Indra Herry Rondonuwu Selalu Di Hati – Oleh Julindra

220
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail


Pria berani, karismatik, penuh pendirian dan baik hati itulah Indra Herry Rondonuwu yang sering dipanggil oleh orang tuanya, kakak, adik dan keponakannya dengan sebutan Neneng. Terlahir dari ayah Otto Rondonuwu tokoh Kawanua/KRIS-ex Anggota KNIP RI (cikal bakal DPR-RI) & Menteri Negara Luar Negeri (MNLP), PRRI/Permesta Indonesia Timur & Mantan Sekjen KKK pertama (dikuburkan di TMPN Kalibata) dan Ibu Roos Maukar.

Indra senang bicara dan luwes dalam memainkan jarinya di setiap tulisan sehingga melekat jiwa jurnalisnya sangat kuat. Mantan jurnalis surat kabar Sinar Harapan Jakarta tahun 1980-1988. Pada tahun 1991, bersama Alex Sijoen, Lanny Loreta, Anang Yahya dan yang lainnya mendirikan surat kabar Indonesia pertama ditulis di luar negeri yaitu Nusantara News. Kemudian lanjut di tahun 1999-2002 bergabung dengan Suara Pembaruan Jakarta.

Kecintaan Indra pada Kawanua sungguh luar biasa, tidak hanya lokal di Sydney tapi juga dunia. 

Indra adalah Penggagas Mapalus Kawanua Sydney yang sekarang diganti menjadi KMMK
(Kerukunan Masyarakat Mapalus Kawanua) Sydney. Dia juga Tokoh Kawanua, Penggagas dan sekaligus Pemrakarsa dari organisasi Kawanua Se-Dunia (KSD) dengan motto yang selalu di sampaikan “Sitou Timou Tumou Tou” artinya Manusia Hidup untuk memanusiakan orang lain.

Indra juga aktif di Masyarakat Indonesia di Sydney yaitu dengan Perhimpunan Indonesia, pernah menjabat sebagai President Indonesian Community Council (ICC) NSW tahun 2014-2016 dan terakhir selaku Penasehat ICC NSW.

Dedikasi dan kerja kerasnya sungguh menginspirasi. Dia memiliki beberapa pekerjaan dan bekerja hingga larut malam untuk menyokong keluarga, mewujudkan salah satu dari banyak kualitas yang dapat dipelajari darinya, ketangguhan.

Keteguhan hatinya untuk mempertahankan keyakinannya, kemurahan hati yang tak terbatas bahkan saat kesulitan, dan komitmen teguhnya untuk selalu mengutamakan keluarga meninggalkan kesan mendalam dalam hidup kami.

Ada kalimat yang selalu disampaikan olehnya yaitu: Jangan memperlihatkan kesusahan kita pada orang lain sekalipun kita susah ; Jangan bilang orang lain kalau saya dalam keadaan lemah apalagi dilihat anak-anak sekalipun dan terakhir Hiduplah dalam kasih Tuhan sekalipun disakiti.

Kekuatan adalah salah satu atribut yang mencirikan dirinya. Sebagai seorang prajurit pada masa lalunya hingga menjadi penjaga keamanan di kehidupan malam Sydney, dia menghadapi tantangan hidup dengan ketangguhan yang tak tergoyahkan. Bahkan pada hari-hari terakhirnya di rumah sakit, semangatnya yang luar biasa membuat para dokter terkejut saat ginjalnya membaik dan dia bisa berjalan sesaat.

Cintanya pada masak-memasak membawa kebahagiaan dalam hidup kami, dan banyak dari Masyarakat Indonesia di Sydney yang telah mencicipi hidangan terkenalnya seperti bubur Manado, ayam woku dan ikan tuna rica. Kemurahan hati seorang 

Indra tak terbatas, karena dia tak pernah membiarkan siapa pun kelaparan ketika dia memasak.

Di atas segalanya, keluarga memiliki tempat yang suci di hatinya. Kapan pun salah satu dari kami memerlukan dukungan, baik itu membantu kami pergi ke tempat-tempat atau berdiri di samping
kami dalam masa-masa sulit, dia selalu menjadi yang pertama hadir, teguh dan tanpa pamrih.

Keluarga adalah tumpuan hidupnya, memberinya kekuatan untuk bertahan hingga akhir hayatnya. Sehingga kami anak-anak Alland, Anastasia dan Amanda beserta anak mantu dan cucu, cicit merasakan kehilangan Ayah/Papi yang luar biasa.

Tiga kualitas ini –ketangguhan, kemurahan hati, dan mengutamakan keluarga– membuat dampak besar dalam hidup kami. Namun, kami tahu dia juga meninggalkan kesan mendalam di hati Masyarakat Indonesia baik Sydney, Indonesia maupun di Amerika, menjadikannya sosok tak tergantikan dalam hidup, baik sebagai Suami, Ayah, Opa, Om, Saudara, Teman dan sahabat tercinta.

Pada akhirnya atas nama Keluarga besar Rondonuwu Umboh menyampaikan terima kasih kepada Konjen Vedi Kurnia Buana dan Ibu beserta seluruh jajaran KJRI dan seluruh Masyarakat Indonesia di Sydney dan Queensland atas segala perhatian dan bantuannya selama Almarhum masih di rumah sakit hingga funeral dan mohon maaf bilamana ada kesalahan yang dilakukan oleh Almarhum.

Indra telah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis akhir dan telah memelihara iman (2 Tim 4:7). Selamat jalan Indra Herry Rondonuwu…sampai bertemu di Jerusalem baru. [IM]

Previous articleMengumpulkan Bekal Untuk Perjalanan Akhir (Catatanku Di Usia Senja)
Next articleIndonesia Pavilion Dapatkan Award Di Pameran Global Sourcing Expo Sydney 2023