Pesan & Kesan Konjen Sydney Heru Hartanto Subolo

799
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
seluruh masyarakat dan diaspora Indonesia di New South Wales, Queensland, dan South Australia,
yang saya cintai dan banggakan.

Sungguh tidak terasa, tiga tahun lebih lima bulan sudah saya bertugas sebagai Konsul Jenderal Republik Indonesia di Sydney. Dalam hitungan hari, masa tugas saya akan segera berakhir. Saya beserta keluarga akan kembali ke tanah air untuk melaksanakan tugas negara berikutnya.

Bagi saya, masa-masa seperti saat ini membuat perasaan saya campur aduk. Betapa tidak, saya masih ingat betul hangatnya sambutan masyarakat dan diaspora Indonesia pada saat saya dan keluarga tiba di Sydney. Kehangatan tersebut terus menerus saya rasakan selama saya bertugas. Dan itu menjadi salah satu penyemangat saya dalam melaksanakan tugas.

Apa yang saya tulis dalam tulisan ini tidak akan mampu menggambarkan secara keseluruhan betapa mendalam dan luar biasanya kesan yang saya rasakan selama bertugas sebagai Konsul Jenderal RI Sydney. Namun, izinkan saya menyampaikan beberapa hal.

Saya merasa sangat bersyukur bahwa saya ditugaskan di Sydney. Saya mendapatkan kesempatan untuk mengenal dan membina hubungan baik, baik secara personal maupun kedinasan, dengan masyarakat dan diaspora Indonesia di New South Wales, Queensland, dan South Australia, dengan latar belakang yang sangat beragam, baik agama, etnis, profesi, hobi,

dan lain sebagainya.

Seberat apapun tantangan yang KJRI Sydney hadapi, kami merasa beruntung dikelilingi oleh masyarakat dan diaspora Indonesia yang rela mengulurkan tangan dan saling bahu membahu membantu kami dalam melaksanakan misi diplomasi Indonesia di New South Wales, Queensland, dan South Australia.

Berbagai capaian KJRI Sydney selama tiga tahun terakhir, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, penguatan people-to-people connections, pelayanan publik, dan perlindungan WNI, tidak lepas dari dukungan dan peran penting seluruh masyarakat dan diaspora Indonesia.

Bersama ITPC, IIPC, BUMN Indonesia di Sydney, dan para diaspora business champion Indonesia, KJRI Sydney melakukan beberapa terobosan dalam bidang ekonomi, di antaranya mengalihkan sumber importasi pengusaha Australia dari negara kompetitor ke Indonesia, dan membuka akses young entrepreneurs dan UKM Indonesia dalam penetrasi pasar Australia. Terobosan lainnya yang juga dilakukan, yakni penguatan kerja sama ekonomi kreatif, termasuk dalam bidang fashion, serta penguatan diplomasi gastronomi Indonesia melalui pembentukan Indonesian Restaurant Association (IRA). Saya mengajak seluruh masyarakat dan diaspora Indonesia untuk memanfaatkan berbagai terobosan tersebut dan berbagai kemudahan dalam melakukan hubungan kerja sama ekonomi di bawah kerangka Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement yang mulai berlaku sejak Juli tahun lalu.

Dalam bidang sosial budaya, selama tiga tahun terakhir, indeks citra Indonesia di Australia, khususnya di wilayah kerja KJRI Sydney, semakin meningkat, hingga pada tahun lalu mencapai angka 3,85 dari skala 5. Capaian ini tentunya tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan, termasuk dalam promosi bahasa, seni, dan budaya Indonesia kepada publik Australia dengan merangkul berbagai komunitas seni dan budaya, serta para penggiat Bahasa Indonesia.

KJRI Sydney juga telah berupaya sebaik mungkin dalam bidang pelayanan publik. Lebih dari 30 ribu dokumen kekonsuleran dan keimigrasian diterbitkan. Pada tahun 2019, atas dukungan semua pihak, KJRI Sydney berhasil meraih predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Tidak berhenti sampai di situ, sejak tahun 2020 hingga tahun ini, kami tengah berupaya untuk meningkatkan mutu kualitas standar pelayanan menuju predikat Zona Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Dalam bidang perlindungan WNI, selama tiga tahun terakhir, lebih dari 2.000 WNI dengan segala dinamika permasalahannya kami bantu dan berikan pendampingan. Tahun lalu juga kami meluncurkan program Beta Siaga “Bersama Kita Saling Jaga” sebagai inisiatif pencegahan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang jumlah kasusnya menunjukkan tren peningkatan sejak pandemi Covid-19.

Kami mengakui bahwa upaya kami tersebut masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami memohon dukungan, saran, dan masukan positif agar KJRI Sydney dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan perlindungan WNI.

Saya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh jajaran KJRI Sydney, ITPC, IIPC, BUMN, komunitas bisnis, organisasi kemasyarakatan dan diaspora, organisasi keagamaan, komunitas seni dan budaya, para penggiat Bahasa Indonesia, seluruh organisasi pelajar dan mahasiswa Indonesia, serta media, atas kebersamaan, hubungan baik, dan kolaborasi yang apik sehingga pelaksanaan misi diplomasi KJRI Sydney dapat berjalan dengan baik. Semoga hubungan baik KJRI Sydney dengan seluruh elemen masyarakat dan diaspora dapat terus terjalin.

Akhirnya, melalui tulisan ini, sebagaimana pepatah, datang tampak pulang, pergi tampak punggung, saya dan keluarga pamit undur diri. Atas nama pribadi, keluarga, maupun kedinasan, saya memohon maaf sekiranya terdapat kesalahan dan hal-hal lain yang kurang berkenan. Pengalaman bertugas di Sydney menjadi pengalaman berharga yang tidak akan saya lupakan.

Tetap perkuat rasa persatuan dan kesatuan kita, sesama masyarakat dan diaspora Indonesia. Jangan biarkan kita diporak-porandakan dengan berbagai isu SARA dan hoax yang mencederai rasa kebangsaan kita.

Tetap perkuat sikap toleransi terhadap perbedaan, empati, dan saling peduli terhadap sesama. Saya yakin kita bisa. [IM]

Jalan-jalan di kota Padang, pergi bersama ke Brastagi
Doakan kita semua berumur panjang, agar kita dapat bertemu lagi.

Salam hangat,

Heru Hartanto Subolo

Previous articleDr. Howard Lesmana: I Like To Learn Something New
Next articleAnanda Sukarlan “Saya Hanya Ingin Menuliskan Yang Ada Di Kepala”