Tiba di Sydney pada pagi hari cerah Jumat (23/2/18), Konjen RI Sydney yang baru, Heru Hartanto Subolo langsung mengadakan rapat perdana home staff pada sore harinya di ruang rapat KJRI Sydney. Rapat tersebut dihadiri para pejabat dari KJRI Sydney, IIPC, dan ITPC.
Sebelum rapat staf tersebut, telah dilakukan terlebih dahulu upacara serah terima jabatan Kepala Perwakilan RI dari Acting Konjen RI, Hermanus Dimara kepada Konjen RI, Heru Hartanto Subolo.
“Saya ingin kita semua, KJRI, IIPC, dan ITPC lebih meningkatkan lagi kerja sama, tingkatkan koordinasi, bekerja secara lebih smart, sebagaimana tema diplomasi zaman now pada Raker Keppri dan Kemlu minggu lalu, untuk meningkatkan lagi visibilitas Indonesia di Australia, khususnya di NSW, QLD, dan SA”, Konjen Subolo garisbawahi.
Penekanan Konjen Subolo pada peningkatan visibilitas tersebut dimaklumi terkait dengan, salah satunya hasil poling Lowy Institute baru-baru ini di mana mayoritas responden tidak meyakini Indonesia adalah negara demokrasi. Hal tersebut mengindikasikan masih banyak masyarakat Australia melihat Indonesia berdasarkan kacamata lama.
“Indonesia hari ini sebagai demokrasi terbesar ketiga dunia, anggota G-20, kemajuan pesat ekonomi digital, peningkatan tajam ramah investasi perlu terus kita informasikan kepada publik di Australia”, urai Konjen Subolo.
Guna mempercepat peningkatan visibilitas tersebut, Konjen Heru Subolo mendorong semua pejabat dan staf di KJRI, IIPC, dan ITPC mengoptimalkan kemajuan informasi dan teknologi, termasuk telepon genggam dalam intensifkan informasi mengenai Indonesia hari ini.
Konjen Subolo juga menyampaikan mengenai isu-isu prioritas yang akan dilaksanakan ke depan, yaitu pelayanan dan perlindungan WNI, diplomasi ekonomi ekonomi, dan peningkatan kerja sama bilateral, termasuk people to people contact.
Mengakhiri pertemuan tersebut, Konjen Subolo menyampaikan beberapa pokok agenda yang bersifat segera yang akan dilakukan ke depan, yaitu rangkaian pertemuan dengan pejabat pemerintah setempat, pertemuan-pertemuan dengan komunitas dan diaspora Indonesia, serta rangkaian pertemuan dengan kalangan media dan kalangan bisnis.