Beberapa pembicara utama hadir pada webinar FGD yang diinisiasi oleh House of Indonesia (HoI) Sydney bekerjasama dengan Indonesia in Your Hand Group pada tanggal 28 Juli 2020. FGD atau Focus Group Discussion tersebut membahas mengenai peran diaspora dalam upaya peningkatan ekspor produk Indonesia melalui e-commerce dan Integrasi Logistik.
HoI adalah suatu program inisiasi diaspora Indonesia di Sydney Australia yang mempunyai visi dan misi menjadi gateway antara Australia dan Indonesia. HoI memiliki offline platform dengan akan didirikannya gedung di Sydney dan juga online platform melalui pengembangan IndonesiaStore.com.au
Pada kesempatan FGD tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi VI DPR, Bapak Faisol Riza, Ibu Gati Wibawaningsih Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian yang juga merupakan Sekjen Dekranas, Djoko Purwanto EVP BRI, Zaroni Samadi Direktur Finance Pos Logistik, Vidi Vinandar CEO IndonesiaStore.com.au, Evi Lanasier Managing Director Pinnacle Insight Australia. FGD tersebut di moderatori Joseph Rustam, President Indonesia Business Council (IBC) Sydney dan Jesinta Widjaya, Director House of Indonesia.
Seluruh pihak pada FGD tersebut menyampaikan apresiasi diadakannya pertemuan dalam rangka merumuskan langkah nyata dalam peningkatan ekspor. Ibu Gati selaku perwakilan Kemenperin menyatakan bahwa Indonesia memiliki jutaan IKM yang perlu didorong agara dapat “naik kelas” sehingga dapat bersaing di pasar global.
Beberapa program di Kemenperin juga dilakukan dalam rangka mendorong ekspor antara lain IGDS dan juga e-smart IKM. Ibu Gati selaku sekjen Dekranas juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar terhadap produk kerajinan namun perlu adanya dukungan pemerintah melalui pelatihan dan juga pembukaan akses pasar di luar negeri.
Ibu Gati menambahkan bahwa adanya e-commerce yang akan dikembangkan di Australia ini bisa menjadi sebuah pintu promosi produk IKM Indonesia di luar negeri khususnya Australia. Dukungan juga diharapkan datang dari pelaku logistik seperti Pos Indonesia dan Garuda Indonesia sehingga bisa mengatasi masalah logistik yang menjadi kendala utama selama ini.
Bapak Faisol Riza selaku Ketua Komisi VI DPR RI menyatakan bahwa saat ini sudah berlaku perjanjian IA CEPA per 5 Juli 2020 ini. DPR mengharapkan bahwa pihak Indonesia lah yang bisa mendapatkan keuntungan lebih. Lebih lanjut Faisol menambahkan bahwa pemerintah perlu memikirkan secara lebih serius sektor Ekspor karena program Ekspor ini ada namun berada dimana-mana sehingga tidak fokus. “Kalau perlu ada badan khusus yang menangani Ekspor seperti BKPM yang secara khusus menangani Investasi,” tutup Faisol.
Pihak BRI yang diwakili oleh Bapak Djoko menyampaikan bahwa BRI selaku salah satu bank tertua di Indonesia yang memiliki jutaan nasabah siap mendukung melalui pemberdayaan kantor cabangnya yang berada di pelosok-pelosok Indonesia.
BRI siap mendukung dari sisi finansial dan juga pelatihan yang tepat sehingga nasabah BRI juga dapat “naik kelas” seperti apa yang menjadi cita-cita bersama.
Sedangkan dari pihak Australia hadir beberapa pembicra antara lain DR. Evi Lanasier yang merupakan seorang konsultan ahli strategi pemasaran, dosen senior dan juga diaspora Indonesia yang memaparkan secara detail mengenai pasar di Australia. Evi menyampaikan bahwa konsumen di Australia sendiri bergeser dengan semakin banyaknya penduduk keturunan Asia yang tentunya membutuhkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Hal tersebut tentunya membuat peluang produk Indonesia semakin besar khususnya juga dengan daya beli masyarakat Australia yang cukup tinggi. Gaya beli masyarakat Australia pun menjadi salah satu materi yang dipaparkan dimana sebagian besar cenderung memilih membeli online khususnya akibat Covid19 ini dan langsung melalui gadget atau “In Your Hand”.
Vidi Vinandar selaku CEO Australia In Your Hand Pty Ltd yang juga merupakan inisiator IndonesiastoreAU menyampaikan bahwa pihaknya telah melihat peluang ini sejak beberapa tahun yang lalu dan saat ini sedang dalam tahapan merealisasikan konsep e-commerce tersebut. E-commerce ini menjadi program online HoI dan secara pararel akan inline dengan beberapa global e-commerce platform yang sudah dikenal di Australia seperti Amazon, e-bay dan Gumtree. Untuk lebih mensolidkan online platformnya, IndonesiastoreAU akan diperkuat oleh ahli IT yang banyak menangani e-commerce platforms di Australia, termasuk juga platform e-commerce milik Woolworths – yang merupakan jaringan retail terbesar di Australia.
IndonesiastoreAU juga akan didukung oleh Diaspora Indonesia yang telah bepengalaman menangani event-event besar di Australia, seperti Vivid Sydney, sehingga program-program aktivasi IndonesiastoreAU akan dapat melaju pesat untuk memperkenalkan platform ini ke konsumen Australia.
Sebagai pembicara terakhir, DR. Zaroni dari Pos Logistik menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung kerjasama ini dan juga menyampaikan bahwa jaringan Pos adalah global maka dengan mudah Pos Indonesia akan terkoneksi dengan Australian Post yang merupakan logistic leader di Australia.
FGD ini adalah kegiatan pertama dan selanjutnya akan dilakukan beberapa pertemuan lanjutan yang akan membahas secara detail program pengembangan ekspor produk Indonesia melalui e-commerce dan integrasi logistik ini.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi melalui email info@houseofindonesia.com.au. [IM]