Kolestrol Vs. Tomat

1964
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Ibarat pepatah, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik adanya. Hal yang sama berlaku juga untuk kolesterol di dalam tubuh. Di satu sisi – tentu saja dalam jumlah yang cukup – kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk hormon dan sumber energi dalam tubuh, namun di sisi lain, kolesterol juga dapat merugikan tubuh, jika jumlahnya berlebihan. Kolesterol yang tinggi di dalam darah dapat menumpuk di dinding pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit, beberapa diantaranya adalah serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, menurunkan atau paling tidak menjaga kolesterol dalam posisi normal, merupakan hal yang penting bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi.

Salah satu tumbuhan yang paling efektif untuk menurunkan kolesterol adalah tomat. Menurut riset di jurnal Maturitas, tomat yang sudah dimasak memiliki khasiat yang hampir sama dengan obat kimia penurun kolesterol, seperti statin (obat gangguan jantung). Bedanya, tomat tidak memberi efek samping yang buruk seperti sakit otot, lemas atau bahkan kerusakan saraf. Rahasianya terletak pada senyawa likopen yang memberi warna merah pada tomat matang. Likopen merupakan antioksidan penting yang mampu mengurangi resiko stroke dan serangan jantung.

Selain likopen, tomat juga mengandung kalium dan vitamin B yang mampu menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi. Untuk mendapatkan kandungan likopen terbaik, tomat sebaiknya dimasak terlebih dahulu karena likopen akan menjadi lebih mudah diserap oleh tubuh. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitan di mana tubuh dapat menyerap lebih banyak likopen dari tomat masak daripada tomat yang belum dimasak.

Ini merupakan kajian para ahli di Australia, yang menganalisis 14 penelitian internasional tentang manfaat likopen dalam 55 tahun terakhir. Para peneliti ini menyimpulkan, senyawa tersebut dapat memberi perlindungan alami terhadap dampak peningkatan kadar kolesterol jahat atau rendahnya densitas lipoprotein di dalam darah. Menurut peneliti, dengan hanya mengonsumsi sekitar 60 gram pasta tomat atau seperdelapan sari buah tomat setiap hari sudah cukup bagi pasien untuk memperoleh manfaat tersebut.

Previous articleSmartphone Berotak – LeEco Le Pro3
Next articleJadi pintar gara-gara Kutu Rambut!