Pebisnis Diaspora Impor Produk Unggulan Indonesia Masuk Pasar Australia

428
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Di tengah situasi pandemi Covid-19, satu lagi produk unggulan Indonesia kembali masuk pasar Australia. Produk gloves (sarung tangan) yang merupakan salah satu produk potensial dengan volume tinggi telah diupayakan masuk pasar Australia sejak tahun lalu. Masuknya produk gloves Indonesia yang diimpor dari salah satu pabrik di Sumatera Utara ini tidak akan terwujud tanpa adanya kerja keras dan kolaborasi yang sangat baik antara KJRI Sydney, ITPC Sydney, dan pebisnis diaspora Indonesia, Ivan Paulus, Vice President Livingstone International, sebagai wujud kecintaan dan bakti terhadap tanah air Indonesia.

Pengiriman perdana tiga kontainer produk gloves Indonesia telah tiba di Sydney pada tanggal 8 September 2021. KJRI Sydney yang diwakili oleh Koordinator Fungsi Ekonomi, Trisari Dyah Paramita, dan Kepala ITPC Sydney, Ayu Siti Maryam, berkesempatan untuk menyaksikan langsung pembukaan segel produk ini di fasilitas Livingstone International bersama Ivan Paulus dan Inge Sutanto dari Uniair Cargo (13/09/2021).

“Apabila berjalan lancar, kualitas serta jadwal suplai produk konsisten, potensi transaksi produk gloves ini bisa mencapai USD 20 juta atau 280 miliar rupiah dengan asumsi kurs nilai tukar USD 1 di angka 14.000 rupiah”, disampaikan Ivan Paulus dalam pertemuan virtual dengan Konjen RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, dan Kepala ITPC Sydney, Ayu Siti Maryam. 

Dalam sambutannya, Konjen Vedi Buana menyampaikan apresiasi atas komitmen dan kegigihan Ivan Paulus beserta tim Livingtone International dalam meningkatkan importasi produk Indonesia sejak tahun 2019, termasuk dengan komitmen untuk mengganti suplai dari negara kompetitor Indonesia. “Masuknya produk gloves ini diharapkan semakin meningkatkan kepercayaan konsumen Australia terhadap produk ekspor unggulan Indonesia, memberikan manfaat ekonomi lebih besar bagi Indonesia dalam optimalisasi IA CEPA dan pada gilirannya meningkatkan branding Indonesia di pasar Australia, bahkan dapat diperluas hingga pasar negara lainnya seperti Pasifik,” ujar Konjen Vedi. Selain itu, Konjen Vedi juga mendorong agar Livingstone International dapat melakukan investasi di industri manufaktur Indonesia sehingga pabrik di Indonesia dapat semakin berkembang dan berkompetisi di pasar Australia.

Pengiriman kontainer produk gloves ini didukung oleh Uniair Cargo, sebuah bisnis diaspora Indonesia dengan operasi skala nasional di Australia. Hal tersebut merupakan cerminan dari semangat Indonesia Incorporated yang senantiasa didorong oleh KJRI Sydney dan Perwakilan RI lainnya di Australia. Melalui semangat ini, para pebisnis diaspora Indonesia diharapkan semakin solid, berkembang usahanya, kompetitif di pasar Australia, dan dapat memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat Indonesia di tanah air. 

Selain produk gloves, Livingstone International juga mengimpor 17 produk “made in Indonesia”. Tujuh belas produk tersebut dipilih karena memiliki volume penjualan besar di Australia. Produk-produk tersebut diproduksi beberapa pabrik di Tegal, Surabaya, Surakarta, dan Banten. Nilai transaksi per tahun untuk ke-17 produk tersebut mencapai USD 7,9 juta dan diproyeksikan dapat terus meningkat setelah pandemi membaik dan jalur logistik kembali normal. 

Livingstone International berdiri sejak 1984 dan telah menjadi salah satu market leader dalam industri consumable products termasuk layanan kesehatan dan keselamatan kerja di Australia. Melalui 10 fasilitas logistiknya, Livingstone melayani konsumen di lebih dari 90 negara dan organisasi internasional seperti UNICEF, WHO dan FAO. Diharapkan dengan masuknya produk Indonesia melalui Livingstone International, produk-produk Indonesia dapat semakin mendunia. [IM]

Previous articlePesan Dari Menteri Multikulturalisme NSW
Next articleKJRI Sydney Dukung Konferensi Bisnis Terbesar Di Australia Sejak IA-CEPA Berlaku