Pelajar Indonesia Menemukan Karier Masa Depan Dengan UTS

957
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Pada tanggal 24 Agustus, University of Technology Sydney (UTS) akan mengadakan lokakarya (workshop) di Jakarta dengan narasumber seorang jurnalis dan konselor karier ternama, Ibu Ina Liem, Pendiri & CEO Jurusanku untuk membantu para pelajar SMA menemukan karier ideal mereka.

Lokakarya ini akan membahas karier di masa depan, dan bagaimana pelajar dapat mengembangkan keterampilan yang penting di abad ke-21 ini, seperti memecahkan masalah (problem solving) di lingkungan universitas multidisipliner yang menarik.

Narasumber yang akan memberi presentasi bersama Ibu Lim di acara spesial ini adalah: Para akademisi UTS, Dr David Bond, Dosen Senior dari UTS Business School; Dr Wayne Brookes Wakil Kepala Jurusan – Bidang Pengajaran & Pembelajaran dari Fakultas Teknik dan TI; dan Profesor Lesley Harbon, Kepala Jurusan – Studi Internasional dan Pendidikan dari Fakultas Seni dan Ilmu Sosial.

Dengan munculnya tren seperti artificial intelligence, otomatisasi dan big data, masa depan pekerjaan berubah dengan sangat cepat. Akan ada pertumbuhan permintaan akan keterampilan berpikir di tingkat tinggi di tempat kerja, karena elemen pekerjaan yang lebih rutin akan diotomatiskan. Kita akan membutuhkan kolaborasi dan pendekatan multidisipliner dalam cara-cara baru kerja kita untuk memecahkan tantangan-tantangan unik yang akan dihadapi di masa depan.

Laporan Masa Depan Pekerjaan 2018 dari Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa dengan diperkenalkannya teknologi baru dan berkembang ke tempat kerja, 133 juta pekerjaan baru di berbagai industri akan tercipta. Dari teknisi realita virtual hingga manajer lalu lintas drone, jalur-jalur karier baru berpotensi ini akan membutuhkan kombinasi keahlian teknis dan keterampilan abad ke-21 yang lebih luas, termasuk kreativitas, berpikir kritis dan komunikasi interpersonal.

Para pelajar Indonesia memiliki peluang-peluang signifikan dalam karier-karier baru. Saat ini Indonesia memimpin wilayah Asia-Pasifik dalam hal pengadopsian artificial intelligence dan teknologi baru lainnya yang berkembang di tempat kerja, dan menurut firma konsultan manajemen McKinsey & Company, adopsi teknologi yang dilakukan Indonesia diharapkan akan menciptakan 22 juta pekerjaan baru dalam tiga tahun ke depan.

Pelajar Indonesia yang dapat menggabungkan keahlian teknis mereka dengan keterampilan abad ke-21 akan mendapat posisi yang baik untuk karier-karier ini di masa depan.

Hal ini juga berarti mereka harus menemukan pengalaman pendidikan yang tepat untuk meningkatkan pengembangan pengetahuan dan keterampilan mereka. UTS dikenal untuk pengajarannya yang inovatif. UTS berkomitmen pada inovasi praktis dan riset yang menguntungkan industri dan masyarakat.

Banyak pelajar memilih untuk masuk ke UTS dengan mendaftar di UTS Insearch, jalur (pathway) menuju UTS, di mana mereka dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk sukses dalam studi di universitas dan selanjutnya. Di UTS Insearch, para pelajar dapat memilih dari beragam program bahasa Inggris jika perlu, dan program-program akademis yang dapat membantu mereka masuk ke tahun studi kedua dengan lebih cepat (fast-track), bergantung pada nilai dan program yang dipilih.

Di Indonesia, UIG English menjalankan program persiapan UTS, yakni Academic English dan University English. Para pelajar di Jakarta juga dapat memilih untuk studi di program diploma UTS Insearch dengan UniSadhuGuna International Education di UIC College, sebelum ditransfer ke tahun kedua di jurusan yang sesuai di UTS di Sydney.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Siska Yaputra di Siska.yaputra@uts.edu.au atau Stefani Sugiarto di Stefani.sugiarto@insearch.edu.au

Previous articleMeriahnya Perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia di Sydney
Next articleKomunikasi Adrianne Walujo Lewat Ide Yang Efektif Dan Indah