Drama musikal dari PPIA UTS tahun ini bukan hanya membawa haru tapi juga membagikan semangat bagi para penonton yang mayoritas adalah pelajar Indonesia di Sydney! As I Dream, begitu judulnya untuk drama musikal yang mengangkat tema pencarian jati diri dan pengejaran cita-cita ini.
Epilogue 2k19, yang sudah menjadi acara tahunan dari PPIA UTS, tahun ini dihadiri oleh lebih dari 400 penonton yang diadakan di The Concourse Hall, Chatswood. Penonton sudah mulai berdatangan dari jam 5 sore tepat saat open gate baru saja dibuka. Sesudah masuk, para penonton sibuk bergaya dan berfoto-foto di photobooth yang telah disediakan dengan bertemakan Jakarta. Penonton yang hadir bukan hanya murid-murid dari berbagai universitas, tetapi juga para orang tua casts, aktivis Indonesia – Australia, dan juga para alumni.
Epilogue dibuka dengan persembahan paduan suara dari Gita Suara yang mengagumkan. Dilanjutkan dengan cerita dimana Mayang baru saja datang ke Jakarta dari Sydney. Mayang, seorang perempuan cantik yang bermimpi menjadi fotografer profesional, diperankan oleh Amabel Waworuntu. Sayangnya, ayah Mayang, yang adalah pemilik perusahaan majalah politik di Indonesia, bersikeras agar Mayang bekerja di perusahaannya, tanpa memperdulikan mimpi Mayang. Perjalanan Mayang tidaklah mudah, dilema antara menyenangkan orang tua dan mengejar mimpinya membuat Mayang menjadi bingung dan tak karuan. Sampai akhirnya, Mayang bertemu Haris, seorang pewaris perusahaan, tapi memilih untuk menjadi fotografer anak jalanan. Haris bergaul dengan pengamen-pengamen di pinggir jalan, memberi mereka makan, dan seringkali menghabiskan waktu bersama mereka. Mayang terinspirasi oleh Haris, dan akhirnya menemukan cara terbaik untuk membanggakan orang tuanya, sekaligus mengejar mimpinya.
Drama musikal ini tentu tidak akan terasa begitu mengharukan tanpa sentuhan indah dari penyanyi Indonesia yang multi-talenta, Yura Yunita. Nyanyian penuh penghayatan yang dimasukkan diantara berbagai adegan membawa penonton kedalam dinamika cerita yang begitu indah disusun oleh sang penulis skrip, Birgitta Grace. Tak kalah indah juga suara dari para pemeran yang bercerita dalam lantunan di saat senang maupun sedih. Yura pun membawakan lagu “Merakit” yang menjadi lagu tema dari drama ini untuk menutup cerita pengejaran mimpi Mayang.
Berlanjut dengan beberapa persembahan lagu dari Yura Yunita yang membuat para penonton berdiri dan menari bersama dengan Yura. “Siapa yang disini sedang menjalankan hubungan jarak jauh, Indonesia – Sydney?” tanya Yura kepada para penonton sebelum ia melantunkan lagu “Intuisi”. Lagu ini mengundang para penonton untuk melambaikan tangan dan “baper” bersama. Penonton pun terdengar begitu bersemangat dan mengikuti Yura bernyanyi lirik demi lirik saat Yura menyanyikan lagu “Cinta dan Rahasia”. Tak kalah keren, Yura pun berjoget bersama band-nya ketika melantunkan lagu “Buktikan”.
Epilogue 2k19 bukan saja membawa haru dan motivasi, tapi juga membawa tawa dan memori-memori yang tak dapat dilupakan bagi para pemeran, para komite, dan juga para penonton.
Semua ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari para sponsor dan media partner yang bersedia membantu kami. Terima kasih untuk para sponsor kami; SUPERSTAR EDUCATION, PENDOPO EXPRESS, MEDAN CIAK, SHALOM, TEH KOTAK, HOOK PRODUCTION, BENG-BENG, BAKMI MEWAH, KUSUKA, ITPC, HI-MEDIA, FIRSTMEDIA, INDOMIE, SONYGROUP, THE SAMBAL, FIESTA, GARUDA INDONESIA, SINAR SEJAHTERA TRANSINDO, MAYORA dan juga terima kasih untuk sponsor utama Epilogue 2k19, INSPIRE EDUCATION. Terima kasih untuk media partner Epilogue 2k19; Buletin Indo, Indomedia, NET, Infopensi, SBS Radio, Provoke Magazine. Dan juga untuk para partner Epilogue 2k19; Transfree, Wonderful Indonesia, ActivateClubs, PPIA Australia dan PPIA NSW. [IM]