AWAS, Jangan Sampe Kurang Tidur

987
Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Dalam keseharian, pernahkah kamu melakukan kegiatan sampai larut malam atau bahkan pagi buta? Misalkan, ketika lelah setelah pulang dari kantor, kita malah bermain game, menonton film atau melakukan hal lain yang disukai. Tanpa disadari, kegiatan tersebut membuat kita sama sekali lupa untuk tidur. Kegiatan-kegiatan ini tanpa kita sadari terus berulang dilakukan dari hari ke hari dan menjadi kebiasaan. Jam tidur yang kita miliki pun berkurang drastis, bahkan hanya dua sampai empat jam saja. Padahal, normalnya tubuh kita harus mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Kekurangan waktu tidur dapat menyebabkan banyak hal negatif untuk tubuh kita. Ketika kita kurang tidur, tubuh akan merasa sangat lelah di keesokan harinya. Kita pun akan lebih cepat marah dan merasakan hal merugikan lainnya. Karena otak diforsir untuk beraktivitas semalaman, kita juga cenderung cepat merasa mengantuk, sering menguap, dan merasakan kelelahan berlebih saat siang hari. Semua hal ini jelas berpengaruh besar untuk produktivitas kita dalam menjalani hari.

Seperti yang telah kita ketahui, tubuh manusia membutuhkan sekitar tujuh hingga sembilan jam waktu tidur. Jam tidur tersebut merupakan waktu paling ideal untuk beristirahat saat malam hari. Efek jangka panjang kekurangan tidur akan mempengaruhi mental dan fisik kita. Beberapa di antaranya termasuk masalah kesehatan, masalah berat badan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut merupakan akumulasi dari sel-sel tubuh yang gagal teregenerasi. Saat tidur, tubuh beregenerasi untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Selain meregenerasi tubuh, jaringan otak akan membuat jaringan baru untuk memperkuat memori kita.

Selain mempengaruhi persoalan kesehatan, kekurangan tidur juga berpengaruh pada persoalan mental. Rasa khawatir, gelisah, lelah akan terasa di keesokan hari setelah kita kekurangan tidur. Permasalahan mental ini muncul karena otak kita lelah karena kurangnya istirahat. Kita mungkin akan mengalami halusinasi bila hal ini terus berkelanjutan jangka panjang. Terkadang, ada saatnya kita tidak sengaja tertidur saat siang hari. Tanpa disadari kita akan tertidur untuk beberapa detik atau menit karena sanking lelahnya.

Ketika kita kekurangan tidur dalam jangka waktu panjang, tidur yang tidak sengaja ini tidak dikontrol oleh tubuh kita. Hal ini akan sangat berbahaya bila terjadi saat kita berkendara. Di samping itu, hal ini juga membuat kita mudah kehilangan keseimbangan tubuh. Rasa paranoid, depresi, impulsif pun menjadi efek lainnya yang muncul. Dalam kasus yang cukup ekstrem, seseorang akan merasakan perasaan ingin bunuh diri. Pada tahun 2005, Sleep in America Poll melakukan polling berkaitan dengan kondisi kurang tidur. Mereka memeroleh data, rata-rata orang yang mengalami depresi adalah mereka yang tidur kurang dari enam jam pada malam hari.

Kekurangan tidur bisa dialami karena berbagai alasan. Beberapa di antara mereka yang memiliki permasalahan ini mengalami insomnia akut yang sulit diobati. Sama halnya seperti mereka yang kekurangan tidur, mereka yang mengalami insomnia juga memiliki kemungkinan mengalami depresi. Di samping data sebelumnya, menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2007, orang yang mengalami insomnia memiliki kemungkinan lima kali lebih besar untuk merasa depresi. Ketika mengalami kesulitan tidur, seseorang cenderung memikirkan hal-hal yang tidak mereka inginkan. Berbagai kekhawatiran datang ketika
mereka tidak bisa tidur dan tidak berusaha
melakukan distraksi lainnya.

Dalam sehari-hari, mereka yang kekurangan waktu tidur akan merasa sering moody. Perubahan mood yang tak karuan ini terjadi karena orang tidak dapat mengontrol kondisi emosional mereka sendiri. Selain moody, perasaan tidak sabar akan datang karena merasa diburu waktu. Orang-orang disekitar mungkin akan merasa tidak nyaman di dekat mereka, karena mood yang tiba-tiba berubah. Dalam kasus orang-orang yang kekurangan tidur, ingatan pun akan berkurang dan kreativitas menurun dalam jangka waktu panjang. Berkurangnya konsentrasi dan ingatan jelas akan sangat mengurangi kinerja kita dalam mempelajari hal dengan efisien. Terkadang kita pun akan lupa hal yang baru kita pelajari maupun dialami pada siang harinya. Perasaan tidak nyaman ini terjadi karena sistem saraf kita yang terganggu. Regenerasi sistem saraf yang terganggu inilah yang menjadi penyebab gangguan emosional.

Banyak orang yang mengalami kulit yang terasa kendur dan memiliki kantung mata setelah mengalami kurang tidur setelah beberapa hari. Kulit yang mengkerut, pucat, kasar, pinggiran mata menjadi hitam pun muncul. Saat kurang tidur, tubuh kita akan menghasilkan lebih banyak hormon kortisol. Bila terlalu banyak, hormon ini akan merusak kolagen kulit yang menjaga kulit agar tetap halus dan elastis. Selain itu produksi dari hormon pertumbuhan. Hormon ini adalah hormon yang membantu meningkatkan otot, ketebalan kulit, dan kekuatan tulang kita saat tumbuh dewasa. Menurut Phil Gehrman, hormon tidur ini diproduksi saat kita tidur dengan lelap.

Selain terlalu banyak asupan makanan dan kurangnya berolahraga, kurangnya tidur menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kelebihan berat badan. Saat kita begadang, sering kita merasa mudah lapar yang sulit ditahan. Kita akan sulit merasa kenyang meskipun kita sudah makan. Dengan kurangnya tidur kita akan menjadi banyak makan dan merasa sangat lelah untuk melakukan olahraga. Seringnya makan ini disebabkan karena otak akan mengurangi hormon leptin dan meningkatkan hormon ghrelin. Hormon leptin ini mengatur rasa kenyang dan grehlin sendiri yang mengontrol rasa lapar.

Previous articleDJI Zenmuse XT2 – Kamera Drone Sensor Ganda
Next articleTante Hebring Episode 4 – Tipuan Online