Jumaadi Has Nothing But Love

1063
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Jumaadi adalah seorang visual and performing artist yang telah mendapat beberapa penghargaan di kelas internasional. Lahir di Jawa Timur pada tahun 1973, ia pindah ke Australia untuk belajar di National Art School Sydney. Selama dua dekade terakhir ini ia aktif di area seni Australia dan telah mengadakan berbagai pameran, termasuk di Moscow dan Jakarta Biennales. Kepercayaannya akan adat budaya Jawa dan pandangannya yang holistik terhadap alam semesta meresap pada karya seninya yang nampak pada persimpangan antara dunia alami dan spiritual.

“There is no poem without love or painting without love.
There is nothing without love.” – Jumaadi.

“My Love is in an Island Far Away” adalah pagelaran seni terbarunya yang dibuka sejak tanggal 4 Desember 2019 di Mosman Art Gallery sebagai bagian dari Sydney Festival. Menceritakan tentang shared traumatic history antara Indonesia dan Australia yang diambil dari karya legendaris Chairil Anwar “Cintaku Jauh di Pulau”. Karya ini ditampilkan dengan diiringi pertunjukan wayang kulit bertema “Island of Shadow”.

Kisah utamanya terletak di kebrutalan penyingkiran tokoh politik Jawa dari tanah Jawa di awal abad ke-20. Mereka diasingkan di Papua Barat pada tahun 1927-1947, dan kemudian di Cowra, New South Wales, pada tahun 1943-1944.

This exhibition is one of the most important exhibitions we have ever staged as Jumaadi is one of the most significant international artists of his generation. This exhibition is about the little-known story of the shared traumatic histories of Indonesia and Australia,” demikian kata Direktur Mosman Art Gallery, John Cheeseman.

Menggunakan teknik seni tradisional dan kontemporer utilising traditional, Jumaadi menelusuri tema-tema seperti kolonialisme, perpisahan, pengasingan, cinta, dan kemerdekaan. Refleksi Jumaadi terhadap konsep-konsep origin, home, migration, love loss, longing, and hope yang memiliki kemanusiaan di dalamnya. Karyanya bertanya pertanyaan besar tentang what it is to be human.

Berikut ini karya-karya Jumaadi yang tahun depan akan dibawa kembali ke Indonesia, bertepatan dengan kemerdekaan Indonesia yang ke-75.

1. Tirai Hujan (The Curtain of Rain), 2019


Cat akrilik pada kulit kerbau , dimensi 77 x 96 cm, foto: Tim Connolly

2. And who is the river and who are the thieves, 2019

Cat akrilik pada kain katun yang dilapisi pasta beras, dimensi 152 x 330 cm, foto: Tim Connolly

3. Between the pineapple and the thorns, 2019

 

 

 

 

 

 

Cat akrilik pada kain katun yang dilapisi pasta beras, dimensi 152 x 140 cm, foto: Tim Connolly

4. Panggung Waktu (The Chamber of Time), 2019

 

 

 

 

 

 

Cat akrilik pada kulit kerbau  dimensi 80 x 75 cm, latar putih, foto: Tim Connolly

5. Perahu Api (Skeleton Boat), 2019

 

 

 

 

 

 

Cat akrilik pada kulit kerbau, dimensi 102 x 71 cm, foto: Tim Connolly

 

Agenda 
Jumaadi: My Love is in an Island Far Away
4 December 2019 until 9 February 2020
Mosman Art Gallery, 1 Art Gallery Way, Mosman
www.mosmanartgallery.org.au

Previous articleLouisa Ribbonaci – A Unique, Precious, Free Soul!
Next articleSydney Menyambut Tahun Baru 2020