juga sangat besar. 

Wow! Sangat bagus! Ketika di Australia, apakah pernah nonton pertunjukan seperti,
musicals atau pertunjukan teater lainnya? Dan, favorit Kak Yova yang mana?

Yes, pernah! My favorite is “Candle Light Concert” karena saya dapat merasakan vibes dari para musisi yang bermain dengan hati.

Apa makanan paling aneh yang Kak Yova pernah coba?
Kangaroo steak menurutku ini paling aneh so far in Australia. Kalau di Indonesia aku sering makan sate ular dan sate kuda. I prefer sate ular karena tekstur nya lebih lembut dibandingkan sate kuda. Menurutku, sate kuda dagingnya agak alot. Steak kangguru rasanya enak, tekstur nya mirip-mirip sama daging kuda, agak chewy alot, gitu. 

Apakah Kak Yova masih sering balik ke Indo? Menurut Kakak, apa perbedaan yang besar di antara kehidupan di Indo vs di Aus?
Tidak sering, tetapi dalam satu tahun saya pasti balik untuk liburan ke Indonesia. Perbedaan paling besar menurut saya adalah tingkat kemacetan dan polusi, Jakarta jauh lebih macet dan polluted daripada Sydney. 

Apa tempat paling menarik yang Kak Yova pernah kunjungi di dunia dan juga di Aus?
Tempat apa saja yang masih di bucket list Kakak?

Tempat paling menarik menurutku hanya ada di Indonesia seperti Sumba, Labuan Bajo,
Toraja, Bunaken, dan Gili Trawangan. Kalau di Australia saya suka Byron Bay karena hampir mirip dengan Bali, but for me Indonesia is the best untuk pulau-pulaunya.

Wahh masih terlalu banyak bucket list saya. Saya ingin sekali kunjungi Lyon, Paris, Swiss, Dubai, Bhutan… and the list goes on! [IM]

Previous articleEstafet Tongkat Bisnis: Kisah Inge Memimpin Uniair Menuju Kesuksesan Global 
Next articleAcara IBS di bulan Juli