Murid Australia Raih Penghargaan Lottie Maramis

281
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Malam Apresiasi Bahasa Indonesia yang diselenggarakan KJRI Sydney dan Australia Indonesia Association New South Wales (AIA NSW) di Wisma Indonesia (25/02/2022) menjadi malam istimewa bagi 12 murid kelas 12 di NSW, Australia. Pasalnya, para murid tersebut berhasil mendapatkan penghargaan dari KJRI Sydney dan AIA NSW atas prestasinya meraih peringkat 5 besar dalam
4 kategori ujian Bahasa Indonesia yang diujikan pada ujian akhir di negara bagian NSW atau Higher School Certificate (HSC). Di antara murid berprestasi tersebut, terdapat 3 murid yang meraih penghargaan Lottie Maramis atas prestasinya meraih peringkat pertama di setiap kategori.

Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, mengucapkan selamat kepada para murid atas prestasinya pada HSC tahun 2021. Sebagai bentuk apresiasi, Konjen Vedi siap menominasikan para murid sebagai peserta Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) yang
setiap tahunnya diselenggarakan Kementerian Luar Negeri.

Presiden AIA NSW, Neil Smith, menyampaikan penghargaan kepada para orang tua yang telah mendukung anaknya untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Neil menekankan bahwa para murid merupakan bagian dari generasi muda Australia yang menjadi “building blocks” dalam membangun masa depan hubungan Australia dan Indonesia. Sementara itu, perwakilan dari Departemen Pendidikan NSW, Evia Kyriacou, mendorong para murid untuk terus mengembangkan kemampuan bahasa asing karena dapat membuka banyak peluang di masa mendatang.

Acara Malam Apresiasi Bahasa Indonesia mendapatkan sambutan hangat dari para murid. “Mempelajari Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan kemampuan bahasa, tetapi juga sejarah
dan isu kontemporer terkait Indonesia,” demikian disampaikan Jovanka Lim, penerima penghargaan Lottie Maramis untuk kategori Indonesian and Literature.

Sementara itu, dengan menggunakan Bahasa Indonesia, Grace Frances Ashford, penerima Penghargaan Lottie Maramis untuk kategori Indonesian Beginners, secara virtual menceritakan pengalamannya belajar melalui kelas jarak jauh yang menyenangkan dan memberikan banyak perspektif baru tentang Indonesia.

Lain halnya dengan Jerry Zhang, pria penerima 2 penghargaan Lottie Maramis untuk kategori Indonesian Continuers dan Indonesian Extension ini mengungkapkan bahwa salah satu alasan mempelajari Bahasa Indonesia, yakni suasana belajar yang sangat menyenangkan.

Malam Apresiasi kali ini turut dihadiri tidak hanya oleh para murid, tetapi juga para orang tua,
kepala sekolah, dan guru Bahasa Indonesia, serta perwakilan dari sejumlah organisasi, di antaranya Australia Indonesia Youth Association (AIYA) NSW, Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBBI) NSW, Indonesianis dari University of New South Wales (UNSW) dan University of Sydney, dan media.

Dalam acara tersebut, juga turut diperkenalkan berbagai hidangan kuliner khas Indonesia,
antara lain nasi goreng kampung, mie goreng Jawa, sate ayam, hingga es doger.

Associate Professor David Reeve, seorang Indonesianis dari UNSW dan pernah menjadi diplomat Australia yang ditugaskan di Jakarta, mengungkapkan rasa harunya atas kerja keras para murid sehingga mampu meraih prestasi yang membanggakan. Ia berharap semakin banyak murid
Australia yang fokus mempelajari bahasa asing.

Hal senada diungkapkan oleh Associate Professor Dwi Noverini Djenar, seorang Indonesianis keturunan Jawa dari University of Sydney. “Mempelajari Bahasa Indonesia membutuhkan
kemampuan dan kerja keras,” ujarnya. Ia mendorong para murid untuk terus mempelajari
Bahasa Indonesia di tingkat universitas.

Penyelenggaraan acara Malam Apresiasi yang diinisiasi sejak tahun lalu merupakan upaya KJRI Sydney untuk tetap merayakan pencapaian prestasi para murid atas hasil ujian HSC tahun 2021. Sebelum masa pandemi Covid-19, setiap tahun KJRI Sydney dan AIA NSW berkunjung ke sekolah pada saat School’s Assembly (hari penyambutan tahun ajaran baru) untuk menyerahkan penghargaan “Lottie Maramis” secara langsung kepada para murid.

Penghargaan “Lottie Maramis” diinisiasi oleh AIA NSW dalam rangka menghormati dan mengenang Charlotte Maramis yang merupakan salah seorang pendiri AIA. Sebagai informasi, AIA merupakan organisasi yang dibentuk pada Juli 1945 dan berperan penting dalam menggalang dukungan masyarakat Australia terhadap kemerdekaan Indonesia. [IM]

Previous articleABSC Inc. Menyelenggarakan Business Networking Cruise di Pelabuhan Sydney
Next articleTWO BASKETS