Awas, Kerutan di Dahi Bisa Berarti Punya Penyakit Ini

1980
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Bagi sebagian orang, munculnya kerutan di dahi mungkin menjadi hal yang tak terhindarkan, apalagi seiring bertambahnya usia. Ada yang rela menerimanya, namun ada pula yang sekuat tenaga mencoba menghilangkannya. Khususnya mereka yang dari segi usia masih terbilang muda. Namun, wajarkah sebenarnya sebuah kerutan di dahi bagi mereka yang masih muda?

Lepas dari wajar atau tidak, satu hal yang perlu diketahui, bahwa kerutan di dahi – khususnya bagi yang masih muda – ternyata bisa berarti lain, lho. Ya, sebuah penelitian di Perancis menyebut ini bisa jadi tanda-tanda risiko kesehatan mengkhawatirkan. Penelitian yang dipresentasikan di Kongres European Society of Cardiology (ESC) di Munich, Jerman, menemukan bahwa orang dengan banyak kerutan di dahi punya potensi penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kerutan dahi. Apalagi jika kerutannya lebih dalam dari umumnya.

Menurut sang penulis, Yolande Esquirol, yang tak lain merupakan dokter dan peneliti biomedis di Center Hospitalier Universitaire de Toulouse Prancis, kerutan di dahi sebagai penanda lebih mudah diamati karena sangat sederhana dan visual. Namun demikian, para peneliti juga menekankan bahwa adanya kerutan bukan berarti 100 persen menderita penyakit jantung. Mereka menyebut ada hubungan antara keduanya, tapi tanpa mengesampingkan faktor klasik seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol. Banyaknya kerutan dahi yang dalam, dianggap peneliti bisa menjadi penanda aterosklerosis atau pengerasan arteri karena penumpukan plak.

Lebih dari 3.200 data orang dewasa Perancis yang berusia 32, 42, 52, dan 62 diikutsertakan dalam penelitian ini, sebelum akhirnya diberi skor oleh peneliti, mulai dari satu hingga tiga. Skor sendiri mengacu pada jumlah dan kedalaman kerutan yang ada di dahi. Jika skor yang diberikan nol, artinya peserta tersebut tidak memiliki kerutan. Sementara jika skor yang didapat adalah tiga, kerutan yang dalam dengan jumlah banyak artinya dimiliki oleh peserta.

Butuh waktu setidaknya 20 tahun bagi para peneliti untuk mengamati ini. Dari sini, ditemukan bahwa mereka yang memiliki skor satu berisiko meninggal sedikit lebih tinggi karena penyakit kardiovaskular, dibandingkan mereka yang tidak punya kerutan. Kemungkinan yang lebih tinggi berlaku bagi mereka yang memiliki skor dua atau tiga. Nah, dahi kamu gimana? Banyak kerutan di dahi? [IM]

Previous articleAtasi Nyeri Sendi dengan Lidah Buaya
Next articleCitarasa Cabramatta di Moon Festival