Masyarakat berdampak pandemi Covid 19 mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia di Australia. Rasa empati dan peduli diaspora Indonesia di Australia itu diwujudkan dalam bentuk panggalangan dana. Mereka yang melakukan penggalangan dana itu adalah induk organisasi Indonesian Community New South Wales (ICC-NSW Inc) dan Komunitas Merah Putih Australia (KMPA).
Penggalanan dana oleh ICC-NSW Inc dilakukan sejak bulan lalu dan hingga saat ini masih berlangsung. Donasi berupa uang yang nantinya akan diwujudkan dalam bentuk bahan makanan atau sembako. Penggalangan dana yang dilakukan ICC-NSW Inc ini karena dalam kurun waktu menjelang dua tahun pandemi belun berakhir dan suasana lockdown masih berlangsung.
“Kami pengurus ICC NSW menghimbau bantuan dan sukarela Bapak, Ibu dan handai taulan untuk dapat membantu saudara-saudara kita yang terkena imbas pandemi Covid 19. Hasil dari donasi ini akan diberikan kepada mereka yang tidak dapat bantuan dari pemerintah Australia,” kata Presiden ICC-NSW Inc, Julie Rondonuwu.
Donasi dapat ditransfer melalui account ICC-NSW, Westpac Bank, BSB: 032-023, Acc. No: 176005. Penyumbang dapat memberi keterangan: Nama – Covid-19. Penggalangan dana akan ditutup pada 30 Oktober.
Kepekaan sosial dengan melakukan penggalanan dana seperti ini bukan pertama kalinya. ICC-NSW Inc selalu merespon pihak-pihak yang terdampak baik di Australia maupun di Indonesia akibat bencana alam.
Bagi KMPA, penggalangan donasi telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu untuk masyarakat di Indonesia. Pada awal Oktober, bantuan telah diserahkan ke masyarakat di Bali dan Papua.
“Penyaluran ke Kupang sudah dilakukan dan Wano, Papua juga sudah dikirim. Tetapi kita harus tunggu transportasi ke daerah karena tidak bisa melalui darat. Ada pesawat kecil tapi jadwal penerbangan tiap tiga bulan sekali,” terang Lydia Tiurma Ida Ratu, Ketua KMPA.
Lydia Ratu, panggilan akrabnya, menjelaskan, penyaluran bantuan KMPA dikonsentrasikan di Indonesia untuk masyarakat yang benar-benar sangat membutuhkan. Mereka sebagian besar tinggal di daerah yang sulit dijangkau.
Salah satu dari misi KMPA adalah membantu Indonesia secara sosial. Terutama mereka yang tinggal di daerah pelosok dan belum banyak tersentuh pemerintah. “Kita akan coba membantu semampu kita. Jadi sebagai contoh, apabila ada kampung dimana anak-anak sekolah harus menyeberangi sungai setiap harinya. Walaupun sungai kecil tapi mereka pasti basah. Nah disini kita coba bikin jembatan sederhana sebelum pemerintah bantu mereka. Jadi yang kita lakukan menyesuaikan kebutuhan mereka yang paling prioritas,” ungkap Lydia Ratu.
KMPA sebagai organisasi yang baru dibentuk tahun ini, kini telah menjadi anggota ICC-NSW Inc. [IM]