Dubes Siswo Pramono Minta Mahasiswa Indonesia di Australia Bangun Jaringan

470
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Canberra – Australian National University Indonesia Student Association (ANUISA) yang merupakan organisasi perhimpunan pelajar Indonesia (PPI) di Australian National University (ANU) baru saja melakukan acara penyambutan mahasiswa baru di kampus ANU, di Canberra, Jumat (18/03/2022).

Penyambutan mahasiswa baru ini dihadiri oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono, PhD. Selain itu turut hadir juga Mukhamad Najib selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Roy Sidharta Sembiring selaku Sekretaris Pertama Fungsi Protokol & Konsuler dan Dody Harendro selaku Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya, serta beberapa staf KBRI Canberra.

Dalam sambutannya, Dubes Siswo menyampaikan nostalgianya dulu ketika menjadi mahasiswa di ANU. “Saya kuliah di Australia selama 8 tahun dari S1 sampai S3, dan jadi Dubes baru 3 bulan, jadi saya lebih lama jadi mahasiswa dibanding jadi diplomat”, jelas Siswo yang disambut meriah oleh mahasiswa baru. Menurut Siswo, saat dirinya kuliah di ANU dulu situasi kampus masih sangat sepi jauh sekali dengan kondisi yang ada saat ini.

Dubes juga menceritakan bahwa dulu saat kuliah di ANU, dirinya tinggal di Toad hall, salah satu asrama mahasiswa yang paling dekat dengan kampus ANU. “Kalian tahu tidak, dulu saat saya kuliah ada kakak kelas saya bernama Penny Williams. Saat ini, saat saya diamanahkan menjadi Dubes Indonesia untuk Australia, ternyata mbak Penny juga ditugaskan menjadi Dubes Australia di Indonesia. Karena kami sama-sama tinggal di Toad hall dan kami berhubungan baik, maka saat kami sama-sama mendapatkan amanah sebagai dubes, hal itu memudahkan kami berinteraksi dan tentu dapat membantu menguatkan hubungan Australia dan Indonesia”, urai Siswo.

Menurut Dubes Siswo, hal ini dirinya ceritakan kepada mahasiswa baru supaya mahasiswa benar-benar bisa memanfaatkan kesempatan kuliah di ANU untuk belajar dengan baik dan pada saat yang sama juga mau bergaul untuk membangun jaringan.

“Belajar dengan keras sudah pasti, karena kalian ada di kampus terbaik dunia. Tapi jangan hanya belajar, kalian juga harus bergaul dengan orang Australia dan mahasiswa internasional lainnya, bangun jaringan seluas-luasnya, karena kelak hal itu akan bermanfaat untuk bangsa. Yang harus diingat juga, hari ini anda pergi meninggalkan tanah air untuk belajar dan mencari pengalaman, kelak pada waktunya kalian kembali untuk membangun negeri”, tutup Dubes.

Sementara itu Atdikbud Najib mengaku gembira dengan begitu banyaknya mahasiswa baru dari Indonesia di ANU. “Mahasiswa yang berhasil diterima di ANU, apalagi mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, baik dari pemerintah Australia maupun dari pemerintah Indonesia, tentunya merupakan orang-orang pilihan. Semoga setiap mahasiswa bisa benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan yang terbaik”, tutur Najib.

Diketahui bahwa selama dua tahun ini perbatasan Australia ditutup karena Covid-19 sehingga tidak ada mahasiswa baru dari Indonesia yang bisa datang ke kampus-kampus di Australia. Namun setelah perbatasan dibuka pada akhir tahun 2021 lalu, mahasiswa Indonesia kembali mendapatkan kesempatan untuk datang dan kuliah di Australia.

Saat ini, menurut Najib, berdasarkan data tahun 2022, ada sekitar 11 ribu mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia. Dari jumlah itu, sekitar 80% nya kuliah di perguruan tinggi dan sisanya ada yang mengambil kursus, sekolah vokasi dan lain-lain. “Saat ini jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia relatif turun dibanding sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Kalau dulu mahasiswa Indonesia bisa mencapai angka 20 ribuan, saat ini, dari data terakhir yang kami terima ada sekitar 11 ribuan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia”, jelas Najib.

Selain acara utama berupa perkenalan mahasiswa baru, acara penyambutan juga diisi dengan penjelasan mengenai keimigrasian, hiburan berupa penampilan angklung dan diakhiri dengan makan bersama dan ramah tamah. Menurut Ketua PPI ANU, Riandy Laksono, anggota baru ANUISA yang sudah mendaftar ada 85 orang dan mayoritas adalah mahasiswa S2 dan S3. “Kalau dengan mahasiswa S1 yang umumnya non beasiswa, kemungkinan mahasiswa baru dari Indonesia pada tahun 2022 lebih dari 100 orang di ANU ini”, ungkap Riandy. [IM]

Previous articleThe Violin Stories
Next articleAustralian Border Force (ABF) Menyelamatkan Dua Nelayan Indonesia ke Darwin