Indonesia hadir kembali pada Halal Expo Australia (HEA) yang diselenggarakan di Rosehill Gardens pada tanggal 10-11 Februari 2018 lalu.
HEA merupakan sebuah pameran dagang halal terbesar sekaligus Konferensi Halal Internasional di Australia. HEA bertujuan memberikan kesempatan bagi pelaku industri halal internasional dan nasional untuk mempromosikan produk, budaya, dan layanan mereka di pasar Australia dan Internasional.
Sejak hadirnya HEA pada 2015, Indonesia sudah tiga kali ikut terlibat. Dan pada HEA 2018 kali ini, tingkat partisipasi Indonesia jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi peserta maupun bentuk kegiatan.
Terdapat 16 stand makanan dan busana Muslim di Pavilion Indonesia yang ditempati oleh 41 perusahaan yang berpartisipasi. Keikutsertaan Indonesia tahun ini juga disemarakkan dengan penyelenggaraan peragaan busana Muslim karya para desainer Indonesia.
Fashion Show Indonesia ini menampilkan produk fesyen batik dan baju Muslim hasil karya 10 desainer Indonesia yang diperagakan oleh 12 orang model yang berpartisipasi secara sukarela. Kesepuluh desainer tersebut adalah Tahani Efamoris, Naurah Putri Supratman, Ike Sulaeman, Ai Sulistiani, Putri Mardika Ruliastuti, Nisrin Rizkiah, Gee Batik, Dewi deeJe, Ryani Utami, Meeta Fauzan.
Selain Indonesia, negara-negara anggota ASEAN yang turut berpartisipasi, antara lain Brunei Darussalam dan Malaysia.
Kehadiran Indonesia pada HEA 2018 ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, yang meliputi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sydney, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra, ITPC (Indonesian Trade and Promotion Centre), dan Indonesian Investment Promotion Centre, BKPM, Kemenkop UKM. Juga dari industri fesyen, yaitu Indonesian Fashion Institute (IFI) Bandung dan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (AAPMI) Yogyakarta.