Dunia kedokteran tidak pernah menyerah mencari pengobatan paling efektif untuk kanker. Namun, apakah kita sudah semakin dekat dengan penyembuhan kanker?
Kanker adalah penyakit yang kompleks. Ada beragam jenis kanker di jaringan berbeda yang bekerja dengan cara berbeda. Tidak semua jenis kanker disebabkan oleh mutasi. Ada lebih dari 200 penyakit yang berada di bawah payung kanker. Semua penyakit ini ditandai dengan produksi sel yang tidak terkendali. Karenanya, tidak semua kanker dapat diobati dengan cara yang sama.
Hingga saat ini, setiap tahunnya miliaran dolar dihabiskan untuk meneliti kanker. Angka kematian karena kanker terus menurun dari tahun ke tahun. Namun, sekalipun ada banyak kemajuan dalam pengobatan kanker, jalan menuju menyembuhkan kanker masih cukup panjang.
Imunoterapi
Salah satu jenis terapi yang menarik banyak perhatian dalam pengobatan kanker adalah imunoterapi. Imunoterapi bertujuan untuk memperkuat kekebalan tubuh kita sendiri melawan benda asing dan sel berbahaya, yaitu respons sistem kekebalan kita terhadap penyebaran tumor kanker.
Menurut Prof. Walter Ricciardi, Università Cattolica del Sacro Cuore, Roma, Italia, di masa lalu, beberapa kanker seperti kanker paru-paru atau melanoma metastatik tidak mungkin diobati. Kini, dengan adanya imunoterapi kita memiliki kemungkinan untuk benar-benar mengobatinya.
Di sisi lain, banyak jenis sel kanker sangat berbahaya karena mereka memiliki cara untuk ‘menipu’ sistem kekebalan, baik dengan mengabaikannya sama sekali atau justru memberi mereka ‘uluran tangan’. Oleh karena itu, beberapa jenis kanker agresif dapat menyebar dengan lebih mudah dan menjadi kebal terhadap kemoterapi atau radioterapi.
Para peneliti telah melakukan percobaan in vitro dan in vivo, untuk belajar “menonaktifkan” sistem perlindungan sel kanker. Sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu di Nature Immunology menemukan bahwa makrofag, atau sel darah putih, yang biasanya bertugas “memakan” puing-puing seluler dan “benda” asing berbahaya lainnya gagal melenyapkan sel kanker yang sangat agresif.
Nanopartikel untuk pengobatan kanker
Selain imunoterapi, beberapa tahun terakhir nanoteknologi dan nanopartikel ramai diperbincangkan dalam pengobatan kanker. Nanopartikel adalah partikel mikroskopis yang telah mengumpulkan begitu banyak perhatian dalam penelitian klinis, di antara bidang lainnya, karena memberi kita kesempatan untuk mengembangkan metode penanganan penyakit yang tepat dan tidak terlalu invasif.
Secara vital, mereka dapat menargetkan sel kanker atau tumor kanker tanpa merusak sel sehat di lingkungan sekitarnya. Beberapa partikel nano kini telah diciptakan untuk memberikan pengobatan hipertermik yang sangat terfokus, yaitu jenis terapi yang menggunakan suhu panas untuk mengecilkan tumor kanker.
Tahun lalu, para ilmuwan dari China dan Inggris berhasil menemukan jenis partikel nano yang mampu membuat tumor menjadi panas sambil menghindari kontak dengan jaringan sehat di sekitarnya. Kendaraan kecil ini juga dapat digunakan untuk menargetkan sel-sel seperti batang kanker, yang merupakan sel-sel yang tidak berdiferensiasi yang telah dikaitkan dengan ketahanan jenis kanker tertentu dalam menghadapi pengobatan tradisional seperti kemoterapi.
Beberapa kanker dapat diobati dengan efektif
Dr Elisabete Weiderpass, dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, Organisasi Kesehatan Dunia, Lyon, Prancis, mengatakan, untuk beberapa jenis kanker, katakanlah kanker payudara stadium awal, kanker testis, dan beberapa jenis leukemia, kita sudah mengetahui cara mendiagnosisnya relatif dini. Beberapa kanker tersebut juga sudah memiliki cara pengobatan yang sangat efektif.
Ada beberapa jenis kanker yang kemajuannya sangat besar, tetapi ada beberapa jenis yang tidak kita ketahui cara mengatasinya. Weiderpass mengatakan, kanker prostat merupakan salah satunya. Meskipun tergolong sebagai kanker yang sangat umum, kita masih belum dapat mengetahui cara terbaik untuk mendeteksinya sejak dini dan apakah ada manfaat berbeda ketika kita dapat mendeteksinya sejak dini.
Saat ini dunia kedokteran tidak memiliki alat skrining yang baik untuk kanker prostat. Mereka juga tidak tahu bagaimana membedakan antara jenis yang tumbuh lambat yang tidak memerlukan banyak intervensi sama sekali dan jenis yang tumbuh cepat. Menurut Widerpass, kanker prostat masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan, terlebih lagi kanker prostat telah menjangkit pria dalam jumlah yang cukup tinggi.
Belum ada jawaban pasti
Apakah manusia dapat menyembuhkan kanker sepenuhnya? Kalimat ini masih menjadi pertanyaan terbuka yang belum bisa dijawab oleh para peneliti. Hingga saat ini, dunia kedokteran telah memiliki beragam teknologi dan pengobatan untuk mengurangi peluang terjadinya kanker. Kontras dari optimisme itu, kanker justru meningkat secara global.
Menurut Prof. Harald zur Hausen, Pusat Penelitian Kanker Jerman, Heidelberg, angka kematian pasien kanker sedikit menurun, namun peningkatan insiden tidak diimbangi dengan penurunan angka kematian. Masih banyak kasus yang muncul setiap tahun, dan jika kita benar-benar ingin melakukan sesuatu melawan kanker di masa depan, kita perlu menghentikan peningkatannya.
Mengutamakan pencegahan
Selagi pengobatan kanker yang efektif belum ditemukan sepenuhnya, kita dapat menjalankan pencegahan sejak dini. International Agency for Research on Cancer dari Organisasi Kesehatan Dunia memiliki Kode Anti Kanker Eropa sebagai panduan dalam melakukan pencegahan. Ini adalah 12 cara, berdasarkan bukti yang sangat kuat, untuk membantu mengurangi risiko kanker dan membantu mendeteksi kanker tertentu sejak dini.
Misalnya, merokok tetap bertanggung jawab atas setengah dari semua kanker yang dapat dicegah di Eropa. Pola makan yang tidak tepat yang tidak memiliki cukup buah dan sayuran serta pola makan yang menyebabkan obesitas adalah penyebab penting lainnya dari kanker di Eropa. [IM]