Sering Gunakan Gadget? Awas Terserang Penyakit Ini!!

2817
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Di era serba digital ini, hampir semua orang menggunakan smartphone. Dari mulai orang dewasa sampai anak-anak kecil, bahkan yang masih balita. Menatap layar smartphone sepertinya sudah menjadi kebiasaan generasi masa kini. Namun tahukah Anda bahwa penggunaan gadget/smartphone yang berlebihan dapat memicu munculnya kesehatan fisik yang serius. Ya, kebiasaan menggunakan gadget dalam durasi yang lama, ternyata tidak boleh dianggap sepele. Editor Kesehatan dan Makanan dari The Huffington Post, Kate Bratskeir, mengatakan bahwa bahaya gangguan kesehatan akibat penggunan smartphone tak sebatas gangguan mental saja. Ada juga gangguan kesehatan fisik yang rentan menyerang akibat berlebihan menggunakan smartphone.

1. Cyber Sickness
Pernahkah Anda mengalami sakit kepala, pusing, atau terasa mual, setelah lama menatap layar komputer atau setelah menggunakan smartphone ? Jika Anda pernah mengalaminya, maka kemungkinan Anda terkena mabuk digital alias cyber sickness atau disebut juga sebagai digital motion sickness. Rasa sakit di kepala, mual, dan berbagai sensasi itu muncul akibat adanya ketidakcocokan di antara sensor perasa. Penderita cyber sickness akan menggambarkan perasaan yang sama seperti ketika menaiki roller coaster.

Pakar mengatakan hal ini terjadi akibat otak menerima rangsangan namun kondisinya tidak cocok dengan rangsangan yang diterima. Penyakit ini biasanya menyerang mereka yang sering melihat adegan action lewat smartphone atau ketika menggeser layar smartphone dengan cepat. Mereka yang memiliki migrain juga lebih rentan terserang penyakit ini.

2. Text Claw
Gangguan kedua disebut dengan nama Text Claw. Text Claw merujuk pada rasa nyeri yang terjadi pada jari, pergelangan tangan, dan lengan akibat penggunaan smartphone yang berlebihan, semacam otot tegang. Istilah text claw diambil dari penyebab utama terjadinya nyeri, yakni sering berkirim pesan teks lewat smartphone. Secara ringkas, text claw ini dapat terjadi akibat dari pergerakan otot dan tendon yang terus menerus. Pergerakan secara terus menerus inilah yang akan menyebabkan otot dan tendon meradang dan menimbulkan rasa nyeri. Gejala tersebut dapat dikurangi dengan menggunakan sentuhan ringan pada keypad, tidak mencengkeram telepon terlalu keras dan menjaga postur tubuh dengan baik karena otot leher terhubung ke otot ibu jari.

3. Eye Strain
Gangguan ketiga yang sering terjadi adalah eye strain atau mata lelah. Gangguan ini merupakan masalah umum yang terjadi akibat penggunaan smartphone yang berlebihan. Rasa pedih, mata kering, sakit kepala, dan iritasi merupakan gejala umum yang paling sering timbul. Mata lelah memang bukan merupakan kondisi serius dan bisa diatasi dengan mengistirahatkan mata dari smartphone setiap 20 menit. Setelah itu, alihkan pandangan ke tempat lain dengan jarak minimal 6 meter selama 20 detik.

Meski bukan masalah yang terlalu serius, Anda sebaiknya tetap memperhatikan kesehatan mata Anda dengan tidak menggunakan gadget dengan berlebihan. Beberapa hal yang bisa menghindari eye strain adalah saat sedang menggunakan gadget, perhatikanlah pencahayaan ruang. Pastikan terangnya perangkat gadget Anda setidaknya sama terang dengan terangnya ruangan. Atur pula jarak mata dengan layar perangkat digital. Terlalu dekat dengan layar monitor, berarti paparan cahaya yang berlebih untuk mata.

4. Text Neck
Kebiasaan berkirim pesan yang berlebihan tak hanya memicu rasa sakit di jari dan pergelangan tangan. Leher dan tulang punggung juga bisa terkena dampak sehingga menjadi tegang. Kebiasaan ini populer disebut text neck. Text neck terjadi ketika Anda terlalu banyak melihat layar smartphone sambil berjalan. Akibatnya, Anda akan sangat sering menunduk dan membuat tulang belakang menanggung beban yang lebih berat. Kebiasaan ini bisa berakibat serius di masa depan karena meningkatkan risiko penyakit tulang belakang.

Bahkan studi terbaru mengungkap kalau orang yang rutin menunduk ke bawah dengan sudut 60 derajat untuk menatap layar smartphone mereka, maka beban otot leher akan bertambah seberat 60 pounds atau ya sekitar 27 kg. Dr. Ken Hansraj M.D., kepala bagian bedah tulang belakang di New York Spine Surgery and Rehabilitation Medicine, mengatakan kita berada di titik awal gelombang masalah punggung dan leher yang disebabkan oleh postur yang buruk ketika menggunakan smartphone.

Untuk Anda yang rutin menunduk hanya untuk memandangi layar smartphone sebisa mungkin kurangilah aktivitas tersebut. Sebaiknya Anda mulai membiasakan untuk memandangi layar smartphone dengan posisi yang ideal dan usahakan untuk tidak menggunakan smartphone atau gadget apapun dalam waktu yang relatif lama.

5. Phantom Vibe
Phantom vibe adalah perasaan smartphone Anda bergetar padahal tidak terjadi apa-apa. Dengan kata lain, Anda merasa smartphone bergetar yang menandakan adanya pesan atau telepon masuk, padahal hal ini tidak terjadi sama sekali. Semacam ilusi. Sebuah penelitian mengatakan 90 persen mahasiswa mengalami hal ini ketika berjalan. Penelitian menyebut perasaan ini bisa jadi gejala adanya gangguan ansietas atau perilaku kompulsif. Solusinya, sediakan waktu khusus untuk tidak membawa smartphone ketika bepergian. Hal ini akan melatih diri Anda untuk tidak cemas dan menghindari munculnya getaran-getaran yang tidak ada.

Previous articleXbox One Civil War Edition
Next articleIndonesian Night Market