Crown Group, pengembang properti hunian dan mixed-use terkemuka di Sydney, mengumumkan informasi terbaru tentang prediksi analis mengenai harga residensial Sydney pada 2017. Managing Director SQM, Louis Christopher, menilai harga residensial di Sydney pada akhir tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya akan naik sekitar 11%-16% lebih tinggi. Dengan populasi Sydney yang tumbuh sekitar 90.000 per tahun, pasokan hunian masih belum berhasil memenuhi jumlah permintaan.
SQM Research Pty Ltd adalah rumah penelitian investasi Australia yang sangat dihormati, mengkhususkan diri dalam memberikan penilaian dan data di semua kelas aset utama. Perusahaan ini didirikan dan dijalankan oleh Louis Christopher, salah satu analis properti yang paling dikenal dan dihormati. Sydney, kota berpenduduk lima juta orang termasuk Central Coast dan Blue Mountains, memiliki lebih sedikit rumah untuk dijual dibandingkan Brisbane, sebuah kota yang kurang dari setengah ukurannya. Sydney berukuran dua setengah kali ukuran Perth, namun jumlah property yang dijual di dua kota tersebut tidak jauh berbeda.
Christopher juga mengingatkan bahwa harga didorong oleh pergerakan relatif – jumlah hunian yang dijual apakah naik atau turun sedikit, tetap dapat dirasakan – namun skala kekurangan hunian berarti dasar fundamental pasar tidak akan cukup berubah. Head of Global Capital Crown Group, Prisca Edwards, juga menyatakan bahwa situasi backlog yang dihadapi Sydney selama beberapa dekade terakhir adalah salah satu alasan utama mengapa pasar properti di sini sebagai salah satu yang paling menarik di kawasan Asia.
Pada dasarnya, kecepatan pengembang menciptakan tempat tinggal baru tidak dapat mengikuti permintaan tambahan setiap tahun. “Jika kita tidak cukup banyak membangun untuk meningkatkan jumlah properti baru, bagaimana kita bisa mengatasi permintaan hunian di Sydney?” ungkapnya.
“Bahkan, saya tidak berpikir bahwa rencana biaya tambahan pajak hunian akan banyak mempengaruhi permintaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” tambahnya. Pemerintah Negara bagian New South Wales baru-baru ini telah mengumumkan bahwa investor asing yang membeli properti di NSW akan dikenai biaya tambahan yang akan mulai berlaku mulai 1 Juli.
Biaya tambahan bagi investor asing akan meningkat dari 4% menjadi 8% mulai 1 Juli 2017. Ini merupakan tambahan dari biaya pajak hingga 7%. Sementara biaya pajak tanah tahunan untuk pembeli asing akan naik dari 0,75% – 2% per tahun, menurut laporan The Daily Telegraph. Langkah tersebut diperkirakan akan menghasilkan hampir sekitar Rp. 20 Triliun selama empat tahun ke depan untuk membantu para calon pembeli rumah pertama.
“Jika Anda adalah seorang investor asing dan mau memasuki pasar properti mewah di Asia, maka Sydney adalah merupakan opsi terbaik hingga saat ini,” ungkap Prisca. Menurut data investasi properti terbaru menunjukkan bahwa 1 (satu) dari 10 (sepuluh) pembeli di NSW adalah orang asing, dan sejak diperkenalkan pada Anggaran 2016-17, FIS telah berhasil mengumpulkan Rp. 1,5 Triliun dari 3000 pembeli asing.
Sementara itu, Crown Group baru-baru ini juga telah berhasil meluncurkan produk terbarunya, Waterfall by Crown Group secara global. Waterfall by Crown Group telah berhasil menorehkan tonggak sejarah baru bagi pengembang properti yang berbasis di Sydney ini dengan menghasilkan nilai transaksi terbaru.
Proyek pengembangan 331 unit yang menakjubkan ini telah berhasil terjual secara global lebih dari Rp. 3 triliun, mengulang kesuksesan Infinity by Crown Group pada tahun 2015
“Waterfall by Crown Group juga berhasil membuat pernyataan kuat di industri property Australia tentang konsistensi kami dalam menghasilkan hunian vertikal bergaya resort,” tutup Prisca.