Topeng Bujuh Kantor Atdikbud Canberra Bikin Gemuruh Siswa Canberra

353
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra menjadi satu-satunya undangan spesial dalam acara Harmony Day yang diselenggarakan oleh Melrose High School, Canberra, Australia pada Selasa (28/03/2023). Spesial, karena dalam Harmony Day kali ini hanya  KBRI Canberra yang diundang untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada para siswa.

Acara Harmony Day merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah dengan tujuan untuk memberikan pendidikan multi budaya kepada para siswa. Kegiatan yang berlangsung di Hall Melrose High School ini dihadiri oleh  650 siswa yang merupakan gabungan dari kelas 7 sampai kelas 9. Ruangan Hall yang besar pun terisi penuh oleh siswa dan guru-guru yang hadir.

Dalam kesempatan ini Kantor Atdikbud Canberra menampilkan tari Topeng Bujuh yang berasal dari Bali. Topeng bujuh merupakan ‘topeng spesialis lucu‘ bila dibandingkan topeng Bali lainnya seperti topeng tua dan topeng keras. Tari topeng bujuh termasuk yang sangat digemari penonton, khususnya anak-anak. Dalam penampilannya, biasanya penari topeng buju akan menari sambil diselingi interaksi dengan penonton.

Tari topeng bujuh KBRI dibawakan dengan sangat menarik oleh I Gede Eka Riadi yang merupakan staf di kantor Atdikbud. Gede juga merupakan alumni Insitut Seni Indonesia (ISI) Bali yang mendalami seni tari. Dengan tarian topeng bujuh yang ditampilkan, para siswa Melrose High School bertepuk tangan dan berteriak penuh gemuruh. Mereka tertawa saat penari tampil diatas panggung dengan topeng yang lucu.

Dalam membawakan tariannya, Gede tidaklah menari sendiri diatas panggung. Di tengah-tengah tariannya ia mendatangi salah seorang siswa dan menuntunya ke tengah panggung. Tanpa diduga oleh siswa tersebut, Gede mengajaknya menari dan berputar-putar diatas panggung. Hal ini membuat seluruh siswa bersorak dan tertawa gembira.

Menurut Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, kegiatan penampilan budaya di Harmony Day ini merupakan bagian dari program Indonesia Goes To School yang secara rutin dilakukan oleh Kantor Atdikbud Canberra ke sekolah-sekolah Australia. Adapun tujuan program ini adalah untuk mengenalkan Indonesia dan mempromosikan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Australia.

“untuk mengenalkan budaya Indonesia dan bahasa Indonesia, kami melakukan dua hal secara rutin dan berkelanjutan. Pertama, kami mengunjungi sekolah-sekolah, mempresentasikan Indonesia dan memberikan pelatihan singkat budaya Indonesia. Kedua, kami mengundang sekolah-sekolah untuk datang ke KBRI. Di KBRI kami memiliki Balai Wisata Budaya yang dapat membantu para siswa mengenal Indonesia. Dan kami juga mengadakan pelatihan tari dan musik tradisional Indonesia di KBRI”, jelas Najib.

Sementara Kepala Sekolah Melrose, Diana Whymark, menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada KBRI Canberra yang selalu rutin mengenalkan budaya Indonesia ke siswa Melrose. Menurutnya Melrose merupaka sekolah yang bersifat inklusif dan memiliki komposisi siswa yang sangat beragam. Lebih dari 40% siswa Melrose bukanlah kelahiran Australia, sehingga sekolah ini benar-benar menampilkan lingkungan internasional.

Guru bahasa Indonesia di Melrose, Rebecca Baltagi menyampaikan kepada seluruh siswa bahwa dirinya bukanlah orang Indonesia dan tidak lahir di Indonesia. Tapi dirinya mengaku cinta dan senang dengan budaya Indonesia karena keragamannya yang kaya. “mari belajar tentang Indonesia dan budaya Indonesia, kalian akan senang dan jatuh cinta dengan Indonesia”, ucapnya.

Para siswa yang hadir merasa senang dengan penampilan budaya dari Indonesia. Diantara mereka ada yang menyampaikan semakin ingin berkunjung ke Indonesia. Dan ada juga siswa yang tertarik untuk belajar tarian Indonesia. [IM]

Previous articleHarmony Day: Tinggal Dalam Keharmonisan Dengan Masih Terasanya Rasisme
Next articleGOOD FRIDAY MIRACLE HEALING SERVICE